Tips Menghadapi Lingkungan Kerja Toxic Agar Mental Tetap Terjaga

Banyak hal yang membuat seseorang bertahan dalam suatu pekerjaan, walaupun lingkungan kerja tersebut toxic. Simak tips menghadapi lingkungan kerja toxic agar mental tetap aman.

PIO, Tips dan Trik4636 Views

Logos Indonesia – Bekerja sudah menjadi kewajiban bagi setiap karyawan. Bagaimana tidak, karyawan diberikan upah untuk bekerja. Namun ada kalanya kita terjebak dalam situasi kerja yang tidak sehat atau biasa dikenal dengan istilah toxic.

Memiliki pekerjaan dengan lingkungan kerja yang mendukung merupakan harapan setiap orang. Namun, kita tidak pernah tahu situasi apa yang menunggu kita di tempat kerja yang baru.

Mendapatkan lingkungan kerja yang toxic sering kali membuat karyawan tidak betah. Namun bagaimana jadinya kalau pekerjaan itu menjadi sangat penting? Menjaga agar mental tetap sehat memang dibutuhkan. Tapi, kita tidak pernah tahu betapa pentingnya pekerjaan tersebut untuk seseorang.

Banyak hal yang membuat seseorang bertahan dalam satu pekerjaan, walaupun lingkungan kerja tersebut terbilang toxic. Artikel ini akan membantumu memberikan tips menghadapi lingkungan kerja toxic agar mentalmu tetap terjaga.

Bersikap Netral

Dalam lingkungan kerja yang toxic, umumnya akan terbentuk beberapa kubu yang saling mengadu satu sama lain. Demi kesehatan mental mu, lebih baik untuk bersikap netral dan jangan mengambil posisi pada kubu manapun.

Sebisa mungkin kamu tidak ikut serta dalam membicarakan keburukan orang lain di satu kubu. Hal ini tidak akan membawa dampak apapun dalam pekerjaanmu. Bahkan pekerjaanmu bisa jadi terhenti karena kegiatan tidak menyehatkan itu.

Berpikiran Positif

Membiasakan diri untuk berpikiran positif akan membuat kesehatan mentalmu terjaga. Walaupun dalam lingkungan kerja yang toxic cukup sulit untuk menerapkan hal ini. Namun kamu bisa coba dengan hal-hal kecil seperti membuat tempat kerjamu nyaman, menghargai setiap kerja keras siapapun, atau memuji rekan kerjamu jika mencapai sesuatu.

Berpikiran positif akan membantumu terhindar hari hal-hal negatif. Hal ini juga dapat menular kepada rekan-rekan kerjamu, walaupun lingkungan kerjamu terbilang toxic.

Jangan Ikut Serta Menceritakan Hal-Hal Sensitif

Jangan Ikut Serta Menceritakan Hal-Hal Sensitif

Hal-hal sensitif seperti kehidupan pribadi seseorang tidak sepantasnya dibahas di lingkungan kerja. Namun sayangnya hal ini sering kali terjadi pada lingkungan kerja yang toxic. Sebisa mungkin untuk menghindari hal tersebut, walaupun sebenarnya kamu mengetahui apa yang sedang dibahas. Sebaiknya kamu simpan sendiri dan tidak ikut-ikutan mengumbarnya.

Membuat Batasan Secara Profesional

Istila work life balance sudah sepantasnya diterapkan dalam kondisi lingkungan kerja apapun. Memiliki batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk menjaga kesehatan mentalmu.

Kamu harus memahami kapan harus membahas pekerjaan dan kapan harus mengurus urusan pekerjaan. Tentu dalam penerapannya tidak mudah dan dibutuhkan kemampuan manajemen waktu yang baik.

Menjaga Jarak

Umumnya kita harus menjaga hubungan baik dengan sesama rekan kerja. Namun, jika rekan kerja yang dimaksud adalah mereka yang mengakibatkan lingkungan kerja menjadi toxic, sebaiknya kamu menjaga jarak.

Tentunya tidak untuk menghindari sepenuhnya. Lakukan komunikasi seadanya dan benar-benar penting untuk urusan pekerjaan. Jika sebelumnya dipaparkan bahwa pikiran positif dapat menular, hal ini juga berlaku untuk pikiran negatif. Jika kamu tidak bisa menanggungnya, sebaiknya dihindari.

Baca Artikel Kami Lainnya : Workaholic Tidak Baik Untuk Kehidupanmu

Jangan Melibatkan Diri Dari Drama yang Ada

Jangan Melibatkan Diri Dari Drama yang Ada

Dalam lingkungan kerja yang toxic, ada kalanya terdapat drama-drama yang sebenarnya tidak ada manfaatnya untuk kinerja kerja. Sebaiknya kamu tidak terlibat dengan drama apapun itu yang ada di kantor. Fokus terhadap pekerjaanmu dan meningkatkan kinerja kerja yang kamu miliki akan lebih mendatangkan manfaat.

Mencari Sisi Baik Dari Rekan Kerja

Setiap orang tentunya memiliki sisi positif dan negatif yang berbeda-beda. Jika kamu memang diharuskan untuk bersama dengan rekan kerja yang toxic, sebaiknya kamu mencoba untuk mencari sisi baiknya dan membina hubungan baik dengan dia. Fungsinya agar kamu tidak terfokus terhadap keburukannya dan tidak ikut-ikutan menjadi rekan kerja yang toxic.

Fokus untuk Mengembangkan Diri

Alih-alih ikut serta dalam kegiatan-kegiatan toxic di kantor, lebih baik kamu fokus untuk mengembangkan kemampuan yang kamu miliki. Lingkungan kerja yang toxic memang kerap kali membawa kita dalam kehidupan kerja yang tidak menyenangkan. Namun tidak bisa dipungkiri juga kalau terdapat banyak sekali pelajaran baru di setiap tempat kerja. Jadi, fokuslah untuk mengembangkan kemampuanmu.

Ambil Cuti dan Nikmati Waktu Santaimu

Ambil Cuti dan Nikmati Waktu Santaimu

Cara terbaik untuk menghadapi lingkungan kerja yang toxic adalah berhenti sejenak dan istirahatkan diri agar lebih tenang. Ada kalanya tubuh membutuhkan waktu untuk istirahat dan sedikit bersantai. Terlebih lagi jika lingkungan kerjamu erat hubungannya dengan stress kerja. Setelah cuti dan kembali bekerja, kamu akan lebih semangat dalam bekerja.

Atur Strategi Resign

Jika kamu sudah merasa sangat lelah dan tidak sanggup menghadapi lingkungan kerja toxic itu, sebaiknya kamu mengatur strategi untuk resign. Resign dalam hal ini tentunya tidak tiba-tiba menghilang dari kantor. Melainkan tetap mengajukan pengunduran diri secara baik-baik.

Tidak apa-apa untuk menyerah, selama itu untuk kebaikan dirimu. Selanjutnya kamu bisa mencari pekerjaan dengan lingkungan kerja yang lebih sehat. Dengan begitu kesehatan mentalmu akan lebih terjaga.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa cukup banyak cara untuk melalui kehidupan di tengah lingkungan kerja yang toxic. Namun, diperlukan kekuatan mental yang cukup baik juga.

Jika kamu merasa stress berkepanjangan bahkan burnout akibat lingkungan kerja yang toxic, tidak ada salahnya untuk mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi atau melakukan Konseling Online. Dengan begitu kamu akan sedikit terbantu untuk menghadapi kondisi tersebut. semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca Artikel Kami Lainnya : Kenali Tanda-Tanda Lingkungan Kerja yang Toxic