Penyebab Kepribadian Ganda Dari Sisi Psikologis

Penyebab kepribadian ganda dari sisi psikologis. Terdapat dua penjelasan yaitu penyiksaan di masa kanak-kanak dan peran sosial.

Klinis2847 Views

Logos Indonesia Apakah kamu penasaran mengenai penyebab terjadinya seseorang memiliki kepribadian ganda? Jika begitu, maka dalam artikel ini kita akan membahas mengenai penyebab seseorang memiliki kepribadian ganda secara umum.

Namun sebelum masuk pada pembahasan penyebab dari kepribadian ganda. Akan lebih baik mengetahui seperti apa orang yang memiliki kepribadian ganda itu. Secara umum orang yang memiliki kepribadian ganda memiliki lebih dari satu kepribadian dalam satu tubuh.

Setiap kepribadian memiliki karakteristik yang berbeda-beda walaupun dalam satu tubuh. Tubuh orang tersebut mungkin saja seorang laki-laki dewasa. Namun kepribadian lainnya mungkin saja seorang perempuan dewasa yang sangat feminim, atau seorang anak laki-laki yang manja dan periang. Sehingga kepribadian lain pada diri seseorang bisa saja dalam bentuk dan sifat apapun. Namun, kepribadian lainnya ini tidak secara asal ditentukan oleh kepribadian asalnya. Terdapat kejadian yang sangat ekstrem yang memicu kepribadian itu muncul.

Baca Artikel Kami Lainnya: Yuk Kenalan Dengan Gangguan Kepribadian Ganda.

Kejadian yang ekstrem tersebut dapat berupa penyiksaan fisik yang sangat ekstrem atau peristiwa yang sangat romantis bagi dirinya. Namun tidak semua orang yang mengalami kejadian tersebut akan berujung pada kepribadian ganda. Masih banyak faktor lain yang mempengaruhi seseorang memiliki kepribadian ganda. Pada artikel ini kita akan membahas mengenai hal tersebut. Berikut ini adalah penjelasan mengenai seseorang memiliki kepribadian ganda.

Apa Penyebab Seseorang Memiliki Kepribadian Ganda?

Apa Penyebab Seseorang Memiliki Kepribadian Ganda?
Apa Penyebab Seseorang Memiliki Kepribadian Ganda?

Jika berdasarkan pandangan behavioral mengenai kepribadian ganda, maka akan mengacu pada respon menghindar dari kejadian yang penuh stres dan ingatan akan kejadian tersebut. Ingatan yang traumatis ini kemudian dilupakan karena menyakitkan bagi dirinya sendiri.

Dalam penelitian behavioral pada hewan dan manusia ditemukan bahwa ingatan yang berkaitan dengan stress tinggi biasanya akan diingat terus dan bukan melemahkan ingatan Itu. Penjelasan ini juga ditemukan pada gangguan stres pasca trauma.

Baca Artikel Kami Lainnya: Cara Menumbuhkan Rasa Mandiri Dalam Diri Sendiri.

Hal ini juga diperkuat dengan pendapat dari Shobe dan Kihlstrom, bahwa respon umum terhadap trauma akan memperkuat memori. Namun dalam menjelaskan gangguan kepribadian ganda, respon yang diberikan terhadap kejadian trauma itu tentu saja tidak pada kebanyakan orang pada umumnya.

Terdapat dua teori yang dapat menjelaskan terjadinya seseorang memiliki kepribadian ganda, yaitu akibat dari penyiksaan di masa kanak-kanak dan peran sosial yang dipelajari sebagai kepribadian lainnya.

Peran Sosial Yang Dipelajari Sebagai Kepribadian Lainnya

Peran Sosial Yang Dipelajari Sebagai Kepribadian Lainnya
Peran Sosial Yang Dipelajari Sebagai Kepribadian Lainnya

Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa seseorang yang memiliki kepribadian ganda memiliki daya imajinasi yang lebih tinggi. Sehingga cenderung untuk lebih berfantasi, membayangkan dirinya sebagai orang lain. Karena itu kepribadian lain merupakan wujud dari sugesti yang diberikan oleh terapi selama terapi.

Berbagai sumber informasi yang mengkaitkan antara penderita gangguan kepribadian ganda dengan permainan peran. Terdapat kasus pembunuh berantai di California pada tahun 1980-an. Terdakwa dikenal sebagai si pencekik dari Hillside. Terdakwa ini bernama Ken Bianchi. Dalam pengadilan diputuskan terdakwa tidak bersalah dengan alasan ketidakwarasannya. Terdakwa mengalami gangguan kepribadian ganda. Karena itu, kepribadian aslinya tidaklah bersalah. Melainkan kepribadian lainnya yang bernama Steve yang melakukan pembunuhan tersebut.

Pada kasus tersebut Spanos dkk, menjelaskan bahwa jika situasi menghendaki orang dapat menciptakan kepribadian lain. Namun pendapat dari Spanos memiliki banyak kritikan pada penelitian bermain perannya. Bahwa tidak ada satupun dari responden yang ikut serta dalam penelitian bermain peran menunjukkan gejala yang dimiliki oleh pasien gangguan kepribadian ganda.

Penyiksaan Di Masa Kanak-kanak

Penyiksaan Di Masa Kanak-kanak.
Penyiksaan Di Masa Kanak-kanak.

Terjadinya penyiksaan di masa kanak-kanak mengakibatkan kepribadian pada dirinya terpisah dari tubuhnya. Kepribadian pada dirinya menjadi terbelah dan tidak menyatu dengan kepribadian lainnya.

Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan pasien selama terapi. Kebanyakan pasien gangguan kepribadian mengatakan bahwa kepribadiannya ini muncul bermula pada masa kanak-kanak. Namun, perlu bukti yang kuat untuk menguatkan perkataan tersebut.

Istilah “abuse” atau kekerasan pada masa kanak-kanak kurang tepat untuk menggambarkan penyebab dari gangguan kepribadian ganda. Istilah yang lebih tepat dalam menggambarkan peristiwa ekstrim pada masa kanak-kanak adalah “torture” atau penyiksaan pada masa kanak-kanak.

Kebanyakan dari penderita gangguan kepribadian ganda mengalami kejadian seperti dirinya dibakar oleh orang tuanya, dipaksa untuk duduk di atas kompor panas, tubuhnya disayat-sayat atau kejadian yang menuju pada penyiksaan fisik secara ekstrem. Kesamaan peristiwa mengenai penyiksaan pada masa kanak-kanak yang dialami oleh gangguan kepribadian ganda mendukung teori ini. Peristiwa menyakitkan pada masa kanak-kanak ini tentu mempengaruhi psikis mereka secara ekstrem. Memaksa kepribadian lainnya muncul untuk mengatasi peristiwa yang menyakitkan tersebut.

Pada umumnya kepribadian yang muncul merupakan kepribadian yang kuat dan berlawanan dari kepribadian aslinya. Kepribadian lainnya ini diciptakan untuk mewujudkan harapannya sebagai kepribadian yang mampu mengatasi peristiwa yang dialaminya pada masa kanak-kanak.

Baca Artikel Kami Lainnya: 4 Cara Menemukan Makna Hidup.

Davison, G.C., Neale, J. M., Kring, A. M. (2017). Psikologi Abnormal Edisi Ke-7. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment