Jika Kamu Menemukan Tanda-tanda Ini, Segeralah Ke Psikolog Atau Psikiater

Jika kamu menemukan tanda-tanda ini, segeralah ke psikolog atau psikiater? Pertolongan pertama dengan orang yang ahli di bidangnya.

Konseling, Sosial4638 Views

Logos Indonesia Banyak orang yang menganggap bahwa seseorang yang datang ke psikolog atau psikiater memiliki permasalahan yang kronis pada psikisnya. Namun tidak harus memiliki permasalahan yang kronis, kamu baru bisa datang ke psikolog atau psikiater. Ketika kamu menganggap bahwa hal yang kamu rasa itu mengganggu dirimu, itu sudah menjadi alasan kamu datang ke psikolog atau ke psikiater.

Pandangan masyarakat Indonesia yang masih minim mengenai penyakit mental membuat banyak orang berpikir dua kali untuk datang ke psikolog atau psikiater. Namun akan lebih baik kamu tidak terpengaruh oleh pandangan masyarakat yang negatif mengenai datang ke psikolog atau psikiater. Akan lebih baik untuk mencari pertolongan secara psikis terhadap permasalahan yang tidak mampu kamu hadapi dari pada gejala yang kamu rasakan semakin parah. Karena ketika sudah parah akan lebih sulit lagi untuk menyembuhkan penyakit psikis tersebut.

Baca Artikel Kami Lainnya: Cara Menumbuhkan Rasa Mandiri Dalam Diri Sendiri.

Untuk memudahkan kamu dalam menentukan indikator yang saat ini kamu rasa perlu atau tidak datang ke psikolog atau ke psikiater. Maka dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai tiga indikator seseorang disarankan untuk pergi ke psikolog atau psikiater dalam mengatasi permasalahan psikisnya.

Kriteria tersebut yaitu ketika kamu menyadari bahwa hal yang kamu rasa ini mengganggu dirimu, memperlambat atau tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik, dapat merugikan orang yang ada di sekitar dirimu. Kriteria ini setidaknya terdapat dua atau lebih untuk memantapkan dirimu pergi ke psikiater atau psikolog. Namun yang terpenting adalah kamu menyadari bahwa apa yang kamu rasa saat ini mengganggu dirimu dan harus dihentikan.

Untuk datang ke psikolog atau psikiater, tidak harus terlebih dahulu mengalami depresi atau stres berat. Permasalahan seperti kepercayaan diri rendah, emosi yang tidak stabil, cemas yang berlebih pada diri sendiri dan emosi yang kamu anggap tidak wajar bisa kamu konsultasikan kepada psikolog atau psikiater. Berikut ini adalah 3 kriteria, kapan kamu harus pergi ke psikolog atau psikiater.

Jika Sudah Mengganggu Atau Tidak Bisa Melakukan Aktivitas Sehari-hari Kamu Semestinya

Indikator yang pertama adalah ketika hal yang kamu rasakan mengganggu aktivitas sehari-hari dirimu. Bahkan untuk tingkatan yang lebih parah, kamu tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan semestinya. Jika hal tersebut sudah terjadi, artinya apa yang sedang kamu rasakan ini artinya kamu sedang tidak baik-baik saja. Karena itu, perlu pertolongan orang lain yang ahli mengenai apa yang kamu rasakan saat ini.

Pada umumnya orang yang perlu penanganan secara psikologis, merasakan perasaan negatif yang memuncak setiap harinya. Seperti merasa sedih setiap hari dan tidak semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Salah satu bentuk perilaku yang dapat menghambat kamu melakukan aktivitas sehari-hari adalah dengan mengurung diri di dalam kamar sepanjang hari.

Jika Kamu Menganggap Hal Tersebut Gangguan

Indikator selanjutnya yang menjadi tanda bahwa dirimu harus berkonsultasi pada psikolog atau psikiater adalah ketika kamu menyadari bahwa apa yang kamu rasa ini suatu gangguan. Sebagai contoh, kamu menyadari bahwa emosi yang tidak stabil pada dirimu mengganggu aktivitas sehari-hari. Sehingga menganggap bahwa ketidakmampuan dirinya mengontrol emosi menjadi suatu gangguan.

Namun ketika seseorang yang memiliki kesulitan mengontrol emosi menganggap bahwa hal tersebut tidak mengganggu pikirannya. Maka kesulitan mengontrol emosi ini tidak dianggap sebagai gangguan bagi dirinya atau penyakit secara psikis. Suatu penyakit psikis yang disadari oleh penderita itu mengganggu dirinya barulah dianggap sebagai gangguan mental.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tips Agar Kamu Bisa Fokus Belajar Di Rumah.

Sebagai contoh, dahulu penyimpangan seksual seperti lesbian dan gay masuk ke dalam gangguan mental. Hal ini karena zaman dulu menganggap bahwa lesbian dan gay ini suatu hal yang tidak normal dan di anggap mengganggu. Namun saat ini, lesbian dan gay merupakan pilihan hidup dari preferensi seksual mereka. Karena sudah tidak dianggap sebagai gangguan lagi. Maka gay dan lesbian tidak masuk ke dalam gangguan mental.

Jika Hal Tersebut Dapat Merugikan Dirimu Dan Orang Lain

Indikator yang paling terlihat ketika seseorang harus berkonsultasi pada psikologi dan psikiater adalah ketika apa yang kamu rasakan tersebut sudah merugikan dirimu sendiri dan orang yang ada di sekitarmu. Jika sudah masuk ke dalam kriteria ini. Artinya dirimu sudah berada pada tingkatan yang lebih kronis yang harus diberikan penanganan lebih intensif.

Karena itu, ketika sudah pada tahap ini, demi kebaikan bersama akan lebih baik untuk dibantu oleh psikolog atau psikiater dalam proses pemulihan. Perilaku melukai diri sendiri seperti menyayat tubuh sendiri, menyengsarakan diri sendiri, melakukan diet secara ekstrem dan perilaku lainnya yang merugikan diri sendiri. Sedangkan perilaku yang melukai orang lain seperti memukul orang lain dan melakukan kejahatan.

Baca Artikel Kami Lainnya: 4 Cara Menemukan Makna Hidup.

Artikel oleh: Logos Indonesia.