Apa itu Quiet Quitting? Pengunduran Diri secara Diam

Terkadang karyawan memilih untuk meninggalkan pekerjaan mereka secara diam-diam. Fenomena ini dikenal sebagai "Quiet Quitting"

PIO1205 Views

Logos IndonesiaDi dunia kerja yang penuh dengan berbagai perubahan dan dinamika, terkadang karyawan memilih untuk meninggalkan pekerjaan mereka secara diam-diam, tanpa drama atau pemberitahuan resmi. Fenomena ini dikenal sebagai “Quiet Quitting” atau “Pengunduran Diri secara Diam”. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Quiet Quitting? Apa alasan seseorang memilih untuk melakukan Quiet Quitting? Kita perlu memahami konsep dasar dari Quiet Quitting terlebih dahulu. Pengunduran diri secara diam-diam hanya akan menunjukkan rendahnya rasa tanggung jawab dari tugas pekerjaan yang kamu harus lakukan.

Pengertian Dari Quiet Quitting

Quiet Quitting adalah proses di mana seorang karyawan secara perlahan-lahan mulai menarik diri dari pekerjaan mereka tanpa memberikan pemberitahuan resmi kepada atasan atau rekan kerja. Ini bisa melibatkan penurunan keterlibatan, produktivitas yang menurun, atau penurunan minat dalam tugas-tugas pekerjaan. Seringkali, Quiet Quitting dapat terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama sebelum karyawan benar-benar meninggalkan perusahaan, atau bahkan terjadi tanpa pernah memberikan peringatan sama sekali.

Alasan Seseorang Melakukan Quiet Quitting

Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin memilih untuk melakukan Quiet Quitting. Salah satu alasan utama di balik Quiet Quitting adalah ketidakpuasan dengan kondisi kerja di tempat tersebut. Ini bisa meliputi masalah dengan manajemen, kebijakan perusahaan, atau dinamika tim. Seiring waktu, karyawan mungkin mulai merasa frustrasi atau kecewa dengan cara perusahaan dijalankan atau dengan lingkungan kerja yang ada.

Sebagian besar waktu, Quiet Quitting tidak terjadi tanpa alasan yang kuat. Karyawan mungkin telah menerima tawaran pekerjaan baru di tempat lain atau sedang mencari kesempatan baru yang lebih menarik secara profesional. Namun, mereka mungkin memilih untuk tetap berada di tempat kerja saat ini sambil mencari waktu yang tepat untuk mengumumkan kepergian mereka.

Masalah keseimbangan kerja-hidup sering kali menjadi faktor penting dalam Quiet Quitting. Karyawan yang merasa terlalu tertekan atau terlalu terikat dengan pekerjaan mereka mungkin memutuskan untuk menarik diri secara perlahan-lahan untuk mencari keseimbangan yang lebih baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Beberapa orang mungkin cenderung menghindari konflik atau perpisahan yang tidak menyenangkan dengan melakukan Quiet Quitting. Mereka mungkin merasa tidak nyaman atau tidak yakin bagaimana cara mengungkapkan ketidakpuasan atau niat mereka untuk meninggalkan perusahaan, sehingga mereka memilih untuk menjaga perpisahan mereka dengan diam-diam.

Kurangnya penghargaan atau pengakuan dari atasan atau rekan kerja juga bisa menjadi pemicu Quiet Quitting. Karyawan yang merasa bahwa kontribusi dan prestasi mereka tidak dihargai secara memadai mungkin kehilangan motivasi untuk terus berkontribusi dengan cara yang sama di tempat kerja.

Terkadang, Quiet Quitting bisa terjadi sebagai bagian dari perubahan prioritas dan tujuan hidup seseorang. Pandemi COVID-19, misalnya, telah memicu refleksi mendalam pada banyak orang tentang apa yang mereka inginkan dari kehidupan dan karir mereka. Karyawan mungkin mencari pekerjaan atau lingkungan kerja yang lebih sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan hidup mereka saat ini.

Dalam banyak kasus, Quiet Quitting adalah hasil dari kombinasi beberapa faktor. Meskipun alasan di balik Quiet Quitting dapat bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Tapi penting bagi perusahaan dan atasan untuk memahami potensi penyebab Quiet Quitting dan mengambil langkah-langkah proaktif. Tujuannya untuk membangun lingkungan kerja yang mendukung dan mempromosikan komunikasi terbuka, penghargaan, dan keseimbangan kerja-hidup yang sehat.

Quiet Quitting Bukanlah Cara Terbaik untuk Pengunduran Diri

Namun demikian, Quiet Quitting bukanlah strategi yang disarankan untuk mengelola karir. Meskipun mungkin terasa lebih nyaman untuk menghindari konflik atau perpisahan yang tidak menyenangkan, meninggalkan pekerjaan tanpa memberikan pemberitahuan resmi dapat merugikan tidak hanya perusahaan tetapi juga rekan kerja yang terlibat. Kurangnya transparansi dan komunikasi dapat menciptakan ketidakpastian dan ketidakstabilan di tempat kerja, serta memengaruhi reputasi karyawan di industri mereka.

Dalam konteks Quiet Quitting, komunikasi yang jelas dan terbuka sangatlah penting. Karyawan yang merasa tidak puas atau ingin mencari peluang baru sebaiknya mengkomunikasikan kekhawatiran dan tujuan mereka kepada atasan atau manajemen yang relevan. Ini dapat membuka dialog yang konstruktif dan memungkinkan perusahaan untuk merespons secara tepat waktu, baik dengan memberikan solusi untuk masalah yang ada atau memfasilitasi transisi yang mulus jika memang diperlukan.

Jadi, Quiet Quitting adalah fenomena di mana seorang karyawan memilih untuk meninggalkan pekerjaan mereka secara diam-diam tanpa memberikan pemberitahuan resmi. Meskipun hal ini mungkin terjadi karena berbagai alasan, penting bagi karyawan untuk mengkomunikasikan kekhawatiran mereka dengan jelas dan terbuka, dan untuk mengelola transisi mereka dengan penuh tanggung jawab dan integritas. Dengan demikian, Quiet Quitting dapat menjadi pengalaman pembelajaran bagi semua pihak yang terlibat, yang memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang dalam karir mereka dengan cara yang sehat dan produktif.

Baca Artikel Kami Lainnya: Cara Mengetahui Karakter Karyawan: Metode dan Pendekatan

Artikel oleh: Logos Indonesia.

MEMBUTUHKAN KONSULTAN HRD UNTUK KEBUTUHAN ANDA? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH HRD.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia