Logos Indonesia – Edward Thorndike merupakan seorang beraliran behavioristik. Dalam teorinya, terdapat penelitian yang sangat terkenal yang dilakukan oleh Thorndike, yaitu penelitian eksperimen mengenai kucing di dalam kotak yang akan kita bahas lebih dalam di artikel ini. Dalam penelitian tersebut didapatkan sebuah teori yang disebut law of effect, yaitu prinsip yang dikemukakan oleh Thorndike, bahwa ketika perilaku menghasilkan hal positif maka perilaku tersebut akan diperkuat. Sedangkan perilaku yang menghasilkan hal negatif akan diperlemah. Prinsip ini memiliki kontribusi yang cukup besar dalam bidang behavioristik, khususnya dalam hal proses pembelajaran. Mari kita bahas mengenai Edward Thorndike.
Siapa Itu Edward Thorndike?
Edward Thorndike merupakan psikolog orang Amerika Serikat yang lahir pada tahun 1874 di Williamsburg. Dan meninggal pada tahun 1949 di New York, Amerika Serikat. Pada tahun 1897, ia mendapatkan gelar MA di universitas Harvard. Setelah mendapatkan gelar MA nya, Thorndike berkarir dalam bidang pendidikan yaitu mengajar di teachers college, universitas Columbia pada tahun 1899.
Ia mengajar dalam bidang psikologi khususnya pembelajaran eksperimen terhadap hewan. Sehingga dalam perkembangan teorinya, lebih banyak didasarkan dari hasil penelitian eksperimennya pada hewan tersebut. Dari banyaknya eksperimen yang ia lakukan, terdapat suatu penelitian eksperimen yang terkenal yaitu eksperimen kucing di dalam kotak.
Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Gangguan Panik Yang Mendadak Muncul.
Tahukah kamu, penelitian eksperimen yang dilakukan Thorndike, kemungkinan merupakan eksperimen laboratorium yang pertama dalam bidang psikologi hewan. Selain itu, Thorndike juga dikenal sebagai penulis yang aktif. Hal ini terbukti dari banyaknya karya yang ia publikasikan. Terdapat 500 karyanya yang sudah terpublikasi. Dari banyaknya buku yang telah Ia publikasikan, terdapat 5 buku yang paling menarik perhatian para ahli psikologi lainnya, yaitu buku mengenai pembelajaran perilaku hewan. Para ahli psikologi lainnya, sangat mengapresiasi karyanya. Karena, Thorndike telah bekerja keras untuk serius dalam bidang penelitian eksperimen perilaku hewan sebagai sarana untuk menjelaskan sifat manusia.
Walaupun Thorndike mendapatkan banyak apresiasi dari para ahli psikologi lainnya, ia masih mendapatkan kritikan mengenai teorinya tersebut. Menurut Wesley Miles, tokoh psikologi hewan yang lebih senior daripada Thorndike mengemukakan kritiknya terhadap metode yang dilakukan oleh Thorndike. Miles menjelaskan bahwa alasannya tidak menyukai metode Thorndike adalah subjek yang dipilih Thorndike bukan dari hewan yang memiliki habitat alami. Seperti yang kita ketahui bahwa kucing, lebih umum dijadikan sebagai hewan peliharaan. Menurut Miles, penggunaan hewan di luar habitat alami mereka itu tidak masuk akal.
Penelitian Eksperimen Kucing Di Dalam Kotak
Sebelumnya dijelaskan bahwa penelitian eksperimen terkenal dari Thorndike adalah kucing dalam kotak teka-teki. Kotak ini terbuat dari kayu yang memiliki pedal yang dapat diinjak di dalam kotak. Pedal ini jika diinjak akan membuat kotak tersebut terbuka. Dalam alur penelitian eksperimennya, bahwa Thorndike memasukkan kucing yang sedang kelaparan ke dalam kotak tersebut. Kemudian menaruh makanan kucing berupa ikan di luar kotak tersebut. Ikan ini ditempatkan pada bagian kotak yang terbuka ketika pedal itu diinjak. Sehingga dalam misinya, kucing akan diarahkan untuk pembelajaran ketika mampu membuka kotak, maka akan mendapatkan makanan. Namun untuk membuka kotak tersebut, kucing ini harusnya belajar mengenai akibat dari menginjak pedal tersebut. Tentu saja awalnya, kucing ini melakukan usaha secara acak sebagai tanda kucing ini tidak memahami fungsi dari pedal tersebut. Hingga akhirnya, kucing ini memahami bahwa ketika menginjak pedal, maka makanan akan terlihat.
Dari eksperimen tersebut, terbentuklah prinsip law of effect, yaitu perilaku yang berulang merupakan perilaku yang dibarengi dengan hasil yang positif. Sedangkan perilaku yang tidak berulang, biasanya terjadi karena menghasilkan hal yang negatif. Prinsip ini mungkin saja kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti ketika kita mendapatkan hadiah ketika Selesai mengerjakan PR. Maka kita cenderung mengulangi perilaku tersebut untuk mendapatkan hadiah itu.
Baca Artikel Kami Lainnya: Anna Freud Dan Teori 5 Mekanisme Pertahanan Diri.
Berdasarkan hasil eksperimen tersebut, terlihat bahwa awalnya kucing ini melakukan pembelajaran dengan mencoba-coba, melakukan segala usaha hingga menemukan makanan sebagai tujuan dari penelitian ini. Namun hal yang terpenting dalam proses pembelajaran ini adalah waktu. Semakin cepat mendapatkan ganjaran dari perilaku yang dilakukannya, semakin cepat mempelajari hal tersebut dan menyimpulkan perilaku tersebut akan di ulangi atau tidak.
Itulah penjelasan mengenai Edward Thorndike dan penelitian eksperimennya mengenai kucing di dalam kotak. Bahwa pembelajaran dapat terjadi karena adanya dampak positif yang dihasilkan dari perilaku tersebut.
Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Yang Terjadi Saat Kita Bermeditasi? Dan Cara Melakukan Meditasi.
Asnawi, Ahmad. (2019). 50 Tokoh Psikologi Dunia: Gagasan Dan Pemikiran Mereka. Jawa Tengah: Desa pustaka Indonesia.
Artikel oleh: Logos Indonesia.