Kenali Perbedaan Gangguan Kepribadian Antisosial Dan Psikopat

Kenali perbedaan gangguan kepribadian antisosial dan psikopat. Walaupun sama-sama bertindak kriminal, tapi kedua istilah tersebut berbeda.

Kerpibadian, Klinis3173 Views

Logos Indonesia Kebanyakan dari masyarakat umum sering menyebutnya Istilah gangguan kepribadian antisosial dan psikopati (Psikopat atau sosiopat) adalah hal yang sama. Kadangkala kedua istilah tersebut juga digunakan secara bergantian. Namun yang jelas, perilaku dari kedua istilah gangguan kepribadian tersebut berkaitan dengan perilaku melanggar hukum. Walaupun sama-sama memiliki karakteristik untuk berperilaku melanggar hukum. Tapi tetap ada perbedaan diantara kedua istilah gangguan kepribadian tersebut.

Apa Itu Gangguan Kepribadian Antisosial?

Terdapat dua komponen utama untuk mengidentifikasi gangguan kepribadian anti sosial. Kedua komponen tersebut dijelaskan dalam DSM-IV-TR, yaitu:

  • Pada masa kanak-kanaknya pernah mengalami gangguan tingkah laku. Perilaku gangguan tingkah laku pada anak terjadi di sebelum usia 15 tahun dan dapat berupa perilaku kriminal. Perilaku seperti bolos sekolah, sering berbohong, mencuri barang yang bukan miliknya, suka membakar barang di sekitarnya, senang merusak barang orang lain, dan sering kabur dari rumah merupakan gejala yang biasanya dialami oleh anak yang memiliki gangguan tingkah laku.
  • Gangguan tingkah laku pada anak-anak tersebut berlanjut hingga dewasa hingga memicu gangguan kepribadian anti sosial.

Berdasarkan penelitian dihasilkan, seseorang yang memiliki gangguan kepribadian antisosial, sebanyak 60% memiliki riwayat gangguan tingkah laku di masa kanak-kanak. Namun ada beberapa kasus seseorang mengalami gangguan kepribadian antisosial, tanpa memiliki riwayat gangguan tingkah laku di masa kanak-kanak.

Gejala yang ditunjukkan antara gangguan kepribadian anti sosial yang diawali gangguan tingkah laku pada masa kanak-kanak maupun yang tidak diawali gangguan tingkah laku di masa kanak-kanak memiliki kriteria yang hampir sama. Hal ini menunjukkan bahwa syarat dalam mendiagnosis gangguan kepribadian anti sosial tidak harus memiliki gangguan tingkah laku di masa kanak-kanak. Namun, kebanyakan dari mereka memiliki riwayat gangguan tingkah laku di masa kanak-kanak.

Baca Artikel Kami Lainnya: Pahami Bentuk Perselingkuhan dan Cara Menghentikan Kebiasaan Berselingkuh.

Seseorang yang terdiagnosis gangguan kepribadian anti sosial menunjukkan perilaku tidak bertanggung jawab, melanggar hukum, mudah tersinggung dan cenderung melakukan kekerasan secara fisik. Perilaku yang sembrono dan ceroboh serta tidak mau membayar hutang merupakan tindakan tidak bertanggung jawab bagi orang dewasa.

Perilaku Mereka cenderung Implusif dan tidak mampu membuat rencana kedepannya. Mereka tidak merasa menyesal atas tindakan buruknya. Menyalahgunakan zat, dan status sosial ekonomi yang rendah juga berhubungan dengan gangguan kepribadian antisosial.

Apa Itu Gangguan Kepribadian Psikopati?

Gangguan kepribadian psikopati atau sosiopat sering menjadi tema cerita dari sebuah film atau drama. Bagi masyarakat umum gangguan kepribadian tersebut lebih sering disebut sebagai psikopat yang suka membunuh orang demi kesenangannya sendiri.

Karakteristik gangguan kepribadian psikopati disusun oleh Cleckley pada tahun 1976. Karakteristik ini kemudian dimasukkan ke dalam DSM. Ciri utama dari gangguan kepribadian psikopati adalah ketidakmampuan merasakan emosi, baik itu emosi positif maupun emosi negatif. Mereka tidak peduli dengan perasaan orang lain karena mereka tidak bisa merasakan emosi itu sendiri.

Mereka tidak memiliki rasa penyesalan dan rasa takut. Mereka cenderung menunjukkan emosi terhadap orang lain dengan berpura-pura merasakan emosi tersebut. Bahkan emosi positif yang mereka tunjukkan kepada orang lain hanyalah kepura-puraan mereka.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Gangguan Kepribadian Paranoid, Skizoid Dan Skizotipal Dalam Kelompok Kepribadian Aneh.

Pada umumnya penampilan dari psikopat sangat menawan, berparas cantik atau tampan. Mereka memanfaatkan orang lain demi mendapatkan keuntungan pribadinya. Karena tidak bisa merasakan emosi, maka kadar kecemasan dan penyelasan mereka sangat rendah. Mereka tidak mungkin belajar dari kesalahan mereka sendiri. Sedangkan ketidakmampuan merasakan emosi positif, membuat mereka berperilaku tidak bertanggung jawab. Mereka cenderung berperilaku kejam kepada orang lain dan manipulatif.

Menurut Cleckley, perilaku implusif mereka memberikan kesenangan pribadi baik itu keuntungan finansial maupun perilaku kriminal yang menyertai perasaan kesenangan pribadi. Gangguan kepribadian psikopati ini lebih sering dialami oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Psikopati dapat komorbid dengan penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Apa Perbedaan Antara Psikopat dan Antisosial?

Dalam penelitian dilakukan oleh Lykken dalam mengukur emosi. Lykken menggunakan indikator kedipan mata dalam respon kaget. Kondisi emosio negatif seperti rasa takut menyebabkan reflek yang meningkat. Sedangkan kondisi emosi yang positif menyebabkan refleks berkurang. Hasil pengujian emosi terhadap psikopat, tidak menunjukkan respon kaget ketika mengamati stimulus yang memicu timbulnya emosi negatif.

Dalam penelitian menggunakan uji Hare terkait respon kaget terhadap empat kelompok penghuni penjara, yaitu penjahat non psikopat, penjahat kerah putih, penjahat yang terdiagnosis gangguan antisosial, dan penjahat yang terdiagnosis sebagai psikopat. Hasilnya menunjukkan sebagian berikut.

  • Penjahat non psikopat memiliki skor yang rendah pada kategori perilaku antisosial dan ketidaklekatan emosi.
  • Penjahat kera putih memiliki skor tinggi pada ketidaklekatan emosi.
  • Penjahat antisosial memiliki skor tinggi pada perilaku antisosial.
  • Penjahat psikopat memiliki skor tinggi pada perilaku anti sosial dan ketidakatan emosi.
Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Gangguan Kepribadian Menghindar, Dependen dan Obsesif Kompulsif Termasuk Gangguan kepribadian Yang Cemas.

Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa perbedaan antara seseorang yang memiliki gangguan psikopat dan antisosial dipengaruhi oleh ketidaklekatan emosi. Seseorang yang mengalami gangguan antisosial mampu merasakan emosi namun mereka tidak memahami arti moralitas dalam masyarakat. Sehingga mereka berperilaku kriminal. Mereka juga berperilaku implusif tanpa berpikir panjang. Mereka terkenal dengan perilaku ceroboh.

Sedangkan psikopat tidak mampu merasakan emosi. Mereka terkenal dengan perilakunya yang licik dan manipulatif. Dengan penampilan yang menawan memanfaatkan orang lain demi kesenangan pribadi. Mereka memiliki banyak siasat dan ahli berpura-pura demi menjalankan rencananya. Mereka bisa bersikap sangat kejam kepada orang lain dalam melakukan siasat liciknya. Karena tidak mampu merasakan emosi, maka mereka tidak merasa bersalah atas tindakan mereka.

Jika seseorang antisosial terus terang dalam melakukan kejahatannya di depan umum. Bagi psikopat, mereka lebih memilih memanfaatkan orang lain untuk melakukan tindakan kejahatannya.

Davison, G. C., Neale, J. M., Kring, A. M. (2017). Psikologi Abnormal Edisi Ke-7. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Artikel oleh: Logos Indonesia.