Mengenal Lebih Dalam Mengenai OCD

Mengenal lebih dalam mengenai OCD atau obsesif - kompulsif disorder. Perilaku kompulsif yang berulang akibat pikiran obsesif.

Klinis2717 Views

Logos Indonesia Pernahkah kamu merasa melupakan sesuatu saat berpergian? Atau berulang kali mengecek kompor yang sudah dimatikan? Lalu ketika di luar, kamu teringat kembali, apakah sudah mengunci rumah dengan benar? Apakah pikiran tersebut berulang kali kamu rasakan? Jika kamu menjawab semua pertanyaan itu dengan “iya”, maka kamu saat itu mengalami pikiran yang obsesi.

Pikiran obsesi ini sebetulnya hal wajar dialami seseorang yang terburu-buru pergi dari rumah tanpa mengecek kembali pekerjaan rumahnya. Sehingga saat di luar rumah, saat kondisi mu lebih tenang. Kamu teringat kembali saat diri mu berada di rumah.

Namun, bagi seseorang yang mengalami gangguan pikiran obsesif – kompulsif atau obssessive – compulsive disorder (OCD), pikiran tersebut tidak wajar dan dapat menganggu aktivitas sehari-harinya. Mereka tau bahwa pikiran tersebut tidak benar. Tapi jika tidak dilakukan, maka pikiran obsesif ini terus berlanjut tanpa akhir. Itulah mengapa orang yang memiliki OCD akan sangat terganggu dalam melakukan aktivitas sehari-harinya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Itu Inferiority Complex Dan Superiority Complex?.

Selain itu orang yang mengalami OCD menganggap perilakunya ini tidak benar. Meraka sadar bahwa yang ia lakukan saat ini adalah tindakan yang tidak ada pengaruhnya dengan tindakan sebelumnya.

Terkadang orang yang mengalami pikiran obsesif – kompulsif ini disamakan degan orang yang perfeksionis. Namun, kedua hal tersebut sangatlah beebeda sekali. Perbedaan yang utama adalah jika orang yang perfeksionis itu mereka tidak terganggu dengan tindakannya. Bahkan, itu merupakan hal yang disukainya. Sedangkan, bagi orang yang OCD, mereka merasa terganggu dengan tindakan mereka sendiri. Karena orang OCD bisa saja mengecek compor yang sudah mati itu berkali-kali, puluhan kali, bahkan ratusan kali hingga pikiran obsesifnya menghilang. Berikut lebih lengkapnya mengenai OCD.

Apa Itu OCD?

Menurut King, Laura (2012) obssessive – compulsive disorder (OCD) merupakan gangguan kecemasan, bahwa seseorang memiliki pikiran yang obsesif dan dari pikiran obsesif tersebut Ia melakukan perilaku kompulsif. Maksudnya adalah OCD ini didasari pada pikiran kecemasan yang tidak dapat hilang terhadap sesuatu hal (obsesif). Karena rasa cemas itulah yang mendorong dirinya melakukan tindakan tersebut secara berulang (kompulsif). Orang yang mengalami OCD mengalami kekhawatiran yang tidak normal. Mereka bisa saja mengulangi tindakan tersebut berkali-kali hingga puluhan kali.

Biasanya perilaku kompulsif OCD yang paling umum adalah terkait perilaku berulang untuk melakukan pemeriksaan, untuk membersihkan sesuatu dan menghitung sesuatu dengan benar. Mereka memiliki rutinitas berulang yang lebih dominan ke Salah satu hal tersebut. Mereka mungkin saja berkali-kali memeriksa sesuatu, atau mungkin saja berkali-kali menghitung barang atau membersihkan barang berkali-kali. Bahkan ketika barang tersebut sudah sangat bersih. Iya terus mengulang membersihkan barang tersebut karena pikiran obsesifnya.
Sebagai contoh seorang OCD, merasa takut dengan rasa kotor di sekitarnya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apakah Itu Lychnobite?.

Sehingga ketika ia melihat ganggang pintu, ia merasa ganggang pintu tersebut kotor. Walaupun sebenarnya tidak terlihat kotor. Setelah memegang gagang pintu, ya akan langsung mencuci tangannya. Namun setelah selesai mencuci tangan, ia terpikirkan kembali ganggang pintu yang kotor. Sehingga ia harus mencuci tangannya lagi walaupun sudah bersih. Pikiran dan tindakan tersebut berulang kali muncul dan dilakukannya hingga rasa cemas itu hilang.

Faktanya adalah mereka tidak menikmati kegiatan tersebut. Walaupun mereka tahu pikiran mereka tidaklah benar. Namun jika mereka tidak melakukannya, perasaan takut akan terjadi sesuatu yang buruk akan muncul. Sehingga mereka yang mengalami OCD memiliki ritual khusus setiap harinya yang tidak bisa mereka hindari.

Apa Perbedaan Antara OCD dengan Perfeksionis?

Perfeksionis dan OCD.

Perbedaan besarnya antara OCD dengan orang yang perfeksionis adalah dari pikiran obsesifnya. Jika seorang perfeksionis memiliki pikiran obsesif yang sehat. Sedangkan bagi penderita OCD mereka memiliki pikiran obsesif yang tidak sehat. Maksudnya adalah ketika seorang perfeksionis sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik, ia akan melakukan lagi pekerjaan tugas tersebut. Sedangkan bagi penderita OCD ketika mereka sudah melakukan tugas dengan baik, pikiran obsesif itu muncul kembali dan membuat mereka melakukan tugas itu lagi. Pikiran obsesif yang berlebihan inilah yang tidak sehat.

Baca Artikel Kami Lainnya: Trik Untuk Orangtua Dalam Mengajari Anak Yang Sulit Belajar Matematika Di Rumah.

Kenapa OCD itu terjadi?

Penyebab dari pikiran obsesif dan tindakan kompulsif oleh OCD memiliki banyak faktor. Yang pertama adalah faktor biologis, karena genetik yang diwariskan dalam keluarga. Sedangkan faktor psikologisnya adalah stres, seperti kehilangan seorang anak, dipecat di pekerjaannya atau permasalahan terkait pernikahan. Namun faktor ini bukanlah faktor utama terjadinya OCD. Melainkan kumpulan dari banyaknya faktor yang memicu terjadinya OCD.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tips Agar Kamu Tidak Belanja Barang Secara Implusif.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment