Muscle Memory: Bagaimana Cara Otot Mengingat Gerakan?

Bagaimana cara otot kita 'mengingat' gerakan? Proses ini sebenarnya sangat kompleks dan melibatkan berbagai unsur sistem saraf dan otot.

Logos Indonesia – Pernahkah kamu merasa setelah beberapa waktu tidak bermain gitar tanganmu masih bisa dengan mudah memainkan kord-kord yang biasa kamu mainkan? Atau pernahkah kamu merasa bahwa meski sudah lama tidak bermain tenis. Tubuhmu masih ingat bagaimana melakukan backhand dengan tepat? Inilah yang kita sebut muscle memory.

Baca Artikel Kami Lainnya: Yuk, Coba Trik Ini Biar Waktu Gak Cuma Lewat Begitu Aja!

Muscle memory adalah fenomena dimana otot kita seakan memiliki ‘memori’ tersendiri untuk gerakan atau aktivitas yang sebelumnya sering kita lakukan. Dalam konteks sehari-hari, muscle memory bisa merujuk pada berbagai hal. Mulai dari mengetik pada keyboard, bermain alat musik, hingga berolahraga. Intinya, muscle memory adalah kemampuan tubuh dalam mengingat dan melakukan pola gerakan yang pernah dilakukan secara berulang-ulang.

Namun, sebenarnya muscle memory bukanlah tentang otot yang memliki kemampuan mengigat sesungguhnya. Dimana otot kita memiliki kapasitas untuk ‘mengingat’. Sebaliknya, fenomena ini lebih berkaitan dengan pola komunikasi otak dan otot melalui saraf. Ketika gerakan yang sama dilakukan secara berulang. Jalur komunikasi ini menjadi semakin kuat dan efisien. Sehingga pada akhirnya gerakan tersebut dapat dilakukan hampir secara otomatis.

Bagaimana Otot “Mengingat” Gerakan?

Kemudian, bagaimana cara otot kita ‘mengingat’ gerakan? Proses ini sebenarnya sangat kompleks dan melibatkan berbagai unsur sistem saraf dan otot. Intinya, saat melakukan gerakan atau aktivitas, komunikasi antara otak dan otot melalui saraf menjadi semakin kuat dan efisien. Ketika gerakan ini diulang berulang kali, pola komunikasi ini akan semakin terpaku dalam sistem saraf kita. Dengan cara inilah otot kita ‘mengingat’ gerakan tersebut. Jadi ini merupakan hasil dari pengulangan latihan yang membuat otak kita menjadi lebih efisien dalam mengendalikan otot untuk melakukan gerakan.

Fungsi Otak untuk Otot Mengingat Gerakan

Proses ini melibatkan pembentukan jejak sinaptik di otak kita sebagai hasil dari latihan berulang. Saat kita berlatih gerakan secara berulang, otak kita membentuk dan memperkuat jejak sinaptik ini. Jejak ini kemudian membuat otak kita menjadi lebih efisien dalam mengendalikan otot untuk melakukan gerakan tersebut. Untuk memahami cara otot ‘mengingat’ gerakan, mari kita bahas konsep jejak sinaptik. Dan bagaimana proses ini terkait dengan latihan berulang.

1.     Jejak Sinaptik

Jejak sinaptik adalah jalur sambungan antara sel saraf (neuron) di otak yang terbentuk saat kita belajar atau mengulang suatu gerakan. Proses ini melibatkan perubahan dan penyesuaian pada tingkat molekular dalam sel-sel saraf yang terlibat dalam mengendalikan gerakan tersebut.

2.     Latihan Berulang

Ketika kita berlatih suatu gerakan berulang kali. Misalnya bermain piano, berenang, atau bersepeda. Ada peningkatan kedekatan, konsolidasi, dan efisiensi sinyal antara neuron yang terlibat dalam mengendalikan gerakan itu. Semakin sering kita berlatih gerakan tersebut, semakin kuat jejak sinaptik yang terbentuk.

3.     Dampak pada Otot

Walaupun istilah “Muscle Memory” mencakup kata “otot,” perlu dicatat bahwa perubahan sebenarnya terjadi di otak, bukan di otot itu sendiri. Namun, proses ini mempengaruhi bagaimana otak kita mengendalikan otot untuk melakukan gerakan tersebut. Sebagai hasilnya, gerakan tersebut menjadi lebih mudah, lebih akurat, dan lebih efisien saat kita melakukannya.

Manfaat Muscle Memory

Muscle Memory memungkinkan kita untuk melakukan gerakan yang telah kita latih dengan lebih mudah dan lebih cepat. Berkat jejak sinaptik yang terbentuk, kita bisa melakukan gerakan tersebut secara otomatis tanpa harus berpikir keras tentang setiap langkahnya. Ini sangat membantu, terutama dalam olahraga dan kegiatan di mana kecepatan dan ketepatan gerakan penting untuk berhasil.

Perbedaan Muscle Memory dan Gerakan Reflek

Satu hal yang penting untuk dibedakan adalah antara muscle memory dan gerakan reflek. Gerakan reflek adalah respons otomatis terhadap suatu rangsangan, yang tidak memerlukan pemrosesan informasi oleh otak. Contohnya, ketika kita tanpa sengaja menyentuh permukaan yang panas, kita segera menarik tangan tanpa berpikir. Sebaliknya, muscle memory memerlukan latihan dan pengulangan untuk membuat gerakan menjadi ‘otomatis’. Sehingga secara teknis masih melibatkan pemrosesan informasi oleh otak.

Jadi meski kedengarannya sama-sama ‘otomatis’, asal-usul dan proses di balik keduanya sangat berbeda. Akan tetapi, perbedaan ini tidak men diminish kehebatan dari masing-masing. Gerakan reflek adalah pertahanan alami kita terhadap potensi bahaya. Sementara muscle memory adalah kunci dari berbagai keterampilan dan aktivitas yang kita kuasai.

1.     Gerakan Reflek

Gerakan reflek adalah reaksi otomatis tubuh terhadap stimulus tertentu. Seperti ketika tangan kita secara instinktif menarik diri ketika menyentuh sesuatu yang panas.

2.     Muscle Memory

Sebaliknya, Muscle Memory adalah hasil dari latihan berulang dan melibatkan pembentukan dan penguatan pola pembelajaran sinaptik di otak. Meskipun kedua proses ini sama-sama membuat kita bisa melakukan gerakan secara otomatis, namun mekanisme di baliknya berbeda.

Muscle Memory adalah konsep yang sangat menarik dan penting dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari kita. Mulai dari olahraga hingga kegiatan sehari-hari lainnya.

Dengan memahami bagaimana Muscle Memory bekerja. Maka kita bisa menjadi lebih baik dalam melatih diri dan mengoptimalkan performa kita dalam berbagai bidang.

Baca Artikel Kami Lainnya: Penjelasan Dari Sisi Psikologi: Waktu Terasa Lebih Cepat Berlalu Ketika Dewasa

Artikel oleh: Logos Indonesia.