5 Alasan Umum Mengapa Karyawan Memilih Untuk Resign

Di balik setiap keputusan untuk resign, terdapat sejumlah alasan yang beragam yang mendorong karyawan untuk mengambil langkah tersebut.

PIO1252 Views

Logos IndonesiaResign karyawan merupakan fenomena yang biasa terjadi di berbagai lingkungan kerja, baik dalam skala perusahaan besar maupun usaha kecil. Meskipun terkadang dianggap sebagai suatu hal yang negatif bagi perusahaan, resign sebenarnya merupakan bagian alami dari dinamika dunia kerja. Di balik setiap keputusan untuk resign, terdapat sejumlah alasan yang beragam dan kompleks yang mendorong karyawan untuk mengambil langkah tersebut. Memahami alasan-alasan ini secara mendalam dapat memberikan wawasan yang berharga bagi perusahaan untuk meningkatkan retensi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih memuaskan dan produktif. Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan resign karyawan. Sehingga dapat diambil langkah-langkah yang tepat untuk meminimalkan tingkat resign dan mempertahankan bakat yang berharga dalam jangka panjang.

5 Alasan Umum Mengapa Karyawan Memilih Untuk Resign

Pemutusan hubungan kerja atau resign menjadi keputusan yang sulit bagi banyak karyawan. Namun, ada beberapa alasan umum di balik keputusan tersebut. Berikut adalah lima alasan utama mengapa karyawan memilih untuk resign:

1. Ketidakpuasan dengan Lingkungan Kerja

Ketidakpuasan dengan lingkungan kerja seringkali menjadi faktor utama yang mendorong karyawan untuk memilih untuk resign. Lingkungan kerja yang tidak sehat, termasuk konflik antar rekan kerja, kurangnya dukungan dari atasan, atau bahkan perilaku tidak etis, dapat menciptakan rasa ketidaknyamanan yang signifikan bagi karyawan. Misalnya, jika seorang karyawan merasa bahwa atasan atau rekan kerja mereka tidak menghargai kontribusi mereka, atau jika mereka merasa tidak aman secara emosional di lingkungan kerja mereka, mereka mungkin merasa bahwa resign adalah satu-satunya solusi untuk merasa lebih baik secara psikologis. Selain itu, kurangnya kesempatan untuk berkembang dan tumbuh di lingkungan kerja yang stagnan juga dapat menimbulkan rasa frustrasi dan ketidakpuasan yang berkelanjutan.

2. Kesempatan Karir yang Terbatas

Salah satu faktor yang paling umum menyebabkan karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka adalah kurangnya kesempatan untuk mengembangkan karir mereka di dalam organisasi. Jika karyawan merasa bahwa tidak ada jalan yang jelas untuk pertumbuhan karir atau promosi di tempat kerja mereka, mereka mungkin mulai mencari kesempatan di tempat lain yang menawarkan lebih banyak prospek untuk kemajuan. Ini bisa berarti mencari posisi dengan tanggung jawab yang lebih besar, kesempatan untuk memimpin proyek-proyek yang menarik, atau akses ke pelatihan dan pengembangan yang lebih baik. Tanpa kesempatan ini, karyawan mungkin merasa terjebak atau tidak termotivasi untuk tetap berkontribusi dengan maksimal di tempat kerja saat ini. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin memilih untuk resign demi mencari kesempatan yang lebih baik untuk pertumbuhan karir mereka.

3. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi yang Buruk

Keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi sangat penting bagi kesejahteraan mental dan fisik karyawan. Ketika beban kerja terlalu berat, atau ketika karyawan tidak memiliki fleksibilitas dalam menjadwalkan waktu mereka di luar jam kerja, hal ini dapat mengganggu keseimbangan tersebut. Misalnya, karyawan yang sering kali harus bekerja lembur atau menjaga ketersediaan 24/7 untuk tanggapan darurat mungkin merasa terbakar dan kehilangan waktu yang berharga dengan keluarga dan teman-teman. Kurangnya keseimbangan ini bisa menjadi pemicu untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang menawarkan fleksibilitas waktu yang lebih baik atau beban kerja yang lebih seimbang.

4. Kompensasi dan Manfaat yang Tidak Memadai

Faktor finansial juga sering kali menjadi pertimbangan utama bagi karyawan yang memutuskan untuk resign. Jika karyawan merasa bahwa mereka tidak dihargai secara finansial untuk kontribusi dan kinerja mereka di tempat kerja, atau jika mereka tidak mendapatkan manfaat yang memadai seperti asuransi kesehatan atau program pensiun, mereka mungkin mulai mencari kesempatan di tempat lain yang menawarkan kompensasi dan manfaat yang lebih baik. Hal ini dapat terjadi terutama jika karyawan merasa bahwa mereka memiliki keterampilan dan pengalaman yang cukup untuk mendapatkan kompensasi yang lebih baik di tempat lain, atau jika mereka menemukan bahwa tingkat gaji dan manfaat di industri atau perusahaan lain lebih kompetitif. Dalam kasus seperti itu, resign mungkin menjadi pilihan yang lebih menarik bagi karyawan.

5. Ketidakpuasan dengan Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan mencakup nilai-nilai, norma, dan perilaku yang dianut dan dipraktikkan di dalam organisasi. Ketidakcocokan antara budaya perusahaan dan nilai-nilai pribadi atau tujuan karir karyawan dapat menjadi alasan penting bagi karyawan untuk memilih untuk resign. Misalnya, jika seorang karyawan menghargai transparansi, kolaborasi, dan dukungan tim. Namun menemukan bahwa budaya perusahaan didominasi oleh hierarki yang kaku, kompetisi yang tidak sehat, atau kurangnya komunikasi terbuka. Maka mereka mungkin merasa tidak cocok dengan lingkungan tersebut. Budaya perusahaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau preferensi individu bisa menciptakan ketegangan, kecemasan, dan ketidaknyamanan yang cukup besar bagi karyawan. Sehingga mendorong mereka untuk mencari kesempatan di tempat lain yang lebih sesuai dengan nilai-nilai pribadi atau tujuan karir mereka. Dalam beberapa kasus, perbedaan budaya perusahaan bahkan bisa menjadi faktor yang lebih dominan daripada faktor-faktor lain. Seperti kompensasi atau kesempatan karir dalam mempengaruhi keputusan karyawan untuk resign.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bias Dalam Proses Talent Mapping. Ini Cara Mengurangi Dampaknya

Artikel oleh: Logos Indonesia.

MEMBUTUHKAN KONSULTAN HRD UNTUK KEBUTUHAN ANDA? KAMI PUNYA SOLUSI MENYELURUH MASALAH HRD.

HUBUNGI KAMI MELALUI KONTAK DIBAWAH INI:

Logos Indonesia: Biro Psikologi & Konsultan HRD

Layanan:
1. Rekrutmen & Asemen Karyawan
2. Konsultansi MSDM
3. Training & Development by @logosinstituteofficial
4. Outbound
5. Konseling Online Berbasis Android & iOS by @deeptalkindonesia
6. Klinik Konsultasi Psikologi & Tumbuh Kembang Anak by @deepgrowindonesia
7. Layanan Psikologi Pendidikan by EduQuotient
.
Hubungi kami (Bisa Langsung Klink Nomor Dibawah Ini):

📱Rekrutmen, Asemen & Konsultansi MSDM: 0811-1744-456
📱Training & Outbound : 0811-1075-456
📱Klinik Psikologi, Konseling & Tumbuh Kembang Anak: 0811-1814-456
📱EduQuotient (Psi. Pendidikan): 0811-1157-456

Email : admin@logosconsulting.co.id
.
Follow Kami:
Logos Indonesia : @logosindonesiaofficial
Logos Institute : @logosinstituteofficial
DeepTalk Indonesia : @deeptalkindonesia
DeepGrow Indonesia : @deepgrowindonesia

Comment