Bentuk-bentuk dari Quiet Quitting dalam pengunduran diri secara diam-diam

Fenomena ini dikenal sebagai "Quiet Quitting". Berikut adalah beberapa bentuk dari Quiet Quitting dalam pengunduran diri secara diam-diam.

PIO1054 Views

Logos IndonesiaPengunduran diri dari pekerjaan adalah suatu keputusan yang tidak bisa diambil dengan enteng. Ada saat-saat di mana seseorang mungkin memilih untuk mengundurkan diri dengan tenang dan diam-diam, tanpa memberikan peringatan atau sinyal yang jelas kepada atasan atau rekan kerja. Fenomena ini dikenal sebagai “Quiet Quitting” atau pengunduran diri secara diam-diam.

Quiet Quitting adalah tindakan seseorang yang secara diam-diam mengundurkan diri atau menunjukkan tanda-tanda pengunduran diri dari pekerjaan atau organisasi tanpa memberikan pemberitahuan resmi. Mereka tidak membuat pengumuman atau mengikuti prosedur pengunduran diri yang umum, tapi mengurangi keterlibatan dan kontribusi mereka secara bertahap. Ini dapat dianggap tidak profesional dan merugikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa bentuk dari Quiet Quitting.

Bentuk-bentuk dari Quiet Quitting Dalam Pengunduran Diri Secara Diam-Diam

Berikut adalah beberapa bentuk dari Quiet Quitting dalam pengunduran diri secara diam-diam.

1.  Tidak berpartisipasi dalam kegiatan tim

Ketika seseorang memilih untuk mengundurkan diri secara diam-diam, mereka cenderung mengurangi atau bahkan menghentikan partisipasi mereka dalam kegiatan tim. Ini mungkin terlihat dalam rapat, pembahasan projek, atau kolaborasi dengan rekan kerja. Mereka mungkin tidak lagi memberikan masukan, gagasan, atau kontribusi dalam bertukar pikiran. Alhasil, kehadiran mereka dalam tim menjadi sangat terbatas, yang dapat mempengaruhi dinamika tim secara keseluruhan.

2.  Menjaga jarak interpersonal

Salah satu tanda-tanda utama dari Quiet Quitting adalah ketika seseorang mulai menjaga jarak interpersonal dengan rekan kerja. Mereka mungkin menghindari percakapan yang bersifat personal atau mengurangi interaksi sosial di tempat kerja. Hal ini bisa termasuk menghindari acara-acara atau aktivitas sosial, mengurangi komunikasi informal, atau menghindari dialog tentang proyek atau karier mereka. Mereka menciptakan batasan yang jelas antara kehidupan pribadi dan profesional mereka.

3.  Penurunan produktivitas 

Seiring dengan Quiet Quitting, penurunan produktivitas menjadi sangat umum. Seseorang yang mengundurkan diri secara diam-diam mungkin kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Akibatnya, mereka mungkin tidak lagi memberikan kontribusi yang signifikan atau menyelesaikan tugas dengan standar yang sama seperti sebelumnya. Kinerja mereka bisa menurun secara perlahan atau menjadi stagnan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya motivasi, perasaan tidak puas dengan pekerjaan, atau ketidakinginan untuk berinvestasi lebih dalam perusahaan.

4.  Menurunnya minat

Salah satu tanda yang jelas dari Quiet Quitting adalah penurunan minat terhadap pekerjaan. Seseorang yang mengalami Quiet Quitting mungkin tidak lagi mencari projek-projek yang menantang atau tidak tertarik untuk meningkatkan keterampilan dan karier mereka. Mereka mungkin tidak lagi berpartisipasi dalam pelatihan atau pengembangan diri, dan tidak memiliki keinginan atau antusiasme daripada sebelumnya. Minat yang berkurang dapat menjadi sinyal bahwa mereka sudah tidak lagi merasa terlibat dan bersemangat dalam pekerjaan yang mereka lakukan.

5.  Seringnya absen atau terlambat

Salah satu tanda Quiet Quitting adalah seringnya absen atau terlambat tanpa alasan yang jelas. Seseorang yang mengundurkan diri secara diam-diam mungkin mulai mengambil cuti, izin tanpa alasan yang penting, atau sering terlambat datang ke tempat kerja. Kehadiran yang tidak konsisten ini menunjukkan kurangnya komitmen dan keterlibatan terhadap pekerjaan. Mereka mungkin tidak lagi mempertimbangkan pentingnya waktu kerja atau membuat pekerjaan sebagai prioritas.

6.  Menghindari tanggung jawab

Dalam Quiet Quitting, orang mungkin mulai menghindari tanggung jawab yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka. Mereka mungkin menolak tanggung jawab baru yang diberikan kepada mereka, tidak mengambil inisiatif dalam proyek-proyek baru, atau bahkan menyelesaikan tugas dengan sembarangan. Mereka menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab dan ketidakpedulian terhadap pekerjaan mereka. Ini bisa terjadi karena kehilangan minat, perasaan tidak dihargai, atau rasa tidak memiliki keterlibatan yang cukup.

7.  Tidak mencari pengakuan

Salah satu ciri Quiet Quitting adalah keengganan seseorang untuk mencari pengakuan dan apresiasi atas pekerjaan yang telah mereka lakukan. Orang yang mengundurkan diri secara diam-diam mungkin tidak lagi mencari pengakuan dari rekan kerja atau atasan mereka. Mereka mungkin tidak menunjukkan ketertarikan terhadap penghargaan atau penghargaan yang diterima dari pekerjaan yang mereka lakukan. Tidak mencari pengakuan bisa menunjukkan bahwa seseorang sudah tidak lagi mementingkan atau peduli dengan reputasi atau pencapaian mereka di tempat kerja.

Quiet Quitting merupakan bentuk pengunduran diri yang tidak lazim, tetapi sering terjadi di lingkungan kerja. Beberapa alasan seseorang memilih untuk mengundurkan diri secara diam-diam dapat meliputi konflik dengan atasan, kurangnya minat terhadap posisi, atau keputusan untuk mencari tantangan baru. Penting bagi atasan dan rekan kerja untuk mengenali tanda-tanda Quiet Quitting dan berusaha untuk berkomunikasi dengan pekerja yang mungkin mengalami hal ini. Sehingga dapat menemukan solusi yang paling baik untuk kedua belah pihak.

Baca Artikel Kami Lainnya: Dampak Negatif: Quiet Quitting Bukan Cara Terbaik untuk Pengunduran Diri 

Artikel oleh: Logos Indonesia.

MEMBUTUHKAN KONSULTAN HRD UNTUK KEBUTUHAN ANDA? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH HRD.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia