Memahami Terapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing)

Terapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing) adala terapi psikologis untuk mengobati trauma dan gangguan stres pascatrauma.

Klinis, Konseling3928 Views

Logos IndonesiaTerapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing) adalah suatu jenis terapi psikologis yang digunakan untuk mengobati trauma dan gangguan stres pascatrauma. Terapi ini menggabungkan teknik desensitisasi dan reprocessing dengan gerakan mata dan stimulasi bilateral lainnya seperti bunyi atau getaran. Tujuan utama dari terapi EMDR adalah untuk membantu pasien mengurangi gejala stres pascatrauma dan mengatasi emosi yang terkait dengan pengalaman traumatis.

Dalam terapi EMDR, pasien diminta untuk mengingat pengalaman traumatis yang menyebabkan stres pascatrauma, sementara terapis mengarahkan gerakan mata atau stimulasi bilateral lainnya untuk membantu pasien mengalihkan perhatiannya dari pengalaman tersebut. Terapis kemudian bekerja dengan pasien untuk mengidentifikasi pikiran, perasaan, dan sensasi fisik yang terkait dengan pengalaman traumatis tersebut, dan membantu pasien untuk memproses informasi tersebut sehingga emosi yang terkait dengan trauma dapat diubah dan diatasi.

Baca Artikel Kami Lainnya: Terapi Psikologis: Analisis Mimpi Menurut Carl Jung.

Terapi EMDR telah terbukti efektif dalam mengobati berbagai gangguan psikologis, termasuk gangguan stres pascatrauma, kecemasan, depresi, dan masalah lainnya yang berkaitan dengan trauma. Terapi ini dianggap sebagai salah satu terapi yang inovatif dan efektif dalam mengobati trauma dan gangguan stres pascatrauma.

Tujuan Dari Terapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing)

Tujuan dari Terapi EMDR adalah untuk membantu pasien mengurangi gejala stres pascatrauma dan mengatasi emosi yang terkait dengan pengalaman traumatis. Terapi EMDR bertujuan untuk memproses informasi traumatis yang tidak diproses secara adekuat oleh otak dan menyebabkan gangguan psikologis pada pasien. Terapi ini membantu pasien untuk mengatasi emosi yang terkait dengan trauma, seperti rasa takut, kecemasan, dan kemarahan, serta membantu pasien untuk membentuk persepsi yang lebih positif terhadap diri sendiri dan dunia di sekitarnya.

Selain itu, tujuan dari Terapi EMDR adalah untuk membantu pasien mengembangkan keterampilan coping yang lebih efektif dalam mengatasi situasi yang menantang dan meningkatkan kualitas hidup pasien secara keseluruhan. Terapi ini juga bertujuan untuk membantu pasien merasa lebih percaya diri dan meningkatkan hubungan interpersonal yang lebih sehat dan bermakna.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apakah Warna Bisa Menjadi Media Terapi?

Secara keseluruhan, tujuan utama dari Terapi EMDR adalah untuk membantu pasien memproses pengalaman traumatis mereka sehingga mereka dapat mengatasi gejala stres pascatrauma yang mengganggu dan meraih kesejahteraan mental yang lebih baik.

Proses Terapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing)

Terapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing) biasanya dilakukan dalam beberapa tahap, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

Evaluasi Dan Perencanaan

Pada tahap ini, terapis dan pasien bekerja sama untuk menentukan masalah yang akan dipecahkan dalam terapi EMDR. Terapis juga akan mengevaluasi kesiapan pasien untuk terapi dan mempersiapkan pasien untuk proses terapi.

Sejarah Dan Persiapan

Pada tahap ini, terapis akan meminta pasien untuk mengingat pengalaman traumatis yang menyebabkan stres pascatrauma. Terapis juga akan membantu pasien untuk membangun keterampilan coping dan relaksasi yang dibutuhkan untuk mengatasi gejala stres pascatrauma.

Desensitisasi

Pada tahap ini, terapis akan meminta pasien untuk mengingat kembali pengalaman traumatis sambil mengalami stimulasi bilateral, seperti gerakan mata atau suara. Hal ini bertujuan untuk membantu pasien mengurangi reaksi emosional yang terkait dengan pengalaman traumatis tersebut.

Reprocessing

Pada tahap ini, terapis akan membantu pasien untuk memproses pengalaman traumatis tersebut dengan lebih mendalam. Terapis akan membantu pasien untuk menemukan koneksi antara pengalaman traumatis dan pikiran, perasaan, dan sensasi fisik yang terkait dengan pengalaman tersebut.

Integrasi

Pada tahap ini, terapis dan pasien akan mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai dalam terapi EMDR. Terapis akan membantu pasien untuk mengintegrasikan pengalaman traumatis dan keterampilan coping baru yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Terapi EMDR biasanya dilakukan dalam 8-12 sesi terapi, meskipun jumlah sesi dapat berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas kasus. Terapis yang berpengalaman dan terlatih dalam terapi EMDR akan membantu pasien melalui setiap tahap terapi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan selama proses terapi.

Contoh Dari Terapi EMDR

Contoh dari Terapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing) adalah sebagai berikut:

Misalnya, seseorang mengalami kecelakaan mobil yang traumatik dan mengalami gejala stres pascatrauma seperti kecemasan, flashback, dan kesulitan tidur. Pasien tersebut mengalami kesulitan untuk mengatasi pengalaman traumatis tersebut dan terus-menerus merasa terganggu oleh gejala stres pasca trauma yang dialaminya.

Dalam terapi EMDR, terapis akan bekerja dengan pasien untuk mengidentifikasi pengalaman traumatis tersebut dan membantu pasien memprosesnya. Terapis akan meminta pasien untuk mengingat kembali pengalaman traumatis tersebut sambil mengalami stimulasi bilateral seperti gerakan mata atau suara. Hal ini bertujuan untuk membantu pasien mengurangi reaksi emosional yang terkait dengan pengalaman traumatis tersebut.

Setelah sesi desensitisasi, terapis akan membantu pasien untuk memproses pengalaman traumatis tersebut dengan lebih mendalam. Terapis akan membantu pasien untuk menemukan koneksi antara pengalaman traumatis dan pikiran, perasaan, dan sensasi fisik yang terkait dengan pengalaman tersebut. Terapis akan membantu pasien untuk menemukan cara baru untuk memandang pengalaman traumatis dan mengembangkan keterampilan coping yang lebih efektif untuk mengatasi stres pascatrauma.

Baca Artikel Kami Lainnya: Asosiasi Bebas, Teknik Terapi Psikoanalisis

Setelah beberapa sesi terapi EMDR, pasien akan merasakan penurunan gejala stres pasca trauma dan merasa lebih mampu mengatasi pengalaman traumatis tersebut. Terapi EMDR membantu pasien untuk memproses pengalaman traumatis secara efektif dan meningkatkan kesejahteraan mental pasien secara keseluruhan.

Artikel oleh: Logos Indonesia.