Logos Indonesia – Karl Jaspers adalah seorang filsuf dan psikiater. Dirinya dikenal karena kontribusinya dalam bidang psikologi eksistensial dan filsafat.
Setelah menyelesaikan studinya di bidang kedokteran, Karl Jaspers bekerja sebagai psikiater dan mengajar di beberapa universitas terkemuka di Jerman.
Masa Kanak-Kanak Karl Jaspers
Karl Jaspers lahir pada tanggal 23 Februari 1883 di Kota Oldenburg, Jerman. Ayahnya adalah seorang pengacara terkenal di kota tersebut. Karl Jaspers tumbuh dalam keluarga yang tergolong kaya dan bahagia. Saat kecil, Karl Jaspers merupakan anak yang cerdas dan rajin belajar.
Ketertarikannya pada filsafat dan agama mulai terlihat sejak usia dini. Saat berusia 12 tahun, Karl Jaspers mulai membaca karya-karya Immanuel Kant dan Friedrich Nietzsche, yang kemudian mempengaruhi pemikiran filosofinya di masa depan. Ia juga terlibat dalam kelompok keagamaan yang dipimpin oleh ayahnya dan aktif dalam kegiatan gereja.
Selain belajar, Karl Jaspers juga aktif dalam olahraga. Ia sering bermain tenis dan menjadi anggota klub olahraga di sekolahnya. Kegiatan olahraga ini membantunya memperoleh kesehatan fisik yang baik dan membantu dalam pengembangan karakternya.
Pada usia 15 tahun, Karl Jaspers meninggalkan kota kelahirannya untuk belajar di sekolah menengah di Kota Heidelberg. Di sekolah ini, ia belajar banyak tentang filsafat dan sastra. Selain itu, ia juga terlibat dalam kegiatan sosial dan menjadi anggota klub teater sekolah.
Karl Jaspers masa kanak-kanak yang penuh dengan kegiatan belajar dan olahraga, serta kegiatan sosial, membantunya mengembangkan kemampuan dan karakter yang kuat. Ia menjadi seorang yang cerdas, rajin, dan mempunyai minat yang besar pada filsafat dan agama. Semua pengalaman dan kegiatan ini kemudian membantunya dalam mengembangkan pemikiran filosofinya yang inovatif dan kreatif.
Masa Pendidikan Karl Jaspers
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah di Kota Heidelberg, Karl Jaspers melanjutkan studinya di bidang kedokteran di Universitas Heidelberg pada tahun 1901. Namun, ia kemudian pindah ke Universitas Basel di Swiss pada tahun 1902 untuk melanjutkan studi kedokterannya.
Di Basel, Jaspers mengambil kuliah dari beberapa tokoh besar di bidang psikologi dan filsafat, seperti Wilhelm Windelband, Friedrich Nietzsche, dan Carl Gustav Jung. Ia juga mengambil kuliah dari psikopatolog bernama Eugen Bleuler, yang kemudian menjadi inspirasi bagi karya-karyanya di bidang psikiatri.
Pada tahun 1908, Karl Jaspers meraih gelar doktor di bidang kedokteran dari Universitas Heidelberg dengan disertasi tentang psikopatologi dan pengaruhnya pada filsafat. Setelah itu, ia bekerja di rumah sakit dan memulai karirnya sebagai psikiater.
Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Singkat John Garcia Dan Efek Garcia.
Pada tahun 1913, Karl Jaspers menerbitkan buku pertamanya yang berjudul “Psychologie der Weltanschauungen” (Psikologi Pandangan Dunia), yang kemudian menjadi karya penting dalam sejarah filsafat eksistensial. Buku ini membahas tentang psikologi dan filsafat dari berbagai pandangan dunia dan menunjukkan bagaimana pandangan dunia seseorang mempengaruhi pemahamannya tentang keberadaan manusia dan dunia.
Setelah itu, Karl Jaspers terus menerus mengembangkan pemikirannya dan menjadi salah satu tokoh penting dalam filsafat eksistensial dan psikologi eksistensial. Ia juga melanjutkan karirnya sebagai psikiater dan mengajar di beberapa universitas terkenal, seperti Universitas Heidelberg, Universitas Basel, dan Universitas Frankfurt.
Masa pendidikan Karl Jaspers yang dipenuhi dengan pengalaman belajar dari para tokoh terkemuka di bidang psikologi dan filsafat, serta pengalaman bekerja sebagai psikiater, membantunya mengembangkan pemikirannya yang inovatif dan menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah filsafat dan psikologi.
Karir Karl Jaspers
Setelah meraih gelar doktor di bidang kedokteran pada tahun 1908, Karl Jaspers mulai bekerja sebagai psikiater di rumah sakit dan kemudian menjadi dosen di Universitas Heidelberg pada tahun 1913. Di sini, ia mengajar psikopatologi dan mengembangkan pandangan tentang filsafat eksistensial yang kemudian menjadi dasar karyanya.
Pada tahun 1921, Karl Jaspers dipilih sebagai rektor di Universitas Heidelberg, tetapi ia mundur dari posisi tersebut setelah Adolf Hitler menjadi kanselir Jerman pada tahun 1933. Ia menolak untuk bergabung dengan Partai Nazi dan menentang politik mereka yang merusak nilai-nilai kebebasan akademik dan kebebasan berpikir. Ia juga mengalami kesulitan dalam publikasi karya-karyanya karena kontrol ketat pemerintah Nazi terhadap media.
Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Singkat Robert C. Bolles.
Setelah Perang Dunia II berakhir, Karl Jaspers kembali menjadi dosen di Universitas Heidelberg dan kemudian diangkat sebagai profesor di Universitas Basel pada tahun 1948. Di sini, ia mengajar filsafat eksistensial dan menjadi salah satu tokoh penting dalam pengembangan filsafat eksistensial dan psikologi eksistensial.
Kontribusi Karl Jaspers
Karl Jaspers menulis banyak karya dalam bidang filsafat dan psikologi, seperti “Psychologie der Weltanschauungen” (Psikologi Pandangan Dunia), “Existenzphilosophie” (Filsafat Eksistensial), dan “Von der Wahrheit” (Tentang Kebenaran). Karyanya mempengaruhi pemikiran banyak filsuf dan psikolog terkenal, seperti Jean-Paul Sartre dan Martin Heidegger.
Karl Jaspers meninggal pada tanggal 26 Februari 1969 di Basel, Swiss pada usia 86 tahun. Ia meninggalkan warisan yang besar dalam bidang filsafat dan psikologi, serta menjadi salah satu tokoh penting dalam pengembangan pemikiran eksistensial dan humanistik di abad ke-20.