Biografi Singkat Kurt Lewin Dan Pemikirannya

Berikut ini adalah biografi singkat dari Kurt Lewin dan pemikirannya dalam bidang ilmu psikologi terapan serta teorinya.

Tokoh7432 Views

Logos IndonesiaGabungan antara bidang ilmu fisika, kimia dan ilmu psikologi dapat di temukan dalam teori Kurt Lewin. Sehingga teori yang dihasilkan oleh Lewin berbeda dengan tokoh psikologi lainnya. Dalam salah satu teori psikologi yang terkenalnya adalah teori medan. Teori medan ini di dasari pada pemikiran ilmu fisika yaitu fenomena magnet atau listrik, dan grafitasi sebagai sarana menjelaskan konsep teorinya. Konsep pemikiran ini kemudian di terapkan dalam psikologi menjadi psikologi gestalt.

Dalam memahami teori Lewin, terdapat tiga asumsi gestalt yang mendasari teori medan Lewin. Pertama, untuk memahami psikologi menurut Lewin saling berhubungan satu sama lain, bukan suatu elemen tau ukuran tertentu. Kedua, hal yang saling berhubungan akan memicu hubungan lain dengan wilayah psikologis lainnya. Ketiga, menurut Lewin, teori medan menjadi landasan dalam memahami psikologi.

Baca Artikel Kami Lainnya: Perls, Tokoh Psikologi Yang Memusatkan Pada Masa Kini.

Karena teori Lewin bersinggungan dengn bidang ilmu lain, maka dalam penjelasan teori ini mungkin akan sedikit bersentuhan dengan tegangan medan magnet. Namun sebelum membahas teorinya, sebaiknya kita terlebih dahulu mengenal Kurt Lewin.

Kurt Lewin.

Siapa Itu Kurl Lewin?

Kurl Lewin merupakan tokoh psikologi terapan yang terkenal dengan teori medan sebagai pengabungan antara ilmu fisika dan psikologi. Lewin juga dikenal sebagai pelopor dari pendirian psikologi sosial modern. Bahkan pada tahun 2002, Lewin merupakan tokoh psikologi terkemuka dengan posisi 18 teratas psikolog terpengaruh di dunia psikologi. Penelitannya lebih banyak ke bidang psikologi sosial.

Lewin memiliki nama lengkap Kurt Zadek Lewin. Ia lahir pada tanggal 9 September 1890 dengan kondisi ekonomi kelas menengah. Aayahnya bekerja sebagai pemilik toko sekaligus mengelola lahan pertanian. Dan ibunya, selalu memberikan perhatian kepada setiap anaknya, khsusnya terkait pendidikan anak.

Pada tahun 1905, Lewin mengambil kuliah jurusan kedokteran . Namun, di awal semester Lewin merasa tidak cocok dan beralih ke jurusan biologi di universitas yang berbeda dari sebelumnya. Selama menjadi mahasiswa di jurusan biologi, Lewin aktif mengikuti gerakan sosial, khususnya pada pergerakan hak perempuan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Pandangan Albert Bandura Terhadap Psikologi Belajar Sosial.

Ketika Perang Dunia I terjadi, tepatnya pada tahun 1914. Lewin ikut serta dalam perang tersebut sebagai tentara Jerman. Namun, Lewin terlusa dalam tugasnya berperang. Sehingga ia di bolehkan kembali ke tempat asalnya dan melanjutkan kuliahnya. Lewin mendapatkan gelar Ph. D pada tahun 1916 di Universitas Berlin. Setelah perang dunia pertama telah usai, Lewin bekerja sebagai asisten peneliti di salah satu lembaga psikologi. Dari situ, Lewin mengubah pandangannya,  yang awalnya aliran psikologi behavioristik menjadi psikologi gestalt. Hal ini disebabkan oleh banyaknya interaksi dengan Max Wertheimer dan Wolfgang Kohler.

Selain itu, pada tahun 1921 Lewin menjadi dosen di tempat ia mendapatkan gelas Ph. D.  Walaupun Lewin lebih condong kepada psikologi gestalt. Tapi, Lewin anggota dari pemahaman Marxis yaitu kelompok Mazhab Frankfurt. Namun kelompok ini bubar ketika Hitler berkuasa di Jerman.

Pada tahun 1933, Lewin pindah ke Amerika Serikat dan menjadi warga negara Amerika Serikat setelah tujuh tahun tinggal. Disana, Lewin bekerja sebagai profesor di salah stau universitas. Tidak lama kemudia, Lewin mempueblikasikan teori kepribadian dinamis. Kemudian pada tahun 1944, Lewin mulai mendirikan peltihan MIT. Lewin meninggal pada tanggal 12 Februaru tahun 1947 akibat serangan jantung.

Teori Medan Lewin Dalam Struktur Kepribadian

konsep teori medan, sudah di jelaskan sebelumnya, yaitu penjelasan yang disajikan oleh Lewin merupakan daya tarik magnet dan sel pada bidang ilmu biologi. Terdapat ruang hidup yang digambarkan elif besar sebagai ruang lingkup dari semua yang ada di hidup kita. Kemudian, dalam elif tersebut terdapat daerah pribadi  dan daerah lingkungan psikologis. Dalam bidang elif tersebut terdapat regional yang mencerminakan bagian tingkatan kedekatan kita terhadap hubungan dengan dunia luar. Semakin menjauh dari daerah pribadi, semakin tidak mempengaruhi kita untuk bertindak. Kemudian, setiap regional memiliki bondaris yang menunjukkan hubungan diri kita terhadap lingkungan kita. Semakin tebal garis regional, semakin sulit di tembus oleh kita.

Konsep teori medan Lewin adalah setiap regional memiliki tegangan yang berbeda – beda. Dan energi terjadi karena adanya perbedaan tegangan antar regional. Jika regional tersebut memiliki tegangan yang tinggi, artinya regional tersebut memiliki dorongan atau keinginan yang kuat dalam bertindak. Alur gerakan tegangan ini akan mengalir dari regional yang memiliki tegangan tinggi ke regional tegangan yang lebih rendah. Namun, untuk bisa berpindah dari regional satu ke regional lainnya, harus memiliki bondaris yang tipis atau mudah ditebus.

Teori Medan Dalam Lewin Perkembangan Kepribadian 

Semakin bertambahnya usia, maka semakin banyak jumlah regional di hidup kita. Intinya adalah seiring dengan waktu jumlah regional dan posisi regional saat ini akan terus berkembang, berubah dan mungkin saja ada beberapa regional yang menghilang. Secara ringkas, Lewin mengatakan bahwa semakin bertambahnya usia, orang semakin sadar pentingnya pengorganisasian dan sistematis. Kemudian semakin bertambahnya usia, semakin kompleks tingkahlaku seseorang. Selanjutnya semakin bertambahnya usia, semakin bisa membedakan antara mana yang realistis dan yang tidak realistis. Terakhir, semakin bertambahnya usia, orang akan berusaha mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin dengan usaha yang seminim mungkin.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Singkat Mengenai Psikolog Robert Sternberg.

Alwisol. 2009. Edisi Revisi: Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Artikel oleh: Logos Indonesia.