Berbeda dengan Hubungan Asmara, Kenali Istilah Platonic Relationship dan Manfaatnya

Platonic relationship dinilai hubungan yang aman dan nyaman. Itu karena hubungan itu terjalin tanpa adanya hasrat seksual, namun tertarik karena persamaan persepsi, nilai, dan saling memahami. Inilah platonic relationship dan manfaatnya.

Relationship2168 Views

Logos IndonesiaMungkin di antara kamu ada yang pernah mendengar istilah platonic relationship atau hubungan platonik. Namun, belum memahami dengan sebenarnya apa yang dimaksud hubungan platonik itu? Sama-sama menjalin hubungan, tetapi hubungan platonik berbeda dengan hubungan asmara.

Persamaan antara hubungan asmara dan platonik adalah sama-sama atas dasar kasih sayang. Untuk tahu lebih dekat tentang platonic relationship, berikut ini informasi detail tentang hubungan platonik, karakteristik, jenisnya, dan manfaatnya.

Sejarah Istilah Platonic Relationship

Sejarah istilah platonic relationship berasal dari ide para filsuf kuno, salah satunya Plato. Tidak heran jika nama hubungan kasih sayang yang satu ini terinspirasi dari nama depan Plato, yaitu Platonic.

Istilah platonic relationship ini dipopulerkan oleh Plato di masanya dengan tujuan supaya hubungan antara lawan jenis ini lebih mendekatkan manusia kepada Tuhan. Itu karena platonic relationship merupakan hubungan yang tanpa syarat, hasrat seksual, dan nafsu.

Baca Artikel Kami Lainnya:  Memahami Self Love dan Self Care Beserta Tips Penerapannya dalam Keseharian

Seiring perkembangan zaman, seorang filsuf yang berasal dari Italia, bernama Marsilio Ficino pada tahun 1469 mempopulerkan istilah platonic relationship kepada masyarakat umum. Ficino menyatakan bahwa platonic relationship adalah hubungan kasih sayang yang erat kaitannya dengan nilai mulia, yaitu nilai spiritual.

Bisa dikatakan, platonic relationship adalah hubungan kasih sayang antara dua anak manusia yang tidak melibatkan nafsu. Hubungan ini murni, tanpa syarat, tanpa batas, dan tidak menuntut timbal balik. Kabarnya hubungan platonik lebih kuat dari hubungan romantis dan ikatan cinta.

Karakteristik Platonic Relationship

Pada pembahasan sebelumnya, dijelaskan hubungan platonik lebih erat daripada hubungan asmara dan romantis. Bukan rahasia lagi, hubungan asmara merupakan hubungan lawan jenis atau sepasang kekasih dalam ikatan cinta.

Sementara, platonic relationship  merupakan hubungan yang terjalin antara dua individu atau lebih. Hubungan platonic ini tanpa batas, bisa jadi  tiga orang individu menjalin platonic relationship.

Lalu, seperti apa sebenarnya hubungan platonik itu? Untuk lebih memahami tentang platonic relationship, berikut karakteristiknya.

Menjalin Hubungan Atas Dasar Kedekatan dan Kesamaan Prinsip

Photo by Benjamin Wedemeyer on Unsplash

Sama halnya dengan hubungan asmara, platonic relationship terjalin atas dasar prinsip kedekatan. Pastinya, kedekatan tersebut terjalin atas dasar kasih sayang. Mereka akan menjalin ikatan yang erat dan memiliki kesamaan prinsip.

Baca Artikel Kami Lainnya: Selain Menyehatkan, Inilah Manfaat Jogging Pagi bagi Kesehatan Mental

Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Kejujuran

Berbeda dengan hubungan asmara, yang terkadang tidak saling menjaga kejujuran. Dalam platonic relationship, nilai-nilai kejujuran dijunjung tinggi tanpa ada rasa curiga dan negative thinking satu sama lain.

Bersikap Saling Menerima dan Saling Memahami

Berbeda dengan hubungan asmara yang terkadang ada syarat, dalam platonic relationship tidak ada syarat. Oleh karena itu, individu yang menjalin hubungan platonik ini saling menerima. Bisa dibilang, hubungan platonik ini aman, mudah dijalani, dan nyaman.

Selain itu, dalam platonic relationship pihak-pihak yang menjalin hubungan saling memahami meski saling terikat. Bahkan mereka sangat menghargai privasi masing-masing individu tanpa ada paksaan. Menarik bukan platonic relationship ini?

Jenis-Jenis Hubungan Platonik (Platonic Relationship)

Perlu diingat, platonic relationship bebas dari orientasi seksual. Siapa saja bisa menjalin hubungan ini, baik perempuan dengan perempuan atau lelaki dengan lelaki.

Supaya kamu lebih memahami dengan benar tentang platonic relationship, berikut jenis-jenis hubungan platonik.

Bromance Relationship

Photo by Toa Heftiba on Unsplash

Istilah bromance ini digunakan untuk hubungan platonik antar lelaki. Umumnya, platonic relationship jenis ini terjalin antara dua orang lelaki yang memiliki hobi yang sama, seperti: hobi motor, mereka akan menghabiskan waktu bersama untuk hobinya itu.

Womance Relationship

Photo by Sam Manns on Unsplash

Womance relationship merupakan hubungan platonik yang terjalin antar perempuan. Hubungan ini bisa dua perempuan atau lebih tanpa ada hasrat seksual.

Umumnya, womance relationship ini terjalin karena saling memahami. Itu terjadi karena kebiasaan perempuan yang membutuhkan teman curhat atau berkelu kesah dengan sahabat perempuannya.

Work Spouse Relationship

Photo by krakenimages on Unsplash

Sesuai dengan namanya work spouse, yaitu hubungan platonik yang terjalin karena ikatan pekerjaan. Bisa dikatakan, satu tim dalam bekerja. Hubungan platonik jenis ini biasanya terjalin antara rekan kerja untuk bekerja sama dalam pekerjaan.

Work spouse ini bisa terjalin antara perempuan dengan lelaki yang memiliki pekerjaan yang sama atau rekan kerja. Seringnya berinteraksi dalam pekerjaan membuat platonic relationship terjalin. Namun, perlu diingat hubungan mereka tanpa hasrat seksual.

Lebih Dekat dengan Platonic Relationship dan Manfaatnya

Bagaimana menurutmu, apa sudah memahami platonic relationship? Ternyata, hubungan platonik ini dinilai banyak memiliki manfaat, salah satunya untuk kesehatan mental. Bisa dikatakan, platonic relationship bisa menjaga mentalmu tetap sehat dibandingkan dengan hubungan asmara yang toxic.

Adapun platonic relationship dan manfaatnya adalah sebagai berikut.

Mampu Menurunkan Tingkat Stres Seseorang

Photo by Fernando Brasil on Unsplash

Salah satu cara menjaga kesehatan mental adalah terhindar dari stres. Platonic relationship mampu menurunkan tingkat stres seseorang. Itu karena hubungan tersebut terjalin atas dasar saling memahami dan menerima.

Hubungan kasih sayang yang terjalin karena ikatan saling memahami dan menerima bisa membuat hati tenang. Kamu bisa berkeluh kesah tanpa syarat. Pastinya, dengan berkeluh kesah sebebas mungkin dapat mengurangi beban dan emosi negatif yang ada di pikiranmu.

Merasa Lebih Dicintai secara Utuh dan Didukung Sepenuhnya

Perlu diketahui, platonic relationship mengutamakan ikatan emosional. Dengan begitu, kamu akan merasa dicintai dan didukung sepenuhnya. Hal tersebut karena hubungan platonik ini mengutamakan sikap empati.

Berdasarkan penelitian American Psychological Association, hubungan yang terjalin secara emosional dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan menurunkan risiko gangguan mental. Platonic relationship dinilai sangat bermanfaat untuk kesehatan mental.

Tantangan dan Beban Hidup Menjadi Berkurang

Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash

Hubungan yang didasari atas dasar persamaan persepsi, nilai, empati, dan saling memahami dinilai dapat mengurangi beban hidup. Selain itu, tantangan dalam hidup dapat berkurang karena kamu memiliki teman atau pasangan yang bisa membantumu.

Bagaimana menurutmu tentang platonic relationship ini? Cukup menarik, asalkan kedua belah pihak sepakat dan merasa nyaman menjalin hubungan platonik. Platonic relationship ini cocok untuk hubungan persahabatan tanpa keterikatan dan kepastian.

Bagi kamu yang lebih menyukai kepastian dan ikatan, disarankan untuk menghindari platonic relationship. Itu karena jika kamu tertarik dengan teman lawan jenis, akan terjebak dengan hubungan friendzone tanpa kepastian.