Ini Tandanya Kamu Mengalami Misophonia

Misophonia. Kondisi ini adalah sebuah kondisi neurologis di mana suara spesifik memicu perasaan marah, risih, atau cemas

Klinis1620 Views

Logos IndonesiaApa jadinya ketika suara orang makan, mengetik, atau bahkan bernafas menjadi sumber ketidaknyamanan atau frustrasi yang luar biasa? Inilah yang terjadi saat kamu mengalami Misophonia. Kondisi ini adalah sebuah kondisi neurologis di mana suara spesifik memicu perasaan marah, risih, atau cemas. Meski mungkin terdengar sepele, Misophonia dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan mempengaruhi kualitas hidup kita secara signifikan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Dampak Psikologi, Emosional dan Sosial dari Trichotillomania

Memahami gejala Misophonia sangat penting. Karena penanganan yang segera dapat membantu kamu menghadapi masalah ini dan mengembalikan kualitas hidup yang lebih baik. Selain itu, menyadari gejala ini juga memungkinkan kamu untuk lebih empati dan mendukung mereka yang mungkin mengalami kondisi serupa.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan gejala-gejala umum Misophonia, contoh suara pemicu, dan bagaimana bisa mempengaruhi kehidupan kamu. Sebagai tambahan, kita juga akan memberikan tips tentang apa yang harus kamu lakukan jika kamu merasa mengalami Misophonia. Jadi, mari kita bahas.

Gejala-gejala Umum Misophonia

 

 

Sebagai langkah awal untuk mengenal lebih jauh tentang Misophonia, kita harus mencermati dan memahami gejala-gejala umum yang mungkin muncul. Walaupun tiap orang mungkin memiliki pengalaman yang berbeda, ada beberapa tanda dan gejala yang sering muncul. Gejala tersebut melibatkan perasaan emosi yang kuat dan respon fisik terhadap suara tertentu. Selain itu, kebutuhan untuk menghindari situasi yang mungkin melibatkan suara-suaranya tersebut. Mari kita telusuri lebih dalam apa saja gejala-gejala umum yang mungkin kamu alami jika mengidap Misophonia.

1.     Rasa gugup, marah, atau cemas ketika mendengar suara tertentu

Salah satu gejala kunci Misophonia adalah rasa gugup, marah, atau cemas yang muncul ketika kamu mendengar suara spesifik. Ini biasanya melibatkan suara sehari-hari yang bisa kamu dengar dalam kehidupan sehari-hari. Seperti ketika orang mengunyah, bernapas, atau mengetik. Yang seharusnya tidak menimbulkan reaksi negatif yang kuat.

2.     Respons fisik terhadap suara spesifik

Misophonia tidak hanya mempengaruhi perasaan kita, tetapi juga bisa menyebabkan respons fisik. Seperti jantung berdebar, berkeringat, atau bahkan merasa ingin muntah. Respons ini terjadi secara otomatis dan tidak disengaja, membuat kamu merasa semakin tidak nyaman.

3.     Perlunya menghindari situasi yang mungkin memicu suara-spesifik tersebut

Jika kamu mengalami Misophonia, kamu mungkin merasa perlu untuk menghindari situasi atau tempat yang mungkin memicu suara yang membuatmu risih. Misalnya, menghindari kafe atau restoran yang ramai, memakai headphone di tempat kerja, atau bahkan menjauhi anggota keluarga saat makan.

Contoh Suara Pemicu yang Umum

Untuk memahami Misophonia dengan lebih baik, penting untuk mengetahui berbagai suara pemicu yang umumnya menimbulkan respon negatif. Suara-suara ini, yang mungkin tampak biasa dan tak berbahaya bagi banyak orang. Tapi bisa menyebabkan frustrasi, kegelisahan, dan marah yang parah bagi mereka yang mengidap Misophonia. Sejumlah suara pemicu ini mencakup suara mengunyah, bernapas, dan mengetik. Mari kita periksa lebih detail tentang jenis-jenis suara ini dan bagaimana mereka mungkin memicu reaksi pada orang-orang dengan Misophonia.

1.     Suara mengunyah

Misophonia sering kali dipicu oleh suara mengunyah. Seperti ketika seseorang makan keripik kentang atau mengunyah permen karet. Ini adalah salah satu suara yang paling umum dilaporkan sebagai pemicu oleh mereka yang mengalami Misophonia.

2.     Suara bernapas atau menghembuskan nafas

Suara orang bernapas atau menghembuskan nafas juga bisa menjadi pemicu Misophonia. Ini mungkin terjadi ketika kamu berada di dekat seseorang yang bernapas dengan keras atau mendengus saat tidur, misalnya.

3.     Suara mengetik

Suara mengetik pada keyboard komputer atau smartphone juga bisa menjadi pemicu Misophonia. Terutama jika kamu berada dalam lingkungan kerja atau sekolah yang cukup sunyi.

Bagaimana Suara Pemicu Bisa Mempengaruhi Hidupmu

 

Misophonia bisa sangat mengganggu kualitas hidup kamu dan mengakibatkan masalah dalam hubungan antarpribadi. Ketidaknyamanan yang kamu rasakan bisa membuatmu ingin menghindari interaksi sosial, menyebabkan perasaan kesepian atau isolasi.

Misophonia juga bisa mempengaruhi kinerja kamu di tempat kerja atau di sekolah. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi karena suara pemicu bisa mengakibatkan penurunan produktivitas atau kemampuan belajar.

Apa yang Harus Kamu Lakukan Jika Kamu Merasa Mengalami Misophonia

Jika kamu merasa mengalami Misophonia, penting untuk mencari bantuan dari dokter atau profesional kesehatan mental. Mereka akan membantumu memahami kondisi ini dengan lebih baik dan menyarankan strategi pengelolaan yang sesuai.

Beberapa strategi pengelolaan diri yang mungkin bermanfaat termasuk mengenakan headphone berbantalan. Tujuannya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman di rumah dan tempat kerja. Tentu saja kita perlu mengidentifikasi dan menghadapi suara pemicu secara bertahap.

Memahami gejala Misophonia dan mendapatkan bantuan yang tepat sangat penting untuk mengurangi dampak kondisi ini pada kehidupan kamu. Ingatlah bahwa kamu tidak sendiri dan ada dukungan yang tersedia. Dengan usaha dan pemahaman yang baik, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan sejahtera meskipun mengalami Misophonia.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tips dan Strategi Mengatasi Trichotillomania: Dorongan yang Kuat untuk Mencabut Rambut Sendiri

Artikel oleh: Logos Indonesia.