Rasa Takut Di Tiap Tahapan Usia Anak Dan Cara Mengatasinya. Berikanlah Respon Yang Menenangkan Anak

Rasa takut ditiap tahapan usia anak dan cara mengatasinya. Berikanlah respon yang menenangkan anak, jangan memaksa anak untuk mengahadapinya.

Logos Indonesia Rasa takut pada anak merupakan hal wajar yang dialami oleh mereka. Biasanya usia 6 tahun, Mereka takut pada kegelapan. Namun rasa takut tersebut akan hilang seiring dengan bertambahnya usia.

Biasanya rasa takut pada anak muncul dari kehidupan fantasinya. Anak usia prasekolah memiliki daya imajinasi yang kuat. Mereka mampu menggabungkan antara realitas dengan fantasi yang mereka buat.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Cara Mendisiplinkan Anak? Sesuaikan Dengan Karakteristik Anak.

Berbeda dengan usia anak prasekolah yang lebih besar. Mereka mampu merasakan rasa takut dengan alasan yang lebih realistis dibandingkan usia anak yang lebih muda. Anak yang sudah memasuki sekolah, akan merasa takut bila tidak mampu mengerjakan tugas. Hukuman dari guru merupakan alasan mereka merasa takut jika tidak mengerjakan tugas sekolah.

Anak-anak juga biasanya takut padahal hal-hal yang berbentuk seperti monster. Mereka cenderung mudah merasa takut pada cerita menakutkan maupun dari pengalaman diri sendiri. Karena itu mereka lebih mudah terpengaruh pada tayangan tv yang mereka tonton. Perlu pengawasan orang tua untuk membimbing anak dalam menonton siaran TV yang sesuai dengan usia anak.

Perbedaan Rasa Takut Di Setiap Tahapan Usia Anak

Rasa takit pada anak.
Rasa takut pada anak.

Menurut Morris & Kratochwill, 1983, Stevenson-Hinde & Shouldice, 1996 (dalam Papalia, et al., 2008) terdapat perbedaan alasan seorang anak merasakan takut. Penyebab dari rasa takutnya ini berkaitan dengan tugas perkembangan di setiap usia anak. Di mana usia anak yang sudah memasuki sekolah berkaitan dengan ketakutannya pada tidak mampu menyelesaikan tugas sekolah maupun dijauhi oleh temannya.

Proses berpikir anak juga mempengaruhi alasan anak menjadi takut pada suatu hal di tiap usianya. Anak yang berusia lebih muda memiliki rasa takut yang tidak realistis dan cenderung fantasi. Sedangkan anak yang sudah lebih besar memiliki rasa takut yang realistis. Berikut ini adalah usia anak dan rasa takut yang sering terjadi pada anak kebanyakan.

Usia 0 – 6 bulan, memiliki rasa takut berupa kehilangan dukungan dan pada suara keras. Karena itu, bayi biasanya menangis pada situasi yang sudah tiba terlalu bising atau bersuara keras. Ketidaknyamanan pada situasi tersebut membuat anak merasa takut.

Usia 7 – 12 bulan, memiliki rasa takut berupa orang asing, ketinggian, objek yang tiba-tiba hilang. Usia balita yang menganggap bahwa orang tuanya merupakan orang yang paling aman dan orang asing sebagai ancaman. Dunianya adalah orang tuanya.

Usia 1 tahun, memiliki rasa takut terpisah dengan orang tuanya, takut ke toilet, takut pada luka di tubuhnya dan terhadap orang asing yang baru ditemuinya. Sama pada usia sebelumnya, bahwa dunianya adalah orang tuanya. Sehingga berpisah dengan orang tua merupakan rasa ketakutan pada anak.

Usia 2 tahun, memiliki kerasa takut akan suara keras binatang, pada ruang gelap, terpisah dengan orang tua, dan teman sebaya yang kurang akrab.

Usia 3 tahun, memiliki rasa takut pada topeng yang dipakai oleh seseorang kegelapan, pada binatang buas atau yang memiliki suara yang besar dan berpisah dari orang tua.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Gangguan Tidur Pada Anak Dan Cara Mengatasinya. Penting Untuk Mengatur Jam Tidur Anak.

Usia 4 tahun, memiliki rasa takut pada binatang, sama seperti usia 3 tahun. Kemudian takut ketika berpisah dari orang tuanya, pada kegelapan dan suara di malam hari.

Usia 5 tahun, memiliki rasa takut pada binatang, kegelapan, pada orang yang menyakiti dirinya dan rasa terpisah dari orang tua.

Usia 6 tahun, memiliki rasa takut pada makhluk gaib, luka pada tubuhnya, suara petir aku tidur sendiri kilatan petir, pada kegelapan dan rasa pisah dari orang tua.

Usia 7 – 8 tahun, memiliki rasa takut pada makhluk gaib, kegelapan, datang ke rumah sakit, luka pada tubuh dan tinggal sendirian di rumah.

Usia 9 – 12 tahun, memiliki rasa takut pada kegagalan mencapai prestasi sekolah luka tubuh penampilan fisik dirinya, suara petir, kematian dan kegelapan.

Jika kita lihat dari usia 0 – 12 tahun, maka anak usia 0 – 6 tahun masih memiliki rasa takut untuk berpisah dari orang tuanya, suara keras dan kegelapan. Sedangkan usia anak lebih dari 6 tahun memiliki rasa takut pada kegagalan pada ujian di sekolah ataupun yang berkaitan dengan prestasi sekolah dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.

Tips Mengatasi Rasa Takut Pada Anak

Rasa takut pada anak.
Rasa takut pada anak.

Ketika anak mengalami rasa takut seperti yang dijelaskan sebelumnya. Para orang tua tidak perlu khawatir, karena akan hilang dengan seiringnya waktu. Namun perlu Respon yang baik untuk mengurangi rasa takut pada saat itu juga. Karena rasa takut merupakan rasa yang kuat dan bisa saja teringat hingga dewasa. Berikut ini adalah beberapa cara merespon bagi orang tua untuk mengatasi rasa takut pada anak (Hapsari, 2016).

  • Meningkatkan rasa percaya diri anak.
  • Berikan Respon yang wajar terhadap rasa takut anak. Respon yang diberikan haruslah dapat menenangkan anak namun tidak menyepelekan rasa takut anak.
  • Membantu anak agar dapat melawan rasa takutnya yang tidak realistis. Buatlah penjelasan yang dapat dipahami anak terkait rasa takutnya itu tidak nyata.
  • Jangan pernah mengejek anak karena takut pada hal tersebut, seperti “jangan jadi penakut!”.
  • Jangan juga memaksakan anak untuk menghadapi rasa takut itu sendiri.
  • Jangan berkata bohong, tidak logis atau penjelasan yang tidak dimengerti anak.
Baca Artikel Kami Lainnya: Gaya Pengasuhan Anak Dari Psikologi Perkembangan Anak.

Papalia, Diane E., Et.al. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan) Di Alih Bahasakan Oleh A.k Anwar. Jakarta: Kencana.

Hapsari, I. Indri. (2016). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Indeks.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment