Dampak Overthinking Terhadap Kinerja Karyawan

Overthinking merupakan pikiran berlebih terhadap suatu hal yang belum tentu terjadi. Pikiran berlebih ini tentunya akan mengganggu, khususnya dalam kinerja kerja karyawan.

Klinis, PIO4328 Views

Logos Indonesia – Pernahkah kamu memikirkan sesuatu secara berlebihan padahal hal tersebut belum tentu terjadi? Atau kamu terus membayangkan hal-hal buruk? Pemikiran-pemikiran semacam itu yang terus muncul dan mengganggu aktivitas yang biasa disebut dengan overthinking.

Overthinking sendiri berasal dari dua kata, yaitu over yang artinya lebih, dan think yang artinya berpikir. Umumnya overthinking merupakan pikiran berlebih terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi. Pikiran-pikiran yang ada cenderung kepada hal-hal negatif terhadap kemungkinan kejadian di masa depan.

Berbeda dengan seseorang dengan tipe pemikir, orang overthinking cenderung berpikir secara berlebihan. Walaupun masalah yang dihadapi bukanlah masalah serius, namun akan menjadi masalah yang cukup serius bagi seseorang dengan overthinking.

Overthinking tentunya akan mengganggu kegiatan sehari-hari, terutama saat bekerja. Pikiran-pikiran yang mengganggu mengenai kemungkinan buruk yang belum tentu terjadi itu akan menurunkan produktivitas dan kinerja kerja.

Ciri-Ciri Overthinking

Ciri-Ciri Overthinking

Umumnya seseorang tidak akan menyadarinya kalau dia termasuk dalam orang yang overthinking, dengan demikian diperlukan pengetahuan mengenai ciri-ciri dari overthinking. Adapun ciri-ciri dari overthinking adalah sebagai berikut:

Tidak fokus terhadap pemecahan masalah

Overthinker (sebutan bagi orang yang overthinking) saat dihadapkan dengan sebuah masalah seringkali tidak fokus untuk memecahkan masalah tersebut. Ia akan fokus terhadap kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi kedepannya. Tentunya hal ini hanya akan membuat masalah menjadi berkepanjangan.

Memikirkan hal yang sama berulang kali

Ciri lain dari overthinker adalah terperangkap kepada pemikiran yang sama berulang kali. Pemikiran dalam hal ini adalah pikiran-pikiran mengenai masalah yang sebenarnya sudah terselesaikan. Awalnya memang akan baik, bisa menjadi sebuah reminder untuk seseorang. Namun jika terus berulang, pikiran tersebut hanya akan membawa kita kepada perasaan rendah diri.

Merasa cemas dan susah tidur

Hal ini tentunya merupakan dampak dari pikiran-pikiran berlebih itu. Merasa cemas akan kemungkinan buruk yang belum tentu terjadi dan akhirnya susah tidur di malam hari. Ciri yang satu ini cukup mengganggu kesehatan baik fisik maupun mental. Hasilnya, kinerja kerja di kantor akan terganggu. Kemungkinan terlambat karena kesiangan bisa saja terjadi, selain itu fokus dalam bekerja juga akan terganggu.

Sering menyalahkan diri sendiri

Jika kita salah dan menjadi kesalahan tersebut adalah sesuatu yang baik. Namun, jika kesalahan itu memang merupakan konsekuensi dari suatu hal, tidak baik untuk menyalahkan diri sendiri. Seorang overthinker sering kali menyalahkan diri sendiri karena merasa selalu mengambil keputusan yang buruk. Hal ini menjadikan seorang overthinker merasa kurang percaya diri.

Baca Artikel Kami Lainnya : Mengenal Generalized Anxiety Disorder dan Dampak Terhadap Pekerjaan

Dampak Overthinking pada Pekerjaan

Dampak Overthinking pada Pekerjaan

Overthinking bukanlah hal yang baik dikembangkan dalam diri kita. Berbagai dampak negatif dari overthinking, mulai dari mengganggu aktivitas harian hingga mengakibatkan berbagai penyakit.

Dalam dunia kerja, overthinking juga membawa beberapa dampak, sebagai berikut:

Menurunkan performa kerja

Performa kerja dapat menurun salah satunya akibat dari kurangnya fokus karyawan. Seperti yang sudah dijelaskan pada salah satu ciri-ciri dari overthinking adalah mengalami susah tidur. Susah tidur akan mengakibatkan seseorang kekurangan fokus saat bekerja. Hal ini dikarenakan waktu tidur merupakan waktu untuk mengumpulkan tenaga, namun tidak dimanfaatkan dengan baik.

Menurunkan kecepatan bekerja

Seorang overthinker akan fokus berlebih terhadap hal-hal kecil. Tentunya kejadian ini akan membuat kecepatan kerja menjadi berkurang. Karyawan yang mengalami overthinking juga akan memikirkan sesuatu secara berulang-ulang, hal ini akan mempengaruhi kecepatan bekerja.

Kurang semangat saat bekerja

Karyawan yang mengalami overthinking cenderung kurang semangat dalam bekerja. Hal ini dikarenakan gangguan-gangguan yang ada dalam pikirannya sudah cukup menguras energi dan pikirannya. Selain itu kurangnya tenaga akibat susah tidur juga akan menurunkan semangat bekerja.

Susah mengambil keputusan

Seorang overthinker mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan, baik untuk diri sendiri maupun untuk pekerjaannya. Hal ini dikarenakan perasaan takut akan kemungkinan-kemungkinan yang belum tentu terjadi di masa depan. Untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang mengharuskan pengambilan keputusan, hal ini tentunya akan mengganggu pekerjaan.

Memiliki emosi yang tidak stabil

Berpikir secara berlebihan akan membuat otak kelelahan. Hasilnya, emosi menjadi tidak stabil. Emosi yang tidak stabil ini memicu pelampiasan emosi yang tidak tepat. Memiliki emosi yang tidak stabil saat bekerja akan membuat karyawan tidak profesional dan tentunya memiliki hubungan interpersonal yang buruk dengan rekan kerjanya.

Mempengaruhi kesehatan fisik

Overthinking akan membuat tubuh seseorang mengalami kelelahan. Berbagai masalah kesehatan bisa menjadi masalah, seperti susah tidur, mudah terserang penyakit, dan kelelahan. Kesehatan yang tidak stabil ini akan mengganggu kinerja kerja. Karyawan akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, atau dalam kasus parah pekerjaan akan terhenti karena harus mendapatkan pertolongan medis.

Dalam kasus ringan, overthinking memang hanya sekedar mengganggu pikiran seseorang. Namun, jika overthinking sudah berlangsung cukup lama dengan tingkatan yang lebih parah tentu akan mengganggu kegiatan harian orang tersebut, bahkan hubungan dengan lingkungannya.

Setelah mengetahui ciri-ciri dan dampak dari overthinking, harapannya para pembaca bisa lebih memahami diri sendiri. Jika kamu memiliki masalah mengenai hal tersebut, tidak ada salahnya meminta bantuan profesional. Bisa dengan mengunjungi klinik konsultasi psikologi, atau melakukan konseling online. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca Artikel Kami Lainnya : Tips Bekerja di Bawah Tekanan