Inilah 5 Pesan Tersirat Sebelum Melakukan Bunuh Diri

Berikut adalah lima pesan penting yang seringkali tersirat sebelum seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Klinis1740 Views

Logos IndonesiaSering kita dengar di berita atau dari teman, keluarga, maupun kolega akan ada yang memilih jalan terakhir yang tidak terduga yaitu bunuh diri. Dibalik pilihan tersebut, ada pesan tersirat yang sering tidak kita sadari. Berikut adalah lima pesan penting yang seringkali tersirat sebelum seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

1. Diam Dalam Kesendirian

Diam bukan berarti tidak ada yang dibicarakan. Ketika kita melihat seseorang di sekitar kita, mungkin teman, kolega, atau kerabat, mulai menarik diri dan lebih banyak sendiri, hal tersebut bisa jadi sebuah tanda. Mereka mungkin tidak lagi tertarik untuk mengikuti rutinitas biasa kita, seperti ngobrol di kantin, nonton film bareng, ataupun main futsal di akhir pekan.

Kalau kamu merasa perubahan semacam ini terjadi, coba dekati mereka. Mungkin mereka hanya butuh didengar, butuh pengertian, atau sekadar ingin merasa bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi beban pikiran mereka. Kalau perlu, ajak mereka untuk mencari bantuan dari konselor atau psikolog.

2. Ekspresi Keputusasaan

Sulit memang memahami apa yang dirasakan orang lain, apalagi kalau kita tidak mendengarkannya. Perhatikan pembicaraan orang-orang di sekeliling kita. Ada yang nampak sangat pesimis atau sering mengungkapkan rasa tidak berguna? Jangan abaikan. Mungkin mereka sedang berjuang dalam gelap dan ingin mengungkapkan apa yang mereka rasa, namun takut atau malu.

Ingat, keputusasaan ini bisa merupakan pesan tersirat dari mereka bahwa mereka membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, ketika kamu menangkap tanda semacam ini, bukan hanya menjadi pendengar yang baik, tetapi juga sebaiknya cari tahu bagaimana bisa mendapatkan bantuan profesional. Psikolog atau konselor bisa memberikan panduan dan bantuan yang mereka butuhkan.

Lupakan stigmatisme dan hukum yang standar. Masalah kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik dan kita semua perlu gentar membicarakannya. Dengan begitu, kita menjaga agar satu sama lain tetap aman dan merasa didukung.

3. Perubahan Ekstrem Dalam Rutinitas

Kita semua punya ritme sendiri dalam menjalani hari, kan? Ada teman kita yang senang begadang, ada yang suka bangun pagi. Ada yang makan besar tiga kali sehari, ada yang lebih suka snack-an. Nah, saat kita lihat ada perubahan drastis dalam hal-hal semacam ini, bisa jadi itu merupakan sebuah tanda.

Misalnya, teman kita yang biasanya tidur larut malam tiba-tiba menjadi orang yang selalu ingin tidur, atau sebaliknya, teman kita yang biasanya makan bertambah porsi makanannya atau justru malah jarang makan.

Bahkan bisa jadi mereka kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang biasanya mereka sukai, misalnya teman kita yang dulu senang main musik tiba-tiba tidak pernah lagi menyentuh gitarnya, atau orang yang biasa semangat ke gym jadi sangat jarang olahraga. Jangan ragu untuk bertanya karena mungkin ada yang tidak beres dengan mereka.

4. Mengakhiri Urusan

Kita semua pernah mengalami, kan? Saat tiba-tiba teman kita mengembalikan pinjaman buku yang udah lama banget, atau malah memberikan barang-barang berharga milik mereka? Atau tiba-tiba mereka serius menyelesaikan urusan-urusan pulsa, tagihan, ataupun hutang-hutang mereka? Mungkin kita kira mereka berencana pindah atau sedang merapikan hidup mereka, tapi bisa juga ini adalah tanda peringatan.

Orang yang berpikir untuk mengakhiri hidup mereka terkadang mulai ‘membungkus’ urusan mereka. Mereka mungkin merasa seperti mereka sedang mempersiapkan diri untuk ‘pergi’. Jika kita merasakan adanya tanda-tanda seperti ini, kita harus segera mencari bantuan. Jangan biarkan mereka menghadapi perasaan tersebut sendiri.

5. Dialog Mengenai Kematian

Semua orang pasti pernah berbicara tentang kematian, itu normal. Tapi, saat seseorang yang kita kenal mulai terlalu sering atau tiba-tiba membicarakan tentang kematian atau bahkan bunuh diri dalam konteks yang serius, hal itu bisa jadi tanda yang sangat jelas.

Mungkin mereka menggali lebih dalam tentang apa yang terjadi setelah kematian, atau malah merinci cara-cara untuk bunuh diri. Jika membicarakan hal-hal tersebut menjadi rutinitas atau obsesi mereka, jangan tunda untuk mencari bantuan.

Baca Artikel Kami Lainnya: 5 Alasan Mengapa Seseorang Mungkin Melakukan Percobaan Bunuh Diri

Mengidentifikasi tanda-tanda ini memang bukan hal yang mudah, tapi kita bisa selalu belajar dan berusaha untuk lebih memahami. Teruslah peduli dan pantau teman-teman kita. Jangan segan untuk mengulurkan tangan jika merasa mereka membutuhkan bantuan. Bantuan tepat waktu bisa membantu menyelamatkan hidup seseorang.

Ingatlah, peran kita di sini bukan mengambil alih peran profesional kesehatan mental, namun untuk menemani dan mendukung mereka yang membutuhkan hingga mendapatkan pertolongan yang tepat. Bunuh diri bukanlah solusi dan semua orang memiliki hak untuk mencari bantuan. Jadi mari kita bersama-sama memahami dan mendukung satu sama lain dalam situasi sulit ini.

Baca Artikel Kami Lainnya: Cara Memanfaatkan Konformitas Dan Empati Yang Menular Untuk Memperkuat Ikatan Komunitas

Artikel oleh: Logos Indonesia.