Logos Indonesia – Pernahkah kamu merasa tiba-tiba takut dan cemas yang begitu besar tanpa alasan yang jelas? Jika ya, kemungkinan kita mengalami apa yang disebut sebagai gangguan panik. Gangguan panik bisa dialami oleh siapa saja, berapapun usianya, laki – laki atau perempuan, dan di manapun tempatnya. Itu bisa terjadi di mal, di restoran, di taman, atau bahkan di tempat kerja.
Gangguan panik ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari faktor genetis, perubahan struktur otak, hingga stres berlebih. Gejalanya? Mulai dari detak jantung yang berdebar kencang, merasa sesak napas, sampai merasa seperti akan pingsan.
Baca Artikel Kami Lainnya: Apakah Kamu Pernah Mengalami Gangguan Panik dengan Agoraphobia? Ini Tanda-Tandanya!
Tapi, ada satu hal yang harus kita pahami bareng-bareng nih. Ketika kita melihat seseorang mengalami gangguan panik. Mau itu di tempat umum atau di tempat yang sepi sekalipun. Apa yang harus kamu berbuat? Pertama-tama, belajarlah untuk tenang. Panik hanya akan membuat situasinya menjadi lebih buruk. Nah, di artikel ini, kita akan belajar lebih jauh tentang cara penanganan pertama untuk orang-orang yang mengalami gangguan panik.
Langkah-langkah Awal Penanganan Gangguan Panik
A. Mendekati dengan Tenang
Pertama dan terpenting, kalau kamu melihat ada orang di sekitarmu dalam kondisi panik. Caranya adalah dengan mendekati mereka dengan tenang. Ingat, suasana hati dan energi kita bisa menular lho. Nah, kalau kamu datang dengan energi yang panik juga, maka orang tersebut bisa menjadi semakin panik. So, usahakan selalu tenang ya!
B. Membuat Lingkungan Sekitar Menjadi Nyaman
Setelah kamu mendekati mereka dengan tenang, langkah selanjutnya yang bisa kamu coba adalah membuat lingkungan sekitar menjadi lebih nyaman. Caranya bisa beragam, tergantung kondisi di lokasi. Misalnya dengan memindahkan mereka ke tempat yang lebih tenang atau mematikan suara musik yang keras. Intinya, membuat suasana sekitar jadi lebih aman dan nyaman agar gejala paniknya bisa mereda.
C. Komunikasi yang Efektif dan Empati
Nah, langkah selanjutnya ini mungkin agak tricky. Coba deh bayangkan kalau kamu sedang panik, pasti akan susah untuk berkomunikasi dengan baik, kan? Nah, karena itu, kita di sini harus pintar berkomunikasi dengan orang yang panik. Bicaralah dengan lembut dan tenang agar orang tersebut merasa dipahami dan ditenangkan, bukan malah dicemooh atau ditekan. Gunakan kata-kata yang positif dan menenangkan.
Jadi, berusaha untuk mengerti dan merasakan apa yang dirasakan orang lain adalah langkah awal yang baik untuk membantu mereka.
Teknik Penenangan Gangguan Panik
Setelah kita berhasil mendekati orang yang panik dan membuat lingkungan sekitarnya menjadi nyaman, sekarang kita bisa masuk ke beberapa teknik penenangan yang efektif.
A. Teknik Pernafasan
Tenang, ini gampang banget kok. Katakan pada mereka untuk menarik napas dalam-dalam, tahan sejenak, dan hembuskan perlahan-lahan. Ulangi beberapa kali sampai mereka merasa lebih tenang. Kita juga bisa menunjukkan mereka cara melakukannya untuk membantu mereka fokus. Percayalah, teknik pernafasan ini bekerja!
B. Teknik Mindfulness
Mindfulness itu adalah praktek memusatkan perhatian kita pada apa yang sedang kita alami saat ini, tanpa menghakimi atau berpikir tentang masa depan atau masa lalu. Dengan mindfulness, kamu bisa membantu orang tersebut untuk fokus pada apa yang bisa dia kontrol saat ini. Seperti pernafasannya, suara di sekitarnya, atau sensasi di tubuhnya.
C. Teknik Visualisasi
Visualisasi adalah teknik menenangkan lainnya yang bisa kamu coba. Ajak mereka untuk membayangkan tempat atau situasi yang membuat mereka merasa damai dan tenang. Misalnya pantai, pegunungan, atau bahkan suasana café favorit mereka. Ini bisa membantu mengalihkan pikiran mereka dari rasa cemas dan panik yang mereka alami.
D. Mendorong untuk Berbicara tentang Perasaannya
Terakhir, cobalah untuk mendorong mereka berbicara tentang perasaannya. Kamu bisa bertanya seperti, “Kamu mau cerita nggak soal apa yang kamu rasakan sekarang?” Ingat, jangan memaksa kalau mereka nggak mau, ya. Tujuannya adalah membuat mereka merasa didengarkan dan dipahami, bukan malah menambah beban mereka.
Ingat lagi, nih, bahwa kita semua punya peran penting dalam membantu orang lain dalam situasi-situasi membingungkan seperti ini.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis
Meski kita sudah mencoba segala cara untuk menenangkan orang yang mengalami gangguan panik. Ada beberapa situasi di mana mungkin perlu bantuan medis. Berikut ini beberapa hal yang harus kita perhatikan:
A. Gejala yang Bertambah Parah
Jika kamu melihat gejala paniknya semakin bertambah parah. Seperti detak jantung yang sangat kencang, kesulitan bernapas, atau mereka tampak kehilangan kontak dengan kenyataan. Mungkin saatnya untuk mencari bantuan medis. Orang tersebut mungkin sedang mengalami sebuah serangan panik parah atau bahkan kondisi medis lainnya.
B. Gangguan Panik Berkelanjutan
Serangan panik biasanya berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Jadi, jika kamu melihat orang tersebut tetap panik meski telah berlalu cukup lama. Mungkin ini pertanda ada sesuatu yang lebih serius. Dalam kasus ini, sebaiknya ambil tindakan untuk mencari bantuan medis secepatnya.
C. Orang tersebut Menyakiti Diri Sendiri atau Orang Lain
Ini yang harus kita waspadai dan segera ambil tindakan. Jika orang tersebut mulai menunjukkan perilaku berbahaya. Misalnya mencoba menyakiti diri sendiri atau orang lain, segera hubungi bantuan medis. Ingat, keselamatan mereka dan orang di sekitar adalah prioritas utama kita.
Semua pasti setuju kalau kondisi kesehatan mental ini serius dan harus ditangani segera, baik kita sendiri atau profesional kesehatan. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan ketika situasinya memerlukan aksi tersebut.
Baca Artikel Kami Lainnya:Agorafobia: Kenapa Kita Selalu Khawatir Diperolokkan di Muka Umum?
Artikel oleh: Logos Indonesia.