Kenali Ciri-Ciri dan Penyebab Burnout Saat Bekerja

Burnout merupakan kondisi dimana seseorang mengalami stress berkepanjangan. Sebagai karyawan dengan tuntutan pekerjaan yang besar, sudah sepantasnya mengetahui ciri-ciri dan penyebab burnout berikut.

Klinis, PIO3471 Views

Logos Indonesia – Apakah kamu pernah merasa stress berkepanjangan hingga rasanya ingin menyerah? Bisa jadi kamu sedang mengalami burnout.

Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam menghadapi stress. Stress juga merupakan hal yang normal di kehidupan, khususnya di dunia pekerjaan. Terlepas dari keinginan mu untuk terbebas dari stress, tapi tidak bisa dipungkiri masalah akan ada terus untuk menghampiri. Jadi, dibanding menghindari stress lebih baik mengelolah stress tersebut.

Jika stress tidak dikelola dengan baik, maka bisa menjadi kondisi yang lebih serius atau biasa dikenal dengan istilah burnout.

Burnout bukanlah istilah yang asing lagi untuk saat ini. Tidak jarang kita mendengar teman mengeluh akan pekerjaannya dan melontarkan kalimat “aku lagi burnout banget nih.” Hal ini tidak mengherankan mengingat beban kerja di kantor menjadi tekanan yang sangat besar untuk sebagian orang.

Burnout sendiri merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kelelahan baik secara fisik, mental maupun emosional. Dalam keadaan ini, kamu akan merasa tidak semangat dalam menjalani aktivitas mu dan bisa menjadikan hal-hal yang seharusnya penting menjadi tidak penting.

Ciri-Ciri Burnout

Ciri-Ciri Burnout

Keadaan burnout merupakan sebuah proses bertahap. Gejala yang dialami pun akan semakin berat jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut ciri-ciri burnout yang bisa kamu identifikasi:

Ciri-ciri fisik

Dari segi fisik, orang yang mengalami burnout sering kali merasa lelah sepanjang hari sehingga kurang semangat dalam menjalani hari. Menurunnya tingkat kekebalan tubuh juga bisa menjadi ciri dari burnout, hal ini dikarenakan stress berat yang dialami membuat tubuh gampang terserang penyakit.

Orang yang mengalami burnout juga sering mengalami sakit kepala dan memiliki pola tidur dan makan yang tidak teratur. Burnout membuat seseorang tidak selera makan dan susah tidur atau menjadi kebanyakan tidur.

Ciri-ciri emosional

Dari segi emosional, orang yang mengalami burnout akan merasa gagal dan tidak percaya akan kemampuan yang dimiliki. Selain itu, mereka juga merasa sendirian, kehilangan motivasi, tak berdaya, hingga merasa terjebak dengan masalah yang dihadapi.

Orang yang mengalami burnout cenderung akan berpandangan negatif, hal ini dikarenakan mereka kesulitan untuk berpikiran positif terhadap apa yang dihadapi.

Ciri-ciri behavioral

Dari sisi behavioral, orang yang mengalami burnout memiliki ciri-ciri menarik diri dari tanggung jawab dan mengisolasi diri dari orang lain. Umumnya, orang yang mengalami burnout merasa tidak memiliki siapapun yang bisa mendukungnya. Hal inilah yang menjadikan mereka mengisolasi diri dari lingkungannya.

Orang yang mengalami burnout juga cenderung untuk menunda-nunda pekerjaan. Mereka akan membutuhkan waktu lebih dalam mengerjakan tugas, sekalipun itu tugas yang sudah sering dihadapi. Bisa juga mereka melewatkan tugas atau datang terlambat ke kantor.

Berdasarkan ciri-ciri di atas, mereka yang mengalami burnout tidak harus di hujat atau disalahkan. Walaupun mereka cenderung menarik diri dari lingkungan, namun sebenarnya mereka cukup membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

Baca Artikel Kami Lainnya : Kenali Wellness Coaching dan Manfaatnya untuk Karyawan

Penyebab Burnout Karyawan

Penyebab Burnout Karyawan

Seperti yang dilansir pada djkn.kemenkeu.go.id, hasil penelitian yang dilakukan oleh University Zaragoza di Spanyol menyatakan bahwa terdapat tiga kelompok faktor yang menyebabkan burnout di tempat kerja, yaitu:

Bekerja terlalu keras

Bekerja terlalu keras bisa menjadi penyebab burnout pada karyawan. Bekerja terlalu keras ini bisa jadi karena obsesi karyawan terhadap pekerjaannya, atau bisa juga karena tuntutan kerja yang terlalu banyak. Bekerja terlalu keras membuat seseorang mengabaikan kesehatan demi hasil kerja yang maksimal. Meski awalnya pekerjaan akan selesai, namun untuk selanjutnya karyawan akan mengalami kelelahan dan penurunan kinerja kerja.

Tidak mendapat apresiasi

Setiap orang membutuhkan apresiasi terhadap hasil kerjanya. Hal ini akan membuat karyawan merasa dihargai dan berguna di perusahaan tersebut. Sedangkan untuk karyawan yang tidak mendapatkan apresiasi bisa menjadi penyebab burnout. Perasaan tidak dihargai dan tidak dibutuhkan itulah yang menimbulkan burnout kedepannya.

Dinamika disfungsional di tempat kerja

Adanya budaya kerja yang buruk di tempat kerja seperti mendapatkan intimidasi, diremehkan oleh atasan dan rekan kerja, serta hal-hal lain yang kurang menyenangkan bisa menjadi penyebab burnout pada karyawan. Pasalnya, tindakan-tindakan semacam itu akan menurunkan motivasi kerja karena merasa dirinya kurang kompeten dan tidak dibutuhkan oleh lingkungan tempat karyawan tersebut bekerja.

Burnout bukanlah masalah sepele yang bisa dibiarkan begitu saja. Burnout yang terjadi pada karyawan akan mengakibatkan berbagai penyakit baik fisik maupun mental. Selain itu, perusahaan juga akan mengalami kemunduran akibat performa kerja karyawan berkurang.

Dengan demikian, mengatasi burnout pada karyawan tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab karyawan itu sendiri. Melainkan, perusahan perlu ikut andil dalam mengatasi karyawan yang mengalami burnout.

HRD sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dan karyawan sudah seharusnya mengayomi karyawan dan memahami apa yang menjadi kendala karyawan dalam bekerja. Jika dirasa perlu, tidak ada salahnya untuk mengunjungi Konsultan HRD dan bersama-sama mencari penyebab dan solusi dari permasalahan yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang ada di perusahaan tersebut. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca Artikel Kami Lainnya : HRD Wajib Tahu Cara Manajemen Stress Karyawan