Yuk Kenalan dengan Handover. Pengertian dan Tujuan Handover 

Handover adalah proses perpindahan tanggung jawab dari seorang karyawan yang meninggalkan posisi kepada individu atau tim baru.

PIO1034 Views

Logos IndonesiaPada suatu waktu, setiap organisasi menghadapi momen ketika karyawan harus meninggalkan pekerjaan mereka entah itu karena cuti panjang atau keputusan untuk resign. Dalam konteks ini, konsep handover pekerjaan menjadi sangat krusial untuk memastikan kelancaran operasional dan transisi yang tanpa hambatan. Handover tidak hanya sekadar menyerahkan tanggung jawab, tetapi juga berarti mentransfer pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman konteks pekerjaan dari individu yang meninggalkan posisi kepada mereka yang akan mengambil alih.

Handover pekerjaan melibatkan lebih dari sekadar menyerahkan tugas-tugas harian. Ini adalah bentuk tanggung jawab dari karyawan yang pergi, memastikan bahwa rekan-rekan mereka yang akan mengambil alih dapat memahami dengan jelas apa yang telah dilakukan dan mengapa. Pada dasarnya, ini menciptakan garis kontinuitas yang vital untuk menjaga stabilitas dan produktivitas tim atau departemen. Dalam proses handover, informasi seperti tujuan pekerjaan, status proyek, dan kebijakan yang ada dapat disampaikan dengan detail untuk memastikan pemahaman menyeluruh.

Tujuan utama dari handover pekerjaan adalah mencapai kelancaran operasional dalam organisasi. Dengan mengaktifkan transfer pengetahuan dan pengalaman, tim baru dapat beradaptasi lebih cepat dan efektif. Selain itu, handover juga bertujuan untuk meminimalkan ketidakpastian dan kebingungan yang mungkin muncul ketika seseorang meninggalkan pekerjaan. Dengan pemahaman yang baik tentang peran dan tanggung jawab, rekan kerja yang mengambil alih dapat mempertahankan kinerja yang tinggi dan memastikan bahwa tujuan departemen atau proyek terus tercapai tanpa kendala berarti.

Pengertian Handover Pekerjaan

Menurut Schermerhorn et al. (2014), handover pekerjaan adalah proses formal di mana tanggung jawab dan wewenang dari seorang karyawan yang meninggalkan posisi diserahkan kepada individu atau tim lainnya. Proses ini mencakup transfer pengetahuan, pemahaman konteks, dan rincian tugas yang memungkinkan kelancaran transisi.

Berdasarkan penjelasan Robbins dan Coulter (2019), handover pekerjaan adalah langkah strategis untuk mengurangi risiko ketidakpastian dan disrupsi dalam organisasi. Mereka menekankan bahwa handover memainkan peran kunci dalam menjaga kontinuitas operasional, mencegah kehilangan informasi kritis, dan memastikan bahwa tugas-tugas dapat dijalankan dengan efisien.

Menurut Jones dan George (2017), handover pekerjaan bukan hanya tentang transfer tugas dan tanggung jawab, tetapi juga melibatkan aspek-aspek interpersonal. Mereka menyoroti pentingnya komunikasi efektif dalam handover untuk memastikan bahwa tim baru tidak hanya mendapatkan informasi faktual tetapi juga memahami dinamika dan budaya tim yang ditinggalkan.

Dari berbagai perspektif para ahli tersebut, handover pekerjaan dapat didefinisikan sebagai proses formal yang melibatkan transfer tanggung jawab, pengetahuan, dan pemahaman konteks dari seorang karyawan yang meninggalkan posisi kepada individu atau tim baru. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelancaran operasional, mengurangi ketidakpastian, dan memastikan transisi yang efisien dalam lingkungan kerja.

Tujuan Handover Pekerjaan 

Tujuan dari handover pekerjaan melibatkan berbagai aspek untuk memastikan kelancaran transisi, kontinuitas operasional, dan keberlanjutan produktivitas dalam suatu organisasi. Beberapa tujuan utama dari handover pekerjaan meliputi:

1. Mengamankan Kontinuitas Operasional

Handover pekerjaan bertujuan utama untuk menjaga kelancaran operasional dalam organisasi. Ketika seorang karyawan cuti atau memutuskan untuk resign, ada potensi gangguan dalam tugas dan tanggung jawab yang biasanya mereka jalankan. Dengan melakukan handover yang terstruktur, organisasi dapat memastikan bahwa pekerjaan tersebut tidak terbengkalai. Hal ini mencakup pemahaman yang jelas tentang status proyek, tugas-tugas harian, dan peran spesifik yang perlu dijalankan, sehingga tim yang mengambil alih dapat melanjutkan dengan lancar.

2. Transfer Pengetahuan dan Pengalaman

Transfer pengetahuan dan pengalaman merupakan aspek kunci dari handover pekerjaan. Ketika seseorang meninggalkan posisi, mereka membawa dengan mereka pengetahuan tentang tugas dan proyek yang mereka tangani, serta pengalaman yang diperoleh selama bertugas. Melalui handover, informasi ini dapat disampaikan dengan rinci kepada rekan yang mengambil alih, membantu mengisi celah pengetahuan dan memastikan bahwa tim baru dapat melanjutkan pekerjaan dengan pemahaman menyeluruh tentang konteks dan histori pekerjaan yang sudah dilakukan.

3. Mengurangi Risiko dan Kesalahan

Handover pekerjaan juga memiliki tujuan untuk mengurangi risiko dan kesalahan yang dapat muncul akibat perubahan dalam tim atau struktur organisasi. Dengan menyediakan informasi yang akurat dan jelas, handover membantu menghindari kebingungan dan ketidakpahaman. Ini dapat mencakup rincian tentang proses kerja, kebijakan perusahaan, atau hambatan-hambatan potensial yang perlu diatasi. Dengan pemahaman yang baik, tim yang mengambil alih dapat menghindari kesalahan yang mungkin timbul karena ketidakpahaman terhadap pekerjaan yang dilakukan sebelumnya.

4. Memfasilitasi Adaptasi dan Integrasi 

Tujuan handover juga mencakup membantu individu atau tim yang baru mengintegrasikan diri dengan lebih cepat ke dalam lingkungan kerja. Dengan menyampaikan informasi yang komprehensif, handover memfasilitasi adaptasi yang lebih lancar.

5. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas 

Handover pekerjaan memiliki tujuan untuk menjaga dan bahkan meningkatkan efisiensi serta produktivitas tim. Dengan memastikan bahwa rekan-rekan yang mengambil alih memiliki pemahaman yang baik, pekerjaan dapat berlanjut tanpa hambatan yang besar.

Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, handover pekerjaan menjadi landasan penting untuk menjaga keberlanjutan operasional dalam organisasi.

Baca Artikel Kami Lainnya: Metode Dan Cara Menghitung Beban Kerja Atau Workload Pekerja

Artikel oleh: Logos Indonesia.

MEMBUTUHKAN KONSULTAN HRD UNTUK KEBUTUHAN ANDA? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH HRD.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia