Kenali Ciri Apotemnophilia: Kenapa Seseorang Mengaputasi Tubuhnya Sendiri?

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan Apotemnophilia lebih dalam. Mulai dari penyebab biologis dan psikologis hingga identifikasi cirinya.

Klinis1044 Views

Logos Indonesia – Apakah kamu pernah mendengar tentang Apotemnophilia? Jika belum, mari kita bersama-sama mengenal apa itu Apotemnophilia. Apotemnophilia merupakan kondisi seseorang memiliki keinginan kuat untuk mengaputasi tubuh mereka sendiri, meskipun tubuh mereka sehat dan normal. Kondisi ini jarang terjadi dan masih menjadi topik yang kontroversial. Namun, penting bagi kita untuk mengenal dan memahami kondisi ini agar kita bisa lebih empati kepda mereka. Dan kemudian memberikan dukungan yang tepat kepada mereka yang mengalaminya.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan Apotemnophilia lebih dalam. Mulai dari penyebab biologis dan psikologis hingga identifikasi cirinya. Setelah membaca artikel ini, kita berharap kamu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini. Kemudian bagaimana kita bisa membantu mereka yang mengalaminya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Alasan Kenapa Waktu Berjalan Lebih Cepat Saat Beranjak Dewasa

Seperti yang kita ketahui, fenomena mengaputasi tubuh sendiri tentu tidak wajar. Dan tentu saja bisa mengejutkan bagi kita yang baru mengetahui fenomena ini. Sebagai masyarakat, kita sepatutnya membuka diri kepada mereka. Karena melakukan upaya untuk memahami latar belakang dan kondisi seseorang yang mengalami Apotemnophilia, dapat mengurangi penderitaan mereka. Selanjutnya, kita akan membahas teori dan penelitian mengenai penyebab kondisi ini. Tujuannya agar kita lebih memahami apa yang mendasari keinginan tersebut.

Penyebab Apotemnophilia

Setelah kita mengidentifikasi cirinya, pertanyaan selanjutnya yang mungkin muncul di pikiran kamu. Apa yang menyebabkan Apotemnophilia? Apa yang bisa membuat seseorang merasa harus mengamputasi bagian tubuh mereka sendiri? Mari kita selam lebih dalam untuk mencari jawabannya.

A. Penelitian dan Teori tentang Penyebab Biologis

Salah satu kemungkinan penyebab Apotemnophilia berasal dari kondisi biologis. Sejauh ini, masih banyak peneliti yang berusaha menunjukkan kaitan antara kondisi genetik atau kimiawi dengan Apotemnophilia. Meski belum ada bukti kuat, beberapa teori biologis sudah mencoba menjelaskan hal ini.

Selain itu, ada juga hipotesis tentang disfungsi otak yang mungkin berhubungan dengan Apotemnophilia. Sebut saja seperti ‘brain mapping’ yang salah atau ‘wiring’ otak yang berkaitan dengan persepsi tubuh dan identitas diri. Namun, seperti teori genetik dan kimiawi, bukti untuk hipotesis ini masih jauh dari kata pasti.

B. Penyebab Psikologis

Di sisi lain, ada juga faktor psikologis yang mungkin berperan. Misalnya, trauma masa lalu atau pengalaman negatif yang berkaitan dengan tubuh bisa menjadi pemicu. Walaupun kita tidak bisa menyamaratakan setiap kasus. Namun seringkali ada pola traumatis dalam latar belakang individu dengan Apotemnophilia.

Kemudian, ada juga kondisi seperti Dysmorphophobia atau Body Integrity Identity Disorder (BIID), yang menjadi dasar teori lain tentang Apotemnophilia. Orang dengan kondisi ini merasa seolah-olah bagian tubuh mereka asing dan tidak seharusnya menjadi bagian dari diri mereka. Mereka merasa lebih ‘nyaman’ jika bagian tubuh tersebut tidak ada. Terdengar familiar? Ya, ini mirip dengan apa yang dirasakan oleh orang dengan Apotemnophilia.

Namun perlu diingat, ini semua masih menjadi teori dan penelitian yang sedang berlangsung dan belum ada kesimpulan final. Apotemnophilia adalah kondisi yang kompleks dan masih banyak yang harus kita ketahui.

Identifikasi Ciri Apotemnophilia

Saat kita bicara tentang Apotemnophilia, ada dua ciri utama yang paling mungkin muncul. Ciri-ciri ini mungkin terdengar aneh bagi sebagian besar dari kita. Namun sangat nyata bagi mereka yang mengalaminya.

A. Keinginan Untuk Amputasi

Pertama-tama, orang dengan Apotemnophilia memiliki keinginan yang kuat untuk amputasi. Ini bukan sembarang keinginan. Mereka bisa memiliki visi yang sangat spesifik tentang bagian tubuh mana yang mereka inginkan untuk diamputasi. Bisa jadi lengan, kaki, atau bahkan lebih spesifik lagi seperti jempol kaki. Ini bukanlah sesuatu yang mereka anggap ringan. Tapi, sering kali menjadi obsesi yang mengganggu hidup sehari-hari mereka.

Lalu, apa yang mendasari keinginan ini? Ini adalah bagian yang sulit dipahami bagi kebanyakan dari kita. Bagaimana seseorang bisa ingin memotong bagian tubuhnya sendiri? Yang perlu kita ingat adalah Apotemnophilia adalah kondisi psikologis. Jadi, ide ini muncul dari pola pikir yang sering sulit kita mengerti, tapi sangat nyata bagi mereka.

B. Kenyamanan dalam Identitas Difabel

Ciri kedua dari Apotemnophilia adalah rasa kenyamanan dalam identitas sebagai orang dengan difabilitas. Meski tampaknya tidak masuk akal bagi kita, tapi beberapa orang justru merasa lebih baik dengan dirinya sebagai difabilitas. Biasanya, difabilitas yang dimaksud adalah hasil dari amputasi yang mereka inginkan.

Mereka merasa lebih baik jika mereka mengaputasi bagian tubuh yang mereka anggap seharusnya tidak ada. Mungkin sulit bagi kita untuk memahami hal ini. Namun, coba bayangkan situasi di mana kamu merasa lebih baik, lebih lega, dan lebih nyaman dengan diri kamu sendiri. Itulah yang mereka rasakan. Hanya saja dalam cara yang berbeda dan mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Itu Time Dilation Disorder? Ketika Waktu Terasa Melambat

Artikel oleh: Logos Indonesia.