Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Proses Konseling

konseling dapat diartikan sebagai suatu proses yang melibatkan setidaknya dua orang, ini adalah beberapa sikap yang harus dihindari dalam mendengar aktif

Konseling12497 Views

Logos Indonesia : Konseling menurut Gladding (2004) mengatakan aplikasi dari prinsip-prinsip kesehatan mental, psikologi, atau perkembangan manusia melalui intervensi kognitif, afektif, behavioral atau sistemik, strategi yang memperhatikan kesejahteraan (wellness), pertumbuhan pribadi, atau pengembangan karier, tetapi juga patologi. Secara sederhana konseling dapat diartikan sebagai suatu proses yang melibatkan setidaknya dua orang (konselor dan konselee) yang mengandung tindakan-tindakan beruntun dan berlangsung maju berkelanjutan ke arah suatu tujuan. Dalam suatu sesi konseling jelas didalamnya terlihat proses percakapan antara konselor dan konselee, dimana percakapan tersebut diarahkan pada suatu tujuan yaitu menangani permasalahan dari konselee.

Dalam suatu percakapan tersebut keterampilan utama yang harus dimiliki oleh seorang konselor adalah kemampuan mendengar aktif. Definisi mendengar aktif yaitu suatu proses psikologi dalam usaha untuk memahami ataupun memandang ide dan juga sikap yang di ekspresikan seseorang (konselee) dari sudut pandang tersebut (konselee). Maka sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang konselor adalah harus objektif dalam menilai permasalahan dari konselee karena yang dinilai adalah sudut pandang konselee itu sendiri bukan padangan seorang konselor. Proses konseling itu sendiri mengarahkan pada pemahaman konselee dan konselee yang berhak atas tindakan atau keputusan yang diambilnya.

Baca Artikel Lainnya : Tanda kamu Perlu Konsultasi ke Psikolog

Manfaat dari mendengar aktif itu sendiri adalah mendorong katarsis (pengungkapan), menurangi rasa takut yang dirasakan oleh konselee, mengembangkan hubungan yang hangat, memfasilitasi pemecahan masalah dan konselee merasa memegang kontrol atas pembicaraan selama konseling berlangsung. Akan tetapi sebagai seorang manusia terkadang banyak hal yang dapat membuat kita memandang suatu permasalahan dari pandangan diri sendiri sehingga hal ini dapat merusak proses konseling itu sendiri. beberapa sikap yang harus dihindari dalam mendengar aktif antara lain :

Comparing (membandingkan)

Yaitu seorang konselor membuat perbandingan dari permasalahan yang dialami oleh konselee dengan diri sendiri, atau membuat perbandingan-perbadingan berdasarkan cerita yang disampaikan oleh konselee, seperti ketika konselee mengatakan bahwa ia merasa menderita dalam hidupnya maka konselor berfikir “siapa yang lebih menderita atau ternyata dia lebih beruntung dari saya”. Hal ini membuat konselor sendiri menjadi tidak fokus terhadap permasalahan yang diungkap oleh konselee sehingga konselor sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Baca Artikel Lainnya : Layanan Konseling Online Pribadi

Mind Reading (Membaca Pikiran)

Terkadang seorang konselor suka menebak-nebak arah pembicaraan konselee atau menebak pembicaraan apa lagi yang akan diungkap oleh konselee. Contoh setelah ini dia mau bicara apa lagi ya?, pasti mau bilang tentang ini…

Rehearsing

Salah perhatian dari konselornya terpusat pada pemikiran tentang komentar apa yang akan diberikan pada konselee sehingga konselor tidak fokus pada pembicaraan konselee. Kegiatan ini biasannya dilakukan pada konselor baru karena biasanya sibuk memikirkan perkataan atau tanggapan yang tepat untuk diberikan, otomatis kegiatan dari mendengarkan aktif menjadi terganggu maka akibatnya terkadang konselor akan bertanya kembali apa yang disampaikan oleh konselee.

Filtering

Yaitu konselor melakukan seleksi terhadap apa yang iangin ia dengar dari konselee atau konselor menghindar untuk mendengar hal-hal tertentu terutama perkataan yang bersifat mengacam, negatif, kritikan atau hal-hal yang tidak menyenangkan lainnya.

Judging

Merupakan hal yang biasanya sering terjadi dimana konselor memberikan label tertentu terhadap konselee, terutama memberikan label negatif. Contohnya ketika melihat seorang konselee yang berpakaian terbuka kemudian ber make up tebal dan memiliki bahasa tubuh yang menarik perhatian orang sehingga dinilai sebagai wanita nakal. Pemberian label ini sendiri sangat berpengaruh terhadap pandangan konselor terhadap permasalahan koselee.

Dreaming atau berkelana

Dimana sesuatu rangkaian dari pembicaraan yang diungkapkan oleh konselee akan memicu suatu rangkaian asosiasi pribadi konselor.

Identifying

Yaitu merujuk pada perasaan senasib dengan konselee atau merujuk pada semua hal yang diceritakan oleh konselee kepada pengalaman pribadi konselor. Identifying ini bisanya terjadi ketika pembicaraan yang diungkap konselee hampir sama kejadiaannya dengan yang dialami oleh konselor. Oleh karena itu dalam konseling sudah seharusnya konselor mengatasi permasalahan pribadinya sendiri terlebih dahulu.

Baca Artikel Lainnya : Perbedaan Konseling Online dan Konseling Tatap Muka

Advising atau nasehat

Pada advising adanya perasaan konselor sebagai seorang yang ahli dalam mengatasi berbagai masalah sehingga ia memberikan nasehat-nasehat atau usulan-usulan kepada konselee. Usaha memberi nasehat bukanlah hal yang baik yang harus dilakukan, karena merujuk pada fungsi seorang konselor itu sendiri ialah sebagai fasilitator dalam proses konseling.

Sparing atau put down

Yaitu dengan cepat konselor menemukan hal-hal yang tidak disetujuinya dan memakai perkataan-perkataan sarkastik untuk menghilangkan sudut pandang orang lain. contoh “oh, wajar saja kamu tidak dihargai, orang kamunya juga mau kok diperlakukan seperti itu…”

Discounting

Source: istock

Biasanya berupa pujian yang diberikan oleh konselee tapi apresiasi pujian tersebut dengan cepat ditolak oleh konselor. Terkadang dalam proses konseling, ada beberapa konselee yang mengapresiasikan kekagumannya terhadap konselor maka hal ini tidak perlu langsung ditolak akan tetapi hendaklah diterima secara wajar, biasanya pemberian pujian tersebut merupakan upaya untuk menjembatani rapport yang baik antara konselor dan koselee.

Layanan Logos : Konseling Online untuk Karyawan Perusahaan

Beberapa hal diatas biasanya sering sekali terjadi dalam suatu proses konseling dalam mendengar aktif, oleh karena itu sebagai seorang konselor hendaknya selalu merasa berhati-hati. Konseling itu sendiri merupakan upaya untuk membantu konselee maka sudah seharusnya konselor untuk menghilangkan permasalahan yang ada dalam dirinya. Ketika seorang merasakan tidak dapat untuk menjadi objektif atau menghambat proses konseling itu maka hendaklah seorang konselor melakukan refer kepada konselor lain yang lebih mumpuni.