Gangguan Mental yang Sering Dialami Orang Kaya

Gangguan mental tak mengenal batas, dan bisa menyerang siapa saja, baik orang biasa, orang kaya, bahkan pejabat dan selebritis sekalipun.

Klinis1516 Views

Logos Indonesia – Seringkali, kita dibuai oleh pemikiran bahwa kekayaan dan materialisme bisa mendatangkan kebahagiaan sejati dan bebas dari segala masalah. Akan tetapi, kenyataannya tidak selalu seperti itu. Walaupun tampaknya orang kaya memiliki segalanya. Rumah mewah, mobil mahal, dan bisa bepergian ke mana saja mereka mau. Tapi ternyata mereka juga rentan mengalami gangguan mental, lho. Di balik layar kemewahan, terpendam berbagai macam permasalahan jiwa yang tidak selalu terlihat oleh mata kita.

Dalam artikel ini, kita akan mencoba membongkar mitos tentang kesejahteraan materi dan kesehatan mental. Bukan maksud kita untuk menakut-nakuti atau meremehkan kehidupan orang kaya. Tetapi masalah kesehatan mental bisa dialami oleh siapa saja, tanpa memandag status finansial. Kita akan membahas beberapa gangguan mental yang seringkali dialami oleh orang kaya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apakah Kamu Termasuk Social Butterfly? Inilah Tandanya Kamu Termasuk Social Butterfly

Untuk dapat memahami topik ini dengan baik, kita perlu paham terlebih dahulu tentang apa itu gangguan mental dan hubungannya dengan status sosial ekonomi. Gangguan mental tak mengenal batas, dan bisa menyerang siapa saja, baik orang biasa, orang kaya, bahkan pejabat dan selebritis sekalipun.

Pemahaman Tentang Gangguan Mental

Pertama-tama, kamu mungkin bertanya dalam hati, “Apa sih gangguan mental itu?” Sederhana saja kok jawabannya. Gangguan mental atau penyakit mental adalah kondisi yang mempengaruhi mood, berpikir, dan tindakan seseorang. Gangguan mental sangat beragam, dari yang ringan seperti kecemasan sampai yang berat seperti skizofrenia.

Secara umum, gangguan mental bisa mengganggu kehidupan sehari-hari kita. Baik dalam kegiatan sosial, pekerjaan, bahkan hubungan dengan orang lain. Kenali beberapa gejalanya, seperti perubahan mood, gangguan tidur, penarikan diri dari aktivitas sosial, halusinasi, dan lain-lain.

Tapi, apa hubungannya dengan status sosial ekonomi? Nah, di sinilah yang menarik. Kita mungkin berpikir bahwa orang kaya jarang atau bahkan tidak mengalami gangguan mental. Tapi faktanya, justru kebalikannya. Orang dengan status sosial ekonomi yang tinggi, termasuk orang kaya, cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan mental. Penyebabnya bisa karena tekanan menjaga status, stigma, kesepian, dan bahkan penyalahgunaan substansi.

Gangguan Mental yang Sering Dialami Orang Kaya

Berikut ini beberapa jenis gangguan mental yang sering dialami oleh orang yang mapan secara finansial. Yuk simak bersama mengeani pembahasan mengenai gangguan mental ini.

Depresi

Depresi bukan hanya sedih yang berlebihan, lho. Ini adalah gangguan mental serius yang mempengaruhi bagaimana kita merasakan, berpikir, dan menangani aktivitas sehari-hari. Seseorang yang depresi bisa merasa sedih, hilang minat dalam kegiatan yang biasa mereka nikmati. Kemudian mengalami kesulitan tidur, dan bahkan memiliki pikiran tentang mati atau bunuh diri.

Nah, kenapa orang kaya bisa mengalami depresi? Selama ini kita pikir mereka punya segalanya, uang, kekuasaan, kemewahan. Tapi, itu semua tidak menjamin kebahagiaan, kok. Orang kaya bisa merasa tertekan oleh harapan atau ekspektasi yang sangat tinggi. Mereka juga bisa merasa kesepian, atau bahkan takut kehilangan kekayaan dan status mereka.

Studi yang dipublikasi oleh Journal of the American Medical Association. Studi ini menunjukkan bahwa orang dengan pendapatan tinggi memiliki risiko depresi yang lebih besar daripada mereka yang memiliki pendapatan rendah. Lho kok bisa? Karena semakin tinggi status sosial ekonomi, semakin tinggi pula harapan dan tekanan yang ada.

Gangguan Kecemasan

Kecemasan adalah hal yang wajar, semua orang pernah merasakannya. Tapi, jika kecemasan tersebut terus menerus dan berlebihan sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, kita bisa jadi mengalami gangguan kecemasan.

Orang kaya bisa merasa cemas karena tekanan untuk selalu sukses, takut kehilangan kekayaan, atau khawatir tentang bagaimana orang lain memandang mereka. Mereka juga mungkin merasa cemas tentang keamanan mereka dan keluarga mereka. Hal ini menunjukkan bahwa status sosial ekonomi yang tinggi tidak membuat seseorang kebal terhadap gangguan kecemasan.

Gangguan Stres Pasca-Traumatis

Gangguan Stres Pasca-Traumatis atau PTSD adalah kondisi yang terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan kejadian traumatis. Orang yang mengalami PTSD mungkin memiliki flashbacks atau mimpi buruk tentang kejadian tersebut.

Orang kaya bisa jadi rentan terhadap PTSD karena berbagai alasan. Mereka mungkin punya pengalaman traumatis, seperti diculik, dirampok, atau diserang karena status dan kekayaan mereka. Artinya, tidak ada yang kebal dari trauma, baik kaya atau miskin.

Gangguan Penggunaan Substansi

Gangguan Penggunaan Substansi adalah kondisi ketika penggunaan alkohol atau obat-obatan mencapai titik di mana hal itu sudah menjadi suatu kebutuhan dan merusak hidup orang tersebut.

Orang kaya mungkin lebih tertekan untuk menggunakan substansi karena lingkungan mereka atau untuk mengatasi stres dan tekanan yang datang dengan kekayaan dan terkenal. Ini menunjukkan bahwa penyalahgunaan substansi tidak selalu berhubungan dengan kemiskinan dan dapat menyerang siapa saja, termasuk orang kaya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apakah Ada Dampak Buruk Menjadi Social Butterfly? Mengulik Sisi Negative

Artikel oleh: Logos Indonesia.