5 Tipe Karyawan Berdasarkan Teori Model Kontingensi

Berdasarkan teori model kontingensi yang diperkenalkan oleh Fielder, terdapat lima kelompok besar dalam identifikasi karakter karyawan.

PIO1124 Views

Logos IndonesiaDalam dunia kerja yang beragam, penting bagi manajer untuk memahami karakteristik individu dalam tim mereka untuk meningkatkan efisiensi komunikasi dan kerjasama. Berdasarkan teori model kontingensi yang diperkenalkan oleh Fielder dan diperbarui oleh De Bono, Jones, dan Van Der Heidjen, terdapat lima kelompok besar dalam identifikasi karakter karyawan.

Pengelompokan ini membantu meningkatkan efisiensi komunikasi, meminimalkan multi-interpretasi, dan memfasilitasi interaksi yang profesional.

5 Tipe Karyawan Berdasarkan Teori Model Kontingensi

Dalam konteks manajemen kerja, pengelolaan karakter karyawan menjadi hal penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas tim. Berdasarkan teori model kontingensi yang diperkenalkan oleh Fielder pada tahun 1967 dan dimutakhirkan oleh De Bono, Jones, dan Van Der Heidjen dalam bukunya “Managing Cultural Diversity”, ditemukan bahwa karakter karyawan dapat diidentifikasi berdasarkan perilaku dan respon yang muncul ketika mereka mendapatkan penugasan dari manajer. Pengelompokan ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dalam cara berkomunikasi dan berinteraksi yang profesional, efisien, dan minim multi interpretasi. Berikut ini 5 tipe karyawan berdasarkan teori model kontingensi:

1. The Executor Subordinates

Karyawan dengan tipe Executor memiliki ciri khas yang mencerminkan kesabaran, ketekunan, dan keterampilan dalam menyelesaikan tugas dengan tepat dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Mereka adalah individu yang dapat diandalkan untuk mengeksekusi ide atau instruksi dengan cermat dan efisien. Karyawan tipe ini biasanya sangat disiplin dan terstruktur, dan mereka merasa nyaman bekerja dalam lingkungan yang jelas dan teratur. Mereka menemukan kepuasan dalam menyelesaikan tugas dengan baik dan cenderung menghindari risiko atau perubahan yang besar. Namun, tantangan bagi mereka muncul ketika dihadapkan pada situasi yang membutuhkan kreativitas atau inisiatif pribadi, karena mereka mungkin kesulitan beradaptasi dengan perubahan atau ketidakpastian.

2. The Liberalist Subordinate

Di sisi lain, karyawan dengan tipe Liberalist cenderung memiliki pola pikir yang lebih kreatif, fleksibel, dan terbuka terhadap ide-ide baru. Mereka menyukai kebebasan dalam berpikir dan bertindak, dan sering kali merasa terbatas atau terkekang oleh aturan yang ketat atau prosedur yang kaku. Mereka adalah inovator alami yang mencari cara baru untuk menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan. Karyawan tipe ini merasa paling produktif dan termotivasi ketika diberikan kebebasan untuk mengekspresikan ide-ide mereka tanpa adanya hambatan atau pembatasan. Namun, mereka juga dapat menjadi frustrasi jika merasa dipersulit atau terhambat dalam menyampaikan kontribusi mereka, terutama dalam lingkungan yang terlalu terstruktur atau terkendali.

3. The Participative Subordinates

Tipe Participative adalah individu yang sangat menghargai kolaborasi, komunikasi terbuka, dan pembagian tanggung jawab dalam mencapai tujuan bersama. Mereka adalah pendukung kuat tim dan lebih suka bekerja dalam lingkungan yang terbuka dan inklusif, di mana semua anggota tim memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat mereka dan berkontribusi pada pengambilan keputusan. Karyawan tipe ini merasa paling nyaman ketika dikelilingi oleh orang-orang yang berbeda pendapat dan pengalaman, dan mereka bersedia mendengarkan dan mempertimbangkan sudut pandang orang lain. Mereka memandang proses diskusi dan kolaborasi sebagai alat yang efektif untuk mencapai solusi yang lebih baik dan lebih terinformasi. Namun, mereka mungkin merasa frustrasi atau terganggu oleh lingkungan kerja yang otoriter atau tertutup, di mana partisipasi dan kontribusi mereka diabaikan atau dihambat.

4. The Consultative Subordinates

Karyawan dengan tipe Consultative cenderung memiliki kemampuan analisis yang kuat dan pandangan yang logis dalam mengevaluasi ide atau masalah yang kompleks. Mereka adalah pemikir kritis yang terampil dalam menyusun argumen yang terstruktur dan persuasif, serta memberikan masukan yang bermakna dan bernilai tambah kepada pimpinan atau rekan kerja. Mereka sering kali diandalkan untuk memberikan perspektif yang obyektif dan solusi yang rasional dalam situasi yang membutuhkan pemikiran yang mendalam. Karyawan tipe ini merasa paling nyaman ketika diberikan kesempatan untuk memberikan analisis dan saran yang berharga, dan mereka menemukan kepuasan dalam membantu menemukan solusi untuk masalah yang rumit. Namun, mereka juga dapat merasa frustrasi jika ide atau masukan mereka tidak dihargai atau diimplementasikan dengan serius oleh atasan atau rekan kerja.

5. The Interactive Subordinate

Tipe Interactive adalah individu yang terampil dalam berkomunikasi, bernegosiasi, dan berkolaborasi dengan orang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Mereka memiliki kemampuan untuk memahami sudut pandang orang lain, merespons dengan empati, dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan melalui interaksi yang konstruktif dan terbuka. Karyawan tipe ini merasa paling nyaman dalam situasi di mana mereka dapat berinteraksi dengan orang lain secara langsung, bertukar ide, dan mencari solusi bersama-sama. Mereka menyadari pentingnya komunikasi yang efektif dalam membangun hubungan kerja yang kuat dan mengatasi konflik dengan baik. Namun, mereka juga dapat merasa frustrasi jika interaksi mereka diabaikan atau tidak dihargai oleh rekan kerja atau pimpinan.

Memahami karakteristik kelima tipe subordinat ini membantu manajer dalam mengelola tim dengan lebih efektif, menyusun strategi komunikasi yang tepat, dan memotivasi setiap individu untuk berkontribusi secara maksimal. Dengan memanfaatkan kekuatan dan keunikan masing-masing anggota tim, perusahaan dapat mencapai kinerja yang optimal dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan produktif.

Baca Artikel Kami Lainnya: Dampak Psikologis PHK Massal terhadap Karyawan

Artikel oleh: Logos Indonesia.

MEMBUTUHKAN KONSULTAN HRD UNTUK KEBUTUHAN ANDA? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH HRD.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia