Sejarah Tes Psikologi WAIS

Sejarah tes psikologi WAIS. Dari versi pertamanya, WAIS-R pada tahun 1981. Hingga versi terbarunya, WAIS-IV pada tahun 2008.

Tokoh1859 Views

Logos IndonesiaKamu pernah berpikir seberapa pintarkah kamu? Apakah ada cara objektif untuk mengukur kecerdasan kita? Nah, ceritanya berawal di masa lalu, tepatnya setelah Perang Dunia II. Saat itu, para ilmuwan dan psikolog di seluruh dunia merasa perlu memiliki alat yang bisa mengungkap rahasia kecerdasan manusia. Namun dengan cara yang lebih terukur dan obyektif. Inilah saatnya Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) muncul untuk memberikan jawaban atas solusi dari permasalahan mereka. Tentu saja karnya telah mengguncang dunia psikologi pada masanya.

Kita harus mengakui bahwa sejak dulu kita sering menggunakan istilah IQ untuk mengukur kecerdasan seseorang. Tapi kamu tahu tidak, sebelum WAIS hadir. Tes kecerdasan yang digunakan terbatas pada Stanford-Binet Intelligence Scale yang tidak terlalu memadai. Kemudian datanglah sosok David Wechsler. Seorang psikolog brilian yang memahami betapa pentingnya alat pengukur kecerdasan yang lebih lengkap dan informatif. Dalam perjalanannya, Wechsler meluncurkan WAIS pada tahun 1955 yang menjadi tonggak baru dalam sejarah pengukuran kecerdasan.

Dalam perjalanan sejarahnya, WAIS mengalami evolusi yang luar biasa. Dari versi pertamanya, WAIS-R pada tahun 1981. Hingga versi terbarunya, WAIS-IV pada tahun 2008. WAIS terus disempurnakan agar bisa memberikan gambaran yang lebih akurat dan komprehensif tentang kecerdasan seseorang. Kita harus menghargai upaya Wechsler dan timnya yang terus berinovasi untuk menghadirkan tes yang relevan dengan kebutuhan zaman. WAIS telah membantu kita memahami kemampuan intelektual manusia dengan lebih baik. Memperluas wawasan kita tentang kecerdasan. Membantu mengidentifikasi gangguan dan kebutuhan kognitif dalam berbagai konteks kehidupan kita.

Sejarah Tes Psikologi WAIS

Setelah Perang Dunia II, dunia kedokteran jiwa mengalami perkembangan pesat dalam pemahaman dan penanganan gangguan mental. Di tengah perubahan yang berlangsung kacau. Muncul sebuah kebutuhan yang mendesak akan alat yang dapat mengukur secara obyektif berbagai aspek kecerdasan manusia. Inilah latar belakang lahirnya Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS). Sebuah tes psikologi yang terkenal dan digunakan secara luas hingga saat ini.

David Wechsler, seorang psikolog Amerika yang berpengalaman dalam bidang evaluasi psikologi. Mengenali pentingnya memperbarui instrumen pengukuran kecerdasan. Sebagai hasilnya, pada tahun 1955, ia meluncurkan WAIS sebagai tes standar yang menggantikan Stanford-Binet Intelligence Scale. WAIS dirancang khusus untuk mengukur kecerdasan individu dewasa (usia 16 hingga 90 tahun). Ini meliputi berbagai aspek seperti kecerdasan verbal, kecerdasan non-verbal, dan pemrosesan informasi.

Pada saat itu, WAIS menjadi tonggak dalam pengukuran kecerdasan. Karena mengintegrasikan aspek kualitatif dan kuantitatif dalam satu instrumen. Wechsler memahami pentingnya mengukur lebih dari sekadar IQ. Ia ingin memastikan bahwa tesnya mencakup aspek-aspek yang penting untuk pengukuran kecerdasan. Menurutnya, kunci dari kecerdasan yang melibatkan pemahaman verbal, memori, pemecahan masalah, penalaran, dan pengetahuan umum.

Revisi dan Pembaruan

Seiring waktu, WAIS mengalami sejumlah revisi dan pembaruan untuk meningkatkan validitas dan reliabilitasnya. Pada tahun 1981, versi revisi pertama, WAIS-R, diluncurkan. WAIS-R memperkenalkan skala IQ yang baru, menghilangkan skor verbal dan performa sebelumnya, dan menambahkan indeks IQ yang lebih spesifik. Tes ini juga mengalami penyempurnaan dalam hal desain item dan penambahan subtes baru untuk mengukur kemampuan individu secara lebih komprehensif.

Namun, WAIS-R juga memiliki beberapa keterbatasan, sehingga Wechsler dan timnya terus melakukan penyempurnaan. Pada tahun 1997, Wechsler meluncurkan versi terbaru dari tes ini, yang dikenal sebagai WAIS-III. Versi ini memiliki sejumlah perbaikan signifikan dalam desain dan format subtes, serta memperkenalkan beberapa subtes baru yang mencakup pemahaman simbolis, memori kerja, dan kemampuan kognitif lainnya.

Saat ini, WAIS masih terus mengalami perkembangan. Pada tahun 2008, Wechsler Adult Intelligence Scale keempat (WAIS-IV) dirilis. Tes ini menawarkan sejumlah peningkatan desain dan format, serta penyempurnaan konsep dan teori di balik pengukuran kecerdasan. WAIS-IV juga mempertimbangkan perubahan dalam populasi dan tuntutan sosial yang terus berkembang.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Itu Accismus? Merasa Sungkan Mengatakan Keinginan Yang Sebenarnya.

Dalam setiap versi WAIS, individu yang diuji akan mengikuti serangkaian subtes yang dirancang untuk mengukur berbagai aspek kecerdasan mereka. Beberapa subtes yang termasuk dalam WAIS adalah Verbal Comprehension, Perceptual Reasoning, Working Memory, dan Processing Speed. Setiap subtes memberikan informasi yang berharga tentang kekuatan dan kelemahan individu dalam berbagai domain kognitif.

Selama beberapa dekade terakhir, WAIS telah menjadi alat utama dalam psikologi klinis, penelitian, dan pengukuran kecerdasan. Tes ini digunakan untuk mengidentifikasi gangguan perkembangan dan gangguan kognitif, membantu dalam perencanaan pendidikan dan rehabilitasi, serta memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kemampuan intelektual individu.

Seiring berjalannya waktu, WAIS terus mengalami perkembangan dan penyesuaian. Dengan kemajuan teknologi dan penelitian ilmiah, tes ini terus diperbaiki untuk mengukur kecerdasan manusia dengan lebih akurat dan luas. WAIS telah menjadi instrumen yang sangat berharga dalam bidang psikologi dan pengukuran kecerdasan, membantu para profesional dalam memahami potensi dan kebutuhan individu dalam berbagai konteks kehidupan mereka.

Artikel oleh: Logos Indonesia.