Mengenal Tes Intelegensi CFIT (Culture Fair Intelligence Test)

CFIT (Culture Fair Intelligence Test) merupakan tes psikologi yang mampu untuk mengukur intelegensi individu dalam suatu cara yang direncanakan untuk mengurangi pengaruh kecakapan verbal, iklim budaya, dan tingkat pendidikan.

Pendidikan49243 Views

Logos Indonesia – Cukup banyak tes psikologi yang beredar di masyarakat, namun beberapa diantaranya tidak cocok untuk digunakan pada daerah tertentu. Sehingga pada tahun 1994, Raymond B. Cattel mengembangkan salah satu Tes intelegensi yang bebas dari pengaruh kecakapan verbal, iklim budaya, dan tingkat pendidikan. Saat ini kita kenal dengan nama CFIT (Culture Fair Intelligence Test).

Artikel ini akan membahas mengenai tes intelegensi CFIT, sub CFIT, jenis skala, hingga kelebihan dan kekurangan dari CFIT.

Apa Itu CFIT?

Apa Itu CFIT
Apa Itu CFIT

CFIT (Culture Fair Intelligence Test) merupakan tes psikologi yang mampu untuk mengukur intelegensi individu dalam suatu cara yang direncanakan untuk mengurangi pengaruh kecakapan verbal, iklim budaya, dan tingkat pendidikan.

CFIT disusun oleh Raymond B. Cattel yang merupakan psikolog Inggris dan Amerika, dan diterbitkan pada tahun 1994 oleh Institute of Personality and Ability Testing. Dalam perjalanan menuju penerbitan, tes ini cukup melalui berbagai revisi dan perbaikan.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Cattell, CFIT merupakan tes yang digunakan untuk mengukur fluid ability. Fluid ability dalam hal ini mempengaruhi kemampuan kognitif lainnya yang disebut sebagai cristallized ability. Cristallized ability merupakan kemampuan kognitif yang didapatkan dari interaksi individu dengan lingkungannya. Dengan demikian, kemampuan kognitif seseorang dipengaruhi oleh fluid ability yang dimiliki dan cristallized ability yang dikembangkan.

CFIT masuk dalam kategori tes non verbal, dimana tidak menggunakan lisan maupun tulisan dalam pengerjaannya, melainkan berupa gambar. Tes ini dapat disajikan secara individual maupun klasikal. CFIT dipergunakan untuk keperluan yang berkaitan dengan faktor kemampuan mental umum atau kecerdasan.

Klasifikasi IQ dari CFIT yaitu genius untuk skor IQ di atas 170, very superior untuk skor IQ 140 sampai 169, superior untuk skor IQ 120 sampai 139, height average untuk skor IQ 110 sampai 119, average untuk skor IQ 90 sampai 109, low average untuk skor IQ 80 sampai 89, borderline untuk skor IQ 70 sampai 79, dan mentally defective untuk skor IQ di bawah 70.

Jenis Skala CFIT

Jenis Skala CFIT
Jenis Skala CFIT

Cattell menyebutkan bahwa CFIT terdiri dari 3 jenis skala, yaitu:

Skala 1

Skala 1 digunakan untuk mengukur intelegensi anak usia 4 sampai 8 tahun, orang-orang yang lebih tua namun mengalami kesulitan belajar, dan orang dengan gangguan retardasi mental. Pada skala 1 terdiri atas 1 formulir dengan 8 sub tes.

Skala 2

Skala 2 digunakan untuk mengukur intelegensi anak usia 8 sampai 14 tahun, dan orang dewasa dengan kecerdasan normal. Pada skala 2 terdiri atas 2 formulir dengan masing-masing 4 sub tes.

Baca Artikel Kami Lainnya : Mengenal Tes SPM (Standard Progressive Matrices)

Skala 3

Skala 3 digunakan untuk mengukur intelegensi individu berusia 14 tahun ke atas dan orang dewasa yang memiliki kecerdasan superior. Pada skala 3 terdiri atas 2 formulir dengan masing-masing 4 sub tes.

Di Indonesia, CFIT dikembangkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dengan skala 2A (A7A), skala 2B (A7B), skala 3A, dan skala 3B.

Aspek yang Diukur CFIT

Aspek yang Diukur CFIT
Aspek yang Diukur CFIT

Terdapat beberapa aspek yang diukur dalam CFIT. Untuk CFIT skala 2 dan 3 mampu mengukur beberapa aspek berikut:

Sistematika berpikir

Sub tes 1 dapat mengukur sistematika berpikir, yaitu kemampuan seseorang dalam memahami rangkaian permasalahan yang berkesinambungan.

Ketajaman diferensiasi

Sub tes 2 dapat mengukur ketajaman diferensiasi, yaitu kemampuan seseorang kemampuan seseorang untuk berpikir kritis dan memahami hal-hal detail secara tajam agar dapat mengidentifikasi sebuah masalah.

Asosiasi

Sub tes 3 dapat mengukur asosiasi, yaitu kemampuan seseorang dalam menganalisa-sintesa agar dapat menghubungkan dua atau lebih permasalahan yang serupa.

Pemahaman konsep

Sub tes 4 dapat mengukur pemahaman konsep, yaitu kemampuan seseorang dalam memahami serta mengerti mengenai suatu prinsip agar dapat diterapkan ke dalam situasi yang berbeda.

Kekurangan dan Kelebihan CFIT

Kekurangan dan Kelebihan CFIT
Kekurangan dan Kelebihan CFIT

Sama dengan tes psikologi lainnya, CFIT juga memiliki berbagai kelebihan yang membuatnya masih sering digunakan hingga saat ini, namun CFIT juga bukan tes psikologi yang sempurna. Terdapat juga beberapa kekurangan dari CFIT yang bisa disesuaikan dalam penggunaannya.

Kelebihan CFIT

Kelebihan utama dari tes ini adalah sebisa mungkin terbebas dari faktor budaya, sehingga membuat tes ini dapat digunakan di negara atau daerah manapun. Tes ini dirancang agar tidak terpengaruh oleh iklim, kemampuan verbal, budaya, hingga tingkat pendidikan sekalipun.

Dalam pengerjaannya, CFIT hanya membutuhkan kertas dan pensil. Tes ini juga merupakan tes non verbal dan dapat diberikan kepada anak usia 4 tahun. Tidak dibutuhkan kemampuan yang rumit dalam pengerjaan CFIT, yang penting adalah kemampuan untuk mengenali bentuk dan figur dan memahami hubungannya masing-masing.

Kekurangan CFIT

Walaupun tes ini dirancang sebisa mungkin terbebas dari faktor budaya, namun beberapa ahli beranggapan bahwa sebuah tes tidak akan pernah bisa terbebas dari faktor budaya, tetapi hanya mengendalikan pengalaman yang umum untuk budaya berbeda. Selain itu, makna dari sebuah tes bisa jadi berbeda di setiap budaya. Hal menjadi kekurangan dari CFIT.

CFIT bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengukur tingkat intelegensi yang kamu miliki. Kamu bisa melakukan Psikotes dengan psikolog yang memiliki SSP dan SIPP yang masih berlaku. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca Artikel Kami Lainnya : Mengenal Tes Wartegg