7 Tips Mengurangi Rasa Baper karena High Sensitive Person

Sebagai seorang high sensitive person, tidak jarang kita merasa terlalu sensitif terhadap suasana dan emosi yang terjadi di sekitar kita.

Logos Indonesia – Sebagai seorang high sensitive person (HSP), tidak jarang kita merasa terlalu sensitif terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar dan emosi yang terjadi di sekitar kita. Hal ini sering kali membuat kita mudah terbawa emosi saat ada perubahan suasana di lingkungan sekitar kita.

Namun, kamu bisa memulai dengan mengenali dan memahami diri sendiri sebagai high sensitive person. Dengan menyadari bahwa sensitivitas emosi adalah bagian dari diri kita, kita dapat lebih memahami reaksi dan perasaan yang muncul. Kedua, belajar untuk mengatur lingkungan sekitar dengan menciptakan tempat yang nyaman dan bebas dari rangsangan berlebihan. Ketenangan dan keheningan dapat membantu menyegarkan pikiran dan emosi. Ketiga, praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk meredakan kecemasan dan ketegangan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Fenomena Korean Wave di Indonesia

Keempat, jangan ragu untuk menyatakan kebutuhan sendiri kepada orang-orang di sekitar, termasuk meminta waktu sendiri ketika diperlukan. Kelima, cari aktivitas yang membantu mengekspresikan emosi dengan cara positif, seperti menulis di jurnal, berbicara dengan teman terpercaya, atau berkarya seni. Keenam, fokuslah pada hal-hal positif dalam hidup dan latihlah sikap bersyukur. Menghargai hal-hal kecil yang menyenangkan dapat membantu mengimbangi perasaan baper. Terakhir, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Terkadang, reaksi emosional yang intens adalah hal yang wajar bagi HSP. Sehingga meluangkan waktu untuk menyembuhkan diri dan menerima perasaan tersebut adalah langkah yang penting dalam perjalanan menuju keseimbangan emosional. Berikut adalah penjelasan lengkap dari 7 tips yang bisa membantu kita mengatasi high sensitive person.

1. Kenali Diri Kamu

Langkah pertama untuk mengurangi rasa baper adalah dengan mengenali diri Kamu. Perhatikan apa saja yang membuat Kamu merasa terlalu sensitif dan terbawa emosi. Ketahui juga bagaimana tubuh dan pikiran Kamu merespons rangsangan tersebut. Dengan mengenal diri, Kamu akan lebih mudah menangani dan mengurangi rasa baper yang Kamu rasakan.

2. Atur Lingkungan Sekitar

Lingkungan sekitar dapat berpengaruh besar terhadap rasa baper yang kita rasakan. Jadi, cobalah untuk mengatur lingkungan sekitar agar lebih nyaman bagi Kamu. Misalnya, jika Kamu mudah terganggu dengan suara bising, pastikan Kamu berada di tempat yang tenang atau gunakan alat penenang seperti earplug. Jika Kamu mudah terbatuk dengan cahaya terang, aturlah pencahayaan ruangan agar lebih lembut.

3. Kelola Emosi Secara Sehat

Sebagai high sensitive person, emosi kita seringkali intens dan mudah meledak-ledak. Oleh karena itu, penting untuk belajar mengelola emosi dengan cara yang sehat. Carilah kegiatan yang dapat membantu Kamu mengendalikan emosi, seperti meditation atau melakukan hobi yang Kamu sukai. Kamu juga bisa mengungkapkan emosi melalui menulis jurnal atau berbicara dengan teman dekat.

4. Jaga Kesehatan Fisik Dan Mental

Kesehatan fisik dan mental dapat berpengaruh besar terhadap tingkat kepekaan dan rasa baper yang kita rasakan. Jadi, pastikan Kamu menjaga kesehatan dengan makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Selain itu, penting juga untuk merawat kesehatan mental dengan menghindari stres berlebihan dan mengambil waktu istirahat yang cukup.

5. Cari Support System Yang Tepat

Menghadapi rasa baper tidaklah mudah, jadi carilah orang-orang yang dapat memberikan dukungan dan pengertian kepada Kamu. Temukan support system yang tepat, seperti teman atau keluarga yang bisa mendengarkan dan memberikan masukan yang positif. Kamu juga dapat bergabung dengan komunitas atau grup dukungan untuk high sensitive person agar dapat berbagi pengalaman dan strategi.

6. Kelola Waktu Dengan Bijak

Waktu yang terlalu padat dan tidak teratur juga dapat meningkatkan rasa baper yang kita rasakan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola waktu dengan bijak. Prioritaskan kegiatan dan batasi jumlah kegiatan yang Kamu ikuti. Jangan ragu untuk mengatakan tidak jika Kamu merasa kelelahan atau overstimulated. Berikan waktu untuk istirahat dan pemulihan.

7. Cari Bantuan Profesional

Kapan Harus ke Psikolog
Kapan Harus ke Psikolog

Jika rasa baper yang Kamu rasakan tidak kunjung berkurang dan mengganggu kehidupan sehari-hari Kamu, sebaiknya cari bantuan profesional. Konsultasikan masalah Kamu dengan psikolog atau konselor yang berpengalaman dalam menangani high sensitive person. Mereka dapat memberikan metode dan strategi yang lebih khusus untuk mengurangi rasa baper yang Kamu rasakan.

Dalam menghadapi rasa baper yang sering melkamu high sensitive person, tidak ada satu cara yang tepat bagi setiap individu. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk mencoba berbagai tips dan strategi yang sesuai dengan diri Kamu sendiri. Ingatlah bahwa mengurangi rasa baper adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Tetap konsisten dan terus berusaha, dan Kamu akan bisa mengatasi rasa baper dengan lebih baik.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengapa Banyak Orang Menyukai K-Pop: Perspektif Psikologis Para Penggemar

Artikel oleh: Logos Indonesia.