Cara Menjadi Pendengar Aktif Yang Baik Dan Benar

Cara menjadi pendengar aktif yang baik dan benar. Melalui cara ini, kamu mampu menjadi pendengar aktif dari cerita orang tersebut.

Tips dan Trik2080 Views

Logos IndonesiaApakah kamu mau menjadi pendengar aktif? Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai cara untuk menjadi pendengar aktif yang baik dan benar. Tips dan trik yang diberikan dalam artikel ini merupakan cara umum yang sering dilakukan oleh pendengar aktif.

Tahukah kamu, untuk menjadi pendengar aktif itu tidaklah mudah. Kamu tidak hanya sekedar mendengarkan seseorang untuk bercerita. Tapi kamu juga harus bisa menumbuhkan rasa empati terhadap orang tersebut. Selain itu ketika mereka bercerita, kamu harus memberikan fokus perhatian yang khusus kepada si pencerita tersebut. Karena itu, tidak semua orang mampu menjadi pendengar aktif.

Baca Artikel Kami Lainnya: Anna Freud Dan Teori 5 Mekanisme Pertahanan Diri.

Hal yang utama menjadi pendengar aktif adalah tidak menyalahkan orang tersebut. Ketika kamu menyalahkan si pencerita, itu akan membuat orang tersebut berhenti untuk bercerita. Dia akan menganggap dirimu sebagai seorang yang “sok tahu” dan tidak mengerti permasalahan yang dirinya rasakan.

Sebaliknya, kamu sebagai pendengar aktif menjadi cerminan diri dari si pemcerita. Artinya, semua cerita yang ia ceritakan, akan kamu pantulkan kembali kepadanya sebagai sesuatu yang dapat disadari. Sehingga, ia dapat mengidentifikasi permasalahan yang saat ini ia rasakan. Hal ini merupakan salah satu proses konseling yang sering digunakan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Pseudosains, Terlihat Ilmiah Tapi Tidak Ilmiah.

Ketika kamu mampu menjadi pendengar yang aktif, secara tidak langsung kamu mampu menerapkan proses konseling dalam mengidentifikasi permasalahan seseorang. Namun terlepas dari itu semua, menjadi seorang pendengar yang aktif dapat kamu terapkan di kehidupan sehari-hari juga sebagai penunjang aktivitas sehari-hari. Berikut ini adalah cara menjadi pendengar aktif yang baik dan benar.

Tidak Menyela Pembicaraan Orang

Ketika kamu menjadi pendengar aktif, usahakan untuk tidak menyela orang sedang berbicara. Tunggulah sampai dia selesai berbicara. Setelah itu baru kamu mengajukan pertanyaan atau berbicara. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Bahwa ketika kamu mampu bersabar mendengarkan cerita orang tersebut. Artinya kamu menghargai orang tersebut. Walaupun terkadang membosankan mendengarkan orang bercerita panjang lebar. Tapi kesulitan itu yang sering dimiliki oleh pendengar aktif. Melalui proses berlatih bersabar mendengarkan, maka kamu akan semakin terbiasa mendengarkan cerita panjang lebar seseorang dengan penuh perhatian.

Jangan Menghakimi Orang Tersebut Atas Ceritanya

Hal yang fatal saat menjadi pendengar aktif adalah menghakimi orang tersebut saat bercerita. Karena itu jangan pernah kamu menghakimi atau mencela atau menasehati orang yang sedang bercerita. Hal tersebut dapat mengurungkan niat mereka untuk bercerita kepada kamu. Sebagai pendengar aktif, hal tersebut haruslah dihindari. Karena kenyamanan seseorang untuk bercerita menjadi poin utama saat kamu menjadi pendengar aktif. Intinya adalah kamu cukup mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang ia ceritakan. Ketika Ia menceritakan dengan leluasa kepada dirimu. Artinya kamu berhasil menjadi pendengar aktif.

Ulangi Perkataan Dengan Kesimpulan

Sebagai bukti kamu menjadi pendengar aktif adalah mampu membuat kesimpulan dari cerita yang ia ceritakan. Kesimpulan ini haruslah berdasarkan dari fakta yang ia ceritakan, bukan berdasarkan asumsi dirimu sendiri. Melalui pengulangan perkataan yang kamu dengarkan. Mengindikasikan bahwa dirimu benar-benar mendengarkan secara aktif ceritanya. Memberikan kesimpulan ini juga, dapat mengidentifikasi permasalahan mereka yang saat itu dirinya tidak mampu berpikir secara logis akibat permasalahan yang ada. Di sini kamu sebagai cermin dari cerita yang ia ceritakan. Pantulan berupa kesimpulan dari cerita itu, memudahkan untuk mengidentifikasi permasalahan.

Tunjukkan Bahasa Tubuh Yang Berfokus Pada Orang Tersebut

Saat kamu menunjukkan bahasa tubuh yang fokus pada dirinya. Maka kamu menunjukkan postur tubuh dari pendengar aktif. Tubuhmu tegak dan condong kepada si penderita. Beberapa kali menganggukkan kepala ataupun memberikan isyarat bahwa kamu mengerti atas ceritanya. Menunjukkan rasa empati melalui bahasa tubuh pun bisa kamu lakukan saat kamu menjadi pendengar aktif. Sebagai contoh menggelus punggungnya saat seseorang sedang menangis bercerita. Ekspresi fokus pada si pencerita dan lain sebagainya.

Ajukan Pertanyaan Bukan Asumsi Pribadi

Saat kamu merasa bingung dengan cerita yang ia ceritakan. Jangan membuat pernyataan berupa asumsi pribadi. Tapi ajukan pertanyaan yang tidak menyinggung dirinya. Melalui pertanyaan ini, kamu akan lebih mampu memahami ceritanya. Sedangkan dari sisi pencerita, ia merasa ceritanya didengar.

Pahami Topik Pembicaraan

Sebagai pendengar aktif, sangat perlu untuk memahami topik pembicaraan. Jangan begitu kamu bisa memberikan respon yang sesuai dengan keadaan saat itu.

Terkadang Mereka Hanya Perlu Didengar, Bukan Solusi

Terkadang, seseorang yang bercerita pada dirimu tidak menginginkan solusi dari dirimu. Terkadang mereka hanya perlu didengar sebagai sarana penguatan diri atas permasalahan yang ia alami saat ini. Kebutuhan untuk diperhatikan dan didengar atas permasalahannya. Karena itu sebagai pendengar aktif, kamu tidak perlu memberikan solusi atas permasalahan yang diceritakannya. Namun, ketika orang tersebut meminta solusi dari dirimu. Katakan saja sejujurnya mengenai permasalahan tersebut dari sudut pandang dirimu sebagai pendengar aktif. Hal yang perlu diperhatikan adalah, sebisa mungkin untuk tidak menyinggung perasaannya.

Baca Artikel Kami Lainnya: Yuk Latihan Teknik Grounding. Cara Cepat Mengatasi Rasa Cemas Dan Panik Saat Stres Melanda.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment