Mengapa Orang Suka Memamerkan Harta Atau Flexing Dan Cara Mengatasi Flexing

Mengapa orang suka memamerkan hartanya? Flexing merupakan fenomena sosial memamerkan peran mewah di media sosial.

Logos Indonesia Flexing merupakan fenomena sosial yang banyak terjadi di media sosial saat ini. Di mana Banyak orang berbondong-bondong untuk terlihat lebih kaya, lebih sukses dari realitanya. Ataupun seseorang yang sudah kaya dan sukses ingin mendapatkan pengakuan dari masyarakat dengan memposting di media sosial.

Tentu saja jika perilaku tersebut ditanggapi dengan benar, maka dampak yang diberikan tentu saja positif. Namun jika kamu menanggapinya secara berlebihan, maka dampak yang diberikan terhadapmu adalah negatif.

Flexing: Mengapa Orang Suka Memamerkan Hartanya Di Media Sosial?

Dilansir dari Suara dan Gramedia, terdapat beberapa alasan mengapa seseorang memamerkan harta bendanya yang mewah, ataupun kehidupan yang mewah di media sosial. Alasan utamanya adalah untuk mendapatkan perhatian dari orang banyak dan pengakuan diri bahwa dirinya sudah sukses atau kaya.

Flexing Sebagai Salah Satu Tanda Kurangnya Percaya Diri

Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa postingan yang berada di media sosialnya untuk mengatasi rasa kurang percaya dirinya di masyarakat. Mereka cenderung akan membagikan barang mewah yang dibelinya atau peristiwa yang menyenangkan agar orang lain beranggapan bahwa dirinya orang yang sempurna.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tips Mengatasi Celebrity Worship Syndrome.

Sehingga dari komentar-komentar orang tersebut di media sosial akan meningkatkan rasa percaya dirinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kehidupan dirinya disukai oleh orang lain. Hal ini selaras dengan fenomena anak-anak zaman sekarang yang memiliki harga diri yang rendah. Maka cenderung menunjukkan barang-barang mewah untuk merasa lebih baik dari teman-temannya. Hal tersebut dapat meningkatkan rasa percaya dirimu.

Flexing Untuk Menarik Lawan Jenis

Salah satu cara seseorang untuk menarik lawan jenisnya adalah menunjukkan kesuksesan kekayaan ataupun ketampanan dirinya di media sosial. Sehingga lawan jenis akan tertarik pada dirimu. Hal yang orang tersebut tampilkan adalah status dirinya.

Flexing Karena Tekanan Sosial

Terkadang seseorang berusaha memamerkan kehidupan mewahnya atau barang-barang brandednya sebagai ajang dari tuntutan gaya hidup kelompoknya. Pada kelompok kalangan orang kaya, media sosial mereka dipenuhi dengan kehidupan mewah dan barang-barang branded. Hal ini menunjukkan bahwa identitas dirinya bagian dari kelompok elit tersebut. Jika orang tersebut tidak menunjukkan kehidupan mewahnya di media sosial. Maka dirinya tidak bisa dikatakan masuk ke dalam kelompok elit tersebut.

Kurangnya Empati

Perilaku seseorang yang terlalu berlebihan memposting segala hal kemewahan hidupnya bisa menjadi tanda kurangnya empati terhadap orang lain. Hal ini karena orang tersebut cenderung egois untuk diakui secara sosial, namun tidak memikirkan perbuatannya mampu mengganggu orang lain. Karena itu, terkadang orang-orang yang berlebihan menunjukkan kemewahannya cenderung tidak disukai oleh orang lain.

Masalah Kepribadian

Mungkin saja lighting menjadi salah satu gejala dari permasalahan dalam kepribadiannya. Mereka suka untuk mencari perhatian orang lain, sangat membutuhkan pengakuan dari orang lain dan ingin diperlakukan sebagai orang yang besar oleh orang lain. Mereka ingin dianggap dirinya hebat dibandingkan orang lain.

Mencari Perhatian

Salah satu alasan yang umum seseorang melakukan fleksi adalah untuk mencari perhatian orang di banyak. Mereka menampilkan sosok diri mereka sebagai orang yang sukses, orang yang paling bahagia, orang yang kaya, adapun orang yang memiliki paras cantik. Walaupun pada realitanya tidak sedemikian.

Cara Mengatasi Flexing

Dilansir daro Gramedia, terdapat beberapa cara untuk menghentikan perilaku flexing. Ataupun agar dirimu tidak dipengaruhi oleh orang yang melakukan flexing.

Berhenti Mencari Validitas Orang Lain

Apa Itu Emotional Intelligence (EQ)?

Cara yang paling tepat untuk menghentikan perilaku flexing atau memamerkan harta benda mewah adalah dengan berhenti mencari validitas dari orang lain. Pahami bahwa status dan pengakuan di masyarakat tidak memberikan kebahagiaan yang lama. Pengakuan dan status yang didapatkan dari masyarakat hanya bertahan sesaat, yaitu ketika kamu mendapatkan status atau pengakuan tersebut.

Baca Artikel Kami Lainnya: Celebrity Worship Syndrome, Mengidolakan Idola Secara Berlebihan.

Namun kehidupan ini terus berputar dan tidak selamanya kamu berada di posisi puncak. Jadi carilah kebahagiaanmu sendiri di mana kamu menyukai melakukan tersebut bukan karena pengakuan dari orang lain. Tapi karena kamu melakukan hal tersebut. Tentu saja hal tersebut memiliki dampak positif bagi orang di sekitarmu. Kebahagiaan sejenis itulah yang akan bertahan lebih lama dibandingkan pengakuan dari orang lain.

Menikmati Prosesnya

Ambil Cuti dan Nikmati Waktu Santaimu

Seseorang yang memposting kehidupan mewahnya atau barang-barang mewahnya, cenderung mengharapkan tujuan yang jelas yaitu mendapatkan pengakuan dari orang lain. Jika kamu tidak mendapatkan pengakuan dari orang lain, maka kamu akan frustasi dan stres memikirkannya. Karena itu menikmati proses yang ada dan mensyukuri sesuatu yang kamu punya menjadi cara yang tepat untuk menghindari frustasi dan stres itu.

Kembangkanlah impianmu menjadi nyata dan biarkanlah orang lain melihat kesuksesanmu dengan apa adanya. Bahkan ketika dirimu tidak memposting ke media sosial tentang kesuksesanmu itu. Orang-orang di sekitarmu akan mengakui bahwa dirimu adalah orang yang sukses.

Baca Artikel Kami Lainnya: Flexing, Perilaku Memamerkan Barang Mewah Di Media Sosial.

Jadi hanya orang-orang yang ingin diakui menjadi orang sukses saja yang memposting ke media sosial, dengan kondisi realita yang sebaliknya. Sedangkan orang-orang yang benar-benar sukses, tidak akan memposting ke media sosial secara berlebihan. Karena mereka tidak butuh pengakuan lagi atas keberhasilan mereka. Semua orang sudah mengakui hal tersebut.

Filter Media Sosial

Media Sosial

Cara yang paling mudah untuk menghindari kamu terhindar dari pengaruh flexing adalah dengan menghindari sebanyak mungkin media sosial yang mendorong dirimu melakukan flexing. Pahamilah bahwa setiap kesuksesan dan kemewahan hidupnya didasari atas kerja keras dan tantangan yang besar.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment