Logos Indonesia – Bagi orang tua pasti menginginkan anaknya untuk bisa berkembang dengan baik, baik secara fisik, sosial emosi dan bahasa. Terlebih bagi orang tua yang baru saja memiliki seorang anak. Mereka akan melakukan apa saja agar anaknya bisa berkembang dengan baik. Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai fungsi otak terhadap perkembangan bahasa pada anak dan pengaruh lingkungan sosial. Dengan mengetahui hal tersebut, kamu sebagai orang tua akan paham mengenai perkembangan bahasa pada anakmu sendiri. Setelah kita mengetahui hal tersebut, barulah kita akan membahas mengenai strategi yang tepat untuk meningkatkan perkembangan bahasa melalui stimulus yang bisa dilakukan oleh orang tua di rumah.
Perkembangan Bahasa Pada Masa Bayi Dari Sisi Biologis
Menurut Noam Chomsky (1975), seorang ahli linguistik, dia mengatakan bahwa perkembangan bahasa pada masa kanak-kanak terjadi di waktu-waktu tertentu. Kemudian diperkuat dengan para ahli bahasa lainnya, bahwa setiap anak memiliki perkembangan bahasa yang sama di usia dan mengalami urutan perkembangan yang sama pula.
Dari hasil banyak penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap anak memiliki perkembangan bahasa yang universal. Artinya terlepas dari pengaruh lingkungan, setiap anak di seluruh dunia mengalami perkembangan bahasa yang sama. Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya perkembangan fungsi otak. Sebagai contoh, seorang bayi berusia kurang dari 1 tahun yang tidak pernah diajak bicara oleh orang dewasa. Ternyata mampu memperoleh kemampuan bahasanya sama seperti anak lainnya.
Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Yang Terjadi Saat Kita Bermeditasi? Dan Cara Melakukan Meditasi.
Sehingga dalam pandangan chomsky, anak mempelajari bahasa bukan dari lingkungannya melainkan faktor biologis yang mempengaruhinya. Suatu tata bahasa universal yang dipahami oleh para bayi, mempelajari bahasa tanpa memaknai kata.
Bagian otak yang mempengaruhi bahasa seperti berbicara dan tata bahasa terjadi pada otak sebelah kiri. Terdapat bagian otak yang bertugas dalam bahasa, yaitu Broka memainkan peran untuk kemampuan berbicara dan Wernicke berperan sebagai pemahaman bahasa. Dalam penelitian nakono dan bloomstein pada tahun 2004, menghasilkan bahwa otak sebelah kiri berfungsi untuk memahami sintaksis dan tata bahasa, tapi tidak pada otak sebelah kanan.
Baca Artikel Kami Lainnya: Anna Freud Dan Teori 5 Mekanisme Pertahanan Diri.
Pada anak usia 9 bulan, fungsi otak dalam menyimpan ingatan sudah mulai berkembang. Hal ini karena pada usia tersebut anak sudah mampu memberikan makna pada sebuah kata. Hal tersebut terus berkembang dalam menghubungkan antara kata yang diucapkan, proses berpikir dan perkembangan otak anak.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Perkembangan Bahasa Pada Bayi
Kita sudah mengetahui bahwa perkembangan bahasa pada anak terjadi secara alamiah karena faktor biologis. Namun, tentu saja pengaruh lingkungan juga ikut mempengaruhi terhadap memaksimalkan kinerja otak tersebut dalam perkembangan bahasa anak. Menurut pandangan behavioristik bahwa perkembangan bahasa pada anak dilalui melalui pembelajaran di lingkungannya.
Terdapat dukungan penelitian yang memperkuat pandangan behavioristik ini. Bahwa ketika seorang anak diberikan pelukan atau sentuhan dari seorang ibu setelah bayi tersebut berceloteh. Bayi tersebut lebih mungkin untuk mengembangkan kata yang lebih kompleks dibandingkan ketika para ibu memberikan sentuhan atau pelukan pada waktu yang acak.
Dalam penelitian Hart dan Risley (1995), menjelaskan bahwa orang tua yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengajak berbicara pada bayinya, ketika timbuh dewasa, anak cenderung menghasilkan kemampuan kosa kata yang lebih banyak dari pada orang tua yang sedikit mengajak berbicara pada saat bayi. Dari hasil penelitian tersebut terlihat bahwa kemampuan bahasa anak dapat berkembang pesat ketika diberikan banyak stimulus oleh orang tuanya.
Strategi Untuk Meningkatkan Perkembangan Bahasa Pada Bayi
Telah dijelaskan bahwa baik faktor biologis maupun lingkungan mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak di usia bayi. Karena itu banyak sekali strategi yang bisa digunakan bagi orang tua untuk meningkatkan kemampuan bahasa pada anaknya. Pemberian stimulus yang tepat, mampu meningkatkan kosa kata anak. Salah satu cara yang termudah dalam memberikan stimulus pada seorang bayi adalah mengajaknya berbicara. Berikut ini terdapat strategi yang bisa kamu gunakan dalam mengajak anak berbicara menurut Baron (1992).
Berbicaralah Pada Anak Secara Aktif Dan Rutin
Usahakan untuk setiap harinya mengajak bayi anda untuk berbicara. Dengan mengajaknya berbicara, itu sudah memberikan stimulus kepada anak. Selain meningkatkan perkembangan bahasa pada bayi, secara tidak langsung juga mempererat hubungan antara bayi dan orang tua.
Bicaralah Seolah-olah Mereka Memahami Apa Yang Anda Katakan
Walaupun bayi tidak mengerti bahasa yang kita bicarakan. Namun cobalah untuk berbicara seolah-olah seperti mereka memahami kita. Lakukanlah hal ini hingga mereka beranjak ke masa kanak-kanak. Kamu akan melihat peningkatan kemampuan bahasa mereka.
Gunakan Bahasa Yang Sesuai Untuk Anak
Dalam mengajaknya berbicara, gunakanlah bahasa atau topik yang sesuai dengan anak. Pembicaraan ini bisa berkaitan dengan emosi, aktivitas saat itu dan lainnya.
Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Gangguan Panik Yang Mendadak Muncul.
King, Laura. (2012). Sebuah Pandangan Apresiasi: Psikologi Umum. Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Artikel oleh: Logos Indonesia.