Prasangka dan Diskriminasi Itu Berbeda. Kenali Perbedaannya Disini

Prasangka dan Diskriminasi itu berbeda. Kenali perbedaannya disini. Prasangka adalah sikap. Sedangkan diskriminasi adalah perilaku.

Sosial3858 Views

Logos Indonesia Sebagian besar orang menganggap bahwa kata “prasangka” dan kata “diskriminasi” merupakan hal yang sama. Orang-orang cenderung menjelaskan situasi membenci suatu kelompok dalam bentuk perilaku yang nyata sebagai suatu prasangka, atau keyakinan dari karakteristik kelompok adalah diskriminasi, atau kedua situasi tersebut secara bersamaan dikatakan diskriminasi dan prasangka. Konsep tersebut tidaklah tepat dalam menggambarkan prasangka dan diskriminasi. Terdapat perbedaan antara prasangka dan diskriminasi.

Walaupun kedua istilah tersebut menggambarkan suatu kekerasan dan ketidakadilan dalam suatu kelompok masyarakat. Namun, kedua istilah tersebut memiliki sedikit perbedaan. Konsepnya, prasangka merupakan sikap terhadap ketidaksukaan pada suatu kelompok dan belum menjadi perilaku nyata. Sedangkan diskriminasi adalah perilaku nyata dari ketidaksukaan terhadap suatu kelompok di masyarakat.

Jadi jelas terlihat perbedaannya antara prasangka dan diskriminasi. Jika diurutkan dalam suatu tingkatan. Maka prasangka adalah rasa kebencian tingkat awal terhadap suatu kelompok. Namun jika terus berlanjut ke tingkat yang lebih tinggi. Maka prasangka itu dapat memicu perilaku diskriminasi.

Mari kita bahas lebih dalam mengenai prasangka dan diskriminasi. Di mana terdapat stereotip yang penyebab terjadinya prasangka dan diskriminasi suatu kelompok di masyarakat.

Prasangka Adalah Suatu Keyakinan Dari Sikap

Prasangka adalah suatu sikap yang diyakininya terhadap pandangannya yang negatif kepada kelompok di masyarakat. Keyakinannya terhadap karakteristik yang dimiliki suatu kelompok tersebut merupakan didasarkan pada karakteristik anggota kelompok tersebut yang pernah ia temui. Menggeneralisasikan perilaku anggota kelompok yang negatif sebagai karakteristik dari kelompok tersebut.

Menggeneralisasikan perilaku anggota kelompok menjadi karakteristik kelompok ini menjadi suatu hal yang tidak akurat dalam menggambarkan karakteristik kelompok tersebut. Pengalaman seseorang bertemu atau terkenal dengan anggota dari kelompok tersebut mempengaruhi prasangka yang diyakininya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Gangguan Kepribadian Narsistik dan Histrionik sebagai Gangguan Kepribadian Yang Dramatis.

Karena itu, perbedaan pengalaman Tiap orang mengenai kelompok tersebut terkadang berbeda-beda. Namun bagi orang yang tidak pernah bertemu atau kenal dengan anggota kelompok tersebut, mereka akan mengikuti prasangka yang umum diyakini oleh Kebanyakan orang.

Karakteristik anggota kelompok seperti kepribadian, kebiasaan, yang digambarkan secara generalisasi oleh orang yang bertemu dengannya sebagai karakteristik kelompok tersebut. Ingatlah bahwa prasangka itu hanya sebuah sikap terhadap kelompok tersebut. Bukan perilaku nyata atas kebencian dari kelompok tersebut.

Jadi dengan kata lain prasangka merupakan pengetahuan umum yang melekat pada kelompok tersebut. Sebagai contoh, prasangka buruk pada orang yang memiliki tingkat sosial rendah terhadap kejahatan. Jadi, ketika terdapat kelompok ekonomi rendah dn ekonomi tinggi. Maka orang yang berada di ekonomi rendah lebih cenderung dianggap salah karena memiliki prasangka buruk untuk melakukan kejahatan.

Diskriminasi Adalah Perilaku Nyata 

Diskriminasi adalah perilaku negatif terhadap orang dari bagian kelompok yang memiliki stereotip yang buruk di masyarakat. Karena diskriminasi merupakan bentuk perilaku nyata yang ditunjukkan terhadap orang yang dibencinya. Maka diskriminasi mudah dikenali dengan hanya melihatnya saja. Sedangkan prasangka sulit untuk diidentifikasi, karena berupa sikap dari keyakinan yang dibangun terhadap kelompok masyarakat tersebut.

Contoh dari perilaku diskriminatif adalah seseorang berusaha menjauhi orang tersebut atau bertindak kasar yang dilakukan secara sadar karena sterotip yang terbangun di masyarakat. Seperti stereotip orang kulit hitam yang buruk di kalangan orang kulit putih di Amerika Serikat. Orang kulit putih mama akan merasa tidak nyaman jika duduk bersama dengan orang kulit hitam. Contoh lainnya adalah orang kulit putih cenderung memperlakukan secara tidak adil kepada orang kulit hitam.

Prasangka Dan Diskriminasi Dilandasi Oleh Stereotip

Sikap prasangka dan perilaku diskriminasi didasari oleh terotip yang ada di masyarakat. Stereotip adalah keyakinan dari karakteristik setiap anggota kelompok yang mewakili kelompok tersebut. Walaupun Stereotip dapat berupa pandangan negatif maupun positif dari kelompok tersebut. Namun dalam konteks prasangka dan diskriminasi, stereotip berupa pandangan negatif saja terhadap anggota dari kelompok tersebut.

Stereotip di masyarakat mungkin diyakini oleh Kebanyakan orang. Namun, mengetahui stereotip di masyarakat belum berarti mereka meyakini hal tersebut adalah sesuatu yang benar terhadap kelompok tersebut.

Baca Artikel Kami Lainnya: Jangan Cuma Wacana Saja. Buatlah Rencana Tahun Baru Terlaksana.

Stereotip dapat menjadi prasangka atau diskriminasi Ketika seseorang meyakini bahwa sterotip itu adalah benar bagi dirinya. Sedangkan Ketika seseorang hanya mengetahui stereotip kelompok tersebut, tapi tidak meyakini bahwa anggapan tersebut adalah benar bagi dirinya. Maka prasangka dan diskriminasi terhadap kelompok tersebut tidak akan terjadi.

Sebagai contoh terdapat prasangka buruk terhadap etnik Tionghoa di masyarakat Indonesia. Seseorang memiliki prasangka dan berperilaku diskriminasi terhadap orang yang beraktinghoa ketika dirinya meyakini stereotip tersebut. Sedangkan, seseorang tidak memiliki prasangka buruk atau tidak berperilaku diskriminasi terhadap orang Tionghoa ketika stereotip tentang etnis Tionghoa di masyarakat itu, tidak dianggap benar. Alhasil orang tersebut tidak memiliki prasangka terhadap orang Tionghoa.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Neal Miller Dan Kontribusinya Dalam Perkembangan Biofeedback.

Artikel oleh: Logos Indonesia.