Logos Indonesia – Apa yang kamu pikirkan ketika seseorang berkata dirinya akan melakukan bunuh diri? Kemudian setelah mendengar seseorang ingin melakukan bunuh diri. Apa yang akan kamu lakukan? Namun, sebaiknya kamu lebih berhati-hati dalam merespon seseorang yang rentan secara emosionalnya. Jika ia benar-benar ingin melakukan bunuh diri dan kamu memberikan respon yang tidak tepat. Akibat dari respon mu itu kemungkinan mengakibatkan ia lebih terdorong melakukan bunuh diri.
Baca Artikel Kami Lainnya: Tips Keluarga Harmonis, Kegiatan Bersama yang Menyenangkan.
Mitos Tentang Bunuh Diri
Banyak sekali hal yang keliru dari peristiwa bunuh diri di masyarakat kita. Hal ini karena isu bunuh diri merupakan hal sensitif bagi masyarakat Indonesia. Salah satu alasan kenapa hal tersebut menjadi tabu untuk dibicarakan adalah isu tersebut jarang dibicarakan oleh orang-orang karena tidak adanya informasi yang diberikan kepada masyarakat. Informasi ini sebenarnya bisa saja melalu pengajaran di sekolah-sekolah, iklan atau lainnya. Karena minimnya informasi yang masyarakat dapat membuat mereka membuat persepsi mereka sendiri. Berikut ini akan dijelaskan mitos dari tindakan bunuh diri dengan pertanyaan.
Apakah Tingkat Religius Seseorang Mempengaruhi Tindakan Bunuh Diri?
Banyak yang beranggapan bunuh diri merupakan tanda imannya tidak kuat atau nilai religiusnya kurang. Padahal tingkat keimanan seseorang tidak terlalu mempengaruhi terhadap tindakan bunuh diri. Memang benar, jika dukungan keagamaan membuat seseorang lebih termotivasi dalam menjalani hidup. Tapi, pada tingkat yang sudah parah. Dukungan keagamaan ini sudah tidak mempan lagi. Jadi, jangan salahkan iman seseorang terhadap tingkat bunuh diri ya teman-teman.
Kenapa Seseorang Yang Melakukan Bunuh Diri Memiliki Alasan Yang Sepele?
Kalian pasti banyak melihat diberita, bahwa tindakan bunuh diri dipicu oleh permasalahan yang kita anggap remeh. Tapi, itu bukanlah yang terlihat di dalamnya. Jika kamu menelusuri lagi, maka dalam hidupnya selalu menemui banyak permasalahan yang berat. Sama halnya dengan sebuah gelas dan terdapat air di dalamnya. Analoginya, air itu merupakan permasalahan dalam hidupnya. Ketika air itu terlalu penuh di dalam gelas, yang terjadi adalah air meluber ke mana-mana. Bahkan dengan setetes air, membuat air dalam gelas itu meluber. Artinya, jika permasalahan hidupnya terus menumpuk tanpa mendapatkan solusi.
Baca Artikel Kami Lainnya: Memahami Makna Cinta Dalam Perspektif Psikologi.
Pada akhirnya akan meledak menjadi tindakan bunuh diri. Jadi ketika permasalahan hidupmu sudah tidak bisa kamu kendalikan. Hanya dengan sekecil permasalahanpun bisa memicu tindakan bunuh diri. Sehingga, tindakan bunuh diri bukanlah di sebabkan oleh permasalahan yang sepele. Tapi akibat dari berbagai permasalahan yang menimbulkan stres berkepanjangan yang komplek dan berlangsung lama.
Perempuan Lebih Banyak Bunuh Diri?
Faktanya adalah lebih banyak laki-laki dari perempuan yang melakukan bunuh diri. Hal ini karena stigma masyarakat bagi laki-laki yang harus kuat dan tidak cengeng. Sehingga laki-laki tidak bisa meluapkan emosinya dengan baik. Ketika ada permasalahan, ia harus terlihat kuat dalam mengatasi permasalannya.
Berbeda dengan perempuan yang bisa bersender dengan orang lain. Jika perempuan cengeng dan emosian itu tidak dipermasalahkan oleh masyarakat kita. Sehingga perempuan lebih leluasa dalam menyalurkan emosi negatifnya dibanding laki-laki. Karena terlalu dipendam emosinya dan banyaknya permasalahan yang haris para lelaki tanggung, membuat mereka merasa tidak berdaya untuk hidup. Sehingga sebagai keputusan akhirnya dalam meringankan beban dirinya, ia melakukan tindakan bunuh diri.
Apakah Seseorang Yang Memutuskan Bunuh Diri, Benar-benar Berkeinginan Mengakhiri Hidupnya?
Mereka yang berkeinginan untuk melakukan bunuh diri pada awalnya memang berpikir bahwa salah satu cara menyelesaikan permasalahannya adalah dengan mengakhiri hidupnya. Tapi hal ini dilakukan untuk mengatasi rasa penderitaannya terhadap permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapinya. Dengan menyayat tangannya, atau melakukan tindakan yang menyakiti diri ini membuat mereka melupakan sejenak permasalahan yang ada dalam dirinya dan hanya berfokus pada rasa sakitnya tersebut.
Karena itu, jika kamu bertanya kepada penyintas bunuh diri. Maka jawabannya adalah mereka bersyukur masih diberikan kesempatan hidup. Artinya, mereka melakukan tindakan bunuh diri ini hanya untuk menghindari pikiran stres yang akut tersebut. Mereka perlu bantuan orang lain untuk mencari solusi dari permasalahannya.
Tindakan Mencegahan Bunuh Diri
Jika ada teman, saudara, atau oranglainnya yang kamu kenal berkeinginan melakukan bunuh diri, sebaiknya lakukan hal ini.
Mendengarkan Keluh Kesah Mereka
Salah satu penyebab seseorang melakukan bunuh diri adalah permasalahannya ia tanggung sendiri. Jadi sebisa mungkin dengarkan cerita keluh kesahnya dengan baik. Hal ini menjadi cara meluapkan emosi negatifnya yang akhirnya ia merasa lega. Selama ia bercerita, jangan pernah memberikan nasihat atau mengomentari hal yang buruk terhadap dirinya. Hal itu hanya membuat dirinya lebih merasa tertelan. Jadi, demgarkan saja dengan penuh antusias.
Peka Terhadap Lingkungan Sekitar
Hal yang sering kita lewatkan adalah ketidaktauan kita atas tindakannya. Terkadang hal yang sepele, seperti perilaku yang tidak biasa, dan perbincangan tentang kematin yang terlihat biasa aja. Ternyata menjadi tanda bahwa seseorang berkeinginan untuk melakukan bunuh diri. Cobalah kamu lebih peka lagi terhadap perubahan yang ada pada seseorang.
Jangan Sampai Ia Kesepian
Saat seseorang ingin melakukan bunuh diri. Usaha temani dia. Jangan sampai ia berasa sendirian. Karen saat merasa sendiri itu lah yang memicu ia melakukan tindakan bunuh diri.
Carilah Pertolongan Dengan Psikolog Atau Psikiater
Jika sudah terlihat sangat berat. Beralihlah ke psikolog atau psikiater untuk pertolongan selanjutnya. Lakukan konsultasi dengan orang ahlinya dalam bidang tersebut.
Baca Artikel Kami Lainnya: Mau Hari Mu Lebih Bermakna? Ini Tips Dari Kami.
Artikel oleh: Logos Indonesia.
