Lebih Memahami Psikologi Forensik yang Sering Disebut dalam Kasus Pembunuhan Akhir-Akhir Ini

Penasaran dengan ilmu psikologi forensik yang sering disebut di kasus pembunuhan akhir-akhir ini? Yuk, lebih dekat dengan psikologi forensik supaya pengetahuanmu tentang ilmu psikologi bertambah.

Forensik1150 Views

Logos IndonesiaAkhir-akhir ini masyarakat Indonesia digegerkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh oknum aparatur negara. Kasus pembunuhan tersebut membawa nuansa baru dalam ilmu psikologi, yaitu psikologi forensik. Bisa dibilang, ilmu psikologi forensik ini masih asing didengar di Indonesia.

Perlu diketahui, perkembangan psikologis forensik ini ada sejak abad ke – 20. Kabarnya, ilmu psikologi yang satu ini telah berperan dalam sistem peradilan, khususnya keadilan kriminal. Psikologi forensik ini tidak hanya berperan dalam membantu terpidana saja, melainkan juga membantu aparatur peradilan seperti: sipir penjara, petugas pengadilan, dan kepolisian.

Nah, apa sih psikologi forensik itu? Dan apa saja keilmuan yang dipelajari pada psikologi forensik. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut informasi yang dirangkum dari beberapa sumber.

Apa Itu Psikologi Forensik?

Secara umum, psikologi forensik merupakan salah satu bidang ilmu yang menggabungkan ilmu hukum dan praktik ilmu psikologi. Bisa dikatakan, psikologi forensik memadukan keahlian psikologis dengan sistem peradilan atau ilmu hukum. Berikut definisi psikologi forensik.

Definisi Psikologi Forensik secara Umum

Secara umum, ada beberapa definisi psikologi forensik. Berikut adalah definisi forensik menurut para ahli.

  1. Menurut Toch (1961), psikologi forensik merupakan ilmu yang mempelajari tujuan, motif, perasaan dan pikiran orang-orang yang terlibat dalam tindakan dan proses hukum.
  2. Menurut Monahan dan Loftus (1982), psikologi forensik diartikan sebagai dasar ilmu hukum yang berkaitan dengan aspek perilaku manusia. Dengan kata lain, segala aspek yang berkaitan dengan tindakan dan perilaku manusia merupakan subjek regulasi hukum.
  3. Menurut Gudjonson dan Haward (1998), psikologi forensik adalah ilmu psikologi terapan yang berfokus pada pengumpulan, pemeriksaan, dan penyajian data serta bukti yang digunakan dalam proses peradilan.

Baca artikel kami lainnya: Biografi Alfred Adler: Karir & Pemikirannya

Definisi Psikologi Forensik Dilihat dari Perspektif Profesi

Photo by pix4free.org

Para ahli psikologi juga membuat rumusan tentang definisi psikologi forensik dilihat dari sudut pandang profesi. Adapun definisi psikologi forensik dilihat dari perspektif profesi adalah sebagai berikut.

  1. Menurut Blackburn (1993), psikologi forensik adalah penerapan kajian ilmu psikologi dalam proses peradilan.  Bisa juga dikatakan, psikologi forensik sebagai layanan yang menyediakan informasi psikologis bertujuan untuk mendukung kelancaran proses peradilan.
  2. Menurut Heilburn (2000), psikologi forensik adalah praktik profesi psikologi di bidang psikologi klinis, psikologi sekolah, neuropsychology, dan psikologi konseling dalam usaha memberikan layanan profesional di bidang dan sistem hukum.

Pendidikan yang Dibutuhkan untuk Profesi Berkaitan dengan Psikologi Forensik

Pelatihan Psikologi Forensik
Photo by pix4free.org

Perlu diketahui, psikologi forensik secara umum belum memiliki pilihan gelar. Namun, banyak universitas yang menyediakan pendidikan dan pelatihan spesialis profesi ini. Bagi kamu yang tertarik mempelajari psikologi forensik lebih dalam, bisa mengikuti pendidikan dan pelatihan, antara lain sebagai berikut.

  1. Psikologi kriminal.
  2. Mempelajari ilmu tentang perilaku sosial dan perilaku tidak normal.
  3. Psikologi kognitif.
  4. Pendidikan dan pelatihan persepsi.
  5. Pendidikan obat-obatan dan psikofarmakologi.
  6. Pendidikan Hukum.
  7. Pendidikan Peradilan Pidana.

Ruang Lingkup Pengetahuan Tentang Psikologi Forensik

Sebagai pengetahuan dasar psikologi forensik yang harus dipahami adalah bahwa psikologi forensik merupakan pengembangan dari riset dan penerapan prinsip-prinsip psikologi di bidang ilmu hukum. Adapun ruang lingkupnya adalah sebagai berikut.

  1. Perpaduan ilmu psikologi dan hukum (psychology in law) merupakan hubungan antara ilmu psikologi dan hukum yang berkontribusi secara praktis dalam upaya penegakan peradilan. Contohnya: seorang ahli psikologi bisa menjadi saksi ahli dalam proses peradilan. Biasanya seorang psikolog memeiksa psikologis terdakwa untuk memahami kesehatan mentalnya.
  2. Bentuk hubungan ilmu psikologi dengan ilmu hukum (psychology of law) merupakan bentuk hubungan antara ilmu psikologi dan hukum yang memberikan penjelasan secara detail tentang beragam komponen psikologis pada proses hukum. Contoh: memberikan kajian apakah hukuman mati dapat berdampak atau memberikan efek jera terhadap penurunan tindak kejahatan?
  3. Hubungan riset psikologi yang dikembangkan dalam bidang hukum (psychology and law), artinya: ilmu psikologi bisa membeikan dan menawarkan berbagai bentuk riset yang berkaitan dengan sistem hukum yang berlaku.

Baca artikel kami lainnya: Kenali Kesehatan Mental dan Tips Menjaganya Supaya Kamu Bahagia

Peranan Psikologi Forensik dalam Sistem Peradilan

Photo by pixabay@Daniel_B_photos

Sejak psikologi forensik berkembang pesat, bidang ilmu psikologi yang satu ini memberikan peranan penting dalam sistem peradilan. Adapun peranan ilmu psikologi forensik adalah sebagai berikut.

Mengetahui dan Memahami Kondisi Mental Pelaku Pidana

Seorang ahli psikologi forensik mampu mengetahui dan memahami kondisi kejiwaan atau mental pelaku pidana. Bisa juga psikolog, membeikan konseling kepada pelaku pidana supaya jujur dalam kesaksian. Dengan begitu, pelaku pidana dapat diidentifikasi apakah ia mengalami gangguan mental atau sehat jiwa dan raga.

Melakukan Pendekatan Psikis dalam Proses Penyidikan

Adanya psikolog dalam proses penyidikan dapat membantu mengetahui psikis pelaku tindak pidana. Hal tersebut mungkin terjadi karena terkadang pelaku pidana memberikan kesaksian yang berbelit-belit dan tidak sesuai kenyataan. Fenomena tersebut dapat diidentifikasi dengan melakukan pendekatan psikis.

Mengidentifikasi dan Mengungkap Motif Kejahatan

Peranan ilmu psikologi forensik lainnya adalah melakukan identifikasi dan mengungkap motif kejahatan. Tentunya, motif kejahatan yang dilakukan oleh pelaku tindak kejahatan merupakan dasar penting pada sistem peradilan dalam menentukan hukuman yang sesuai dan tepat kepada terdakwa.

Bagaimana menurutmu tentang psikologi forensik yang akhir-akhir ini sering disebut dalam kasus pembunuhan oknum aparatur negara? Harapannya semoga informasi tentang psikologi forensik ini memberikan gambaran rinci tentang ilmu psikologi yang sering digunakan dalam membantu proses peradilan di bidang hukum.

Comment