Mengenal Tes Kepribadian Big Five Personality

5 kepribadian yang diungkap dalam Tes Kepribadian Big Five Personality adalah Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, dan Neuroticism atau yang biasa disingkat dengan OCEAN.

Kerpibadian, PIO5778 Views

Logos Indonesia – Apakah kamu ingin mengetahui tentang kepribadianmu secara lebih mendalam? Atau kamu seorang HRD yang perlu untuk mengetahui kepribadian calon karyawan yang hendak kamu rekrut? Tes Psikologi Big Five Personality bisa menjadi salah satu opsi yang kamu gunakan.

Pada artikel ini kami akan membahas mengenai apa itu tes Big Five Personality, aspek-aspek Aspek Tes Big Five Personality, hingga penggunaannya dalam dunia industri.

Apa Itu Tes Big Five Personality?

Apa Itu Tes Big Five Personality

Cukup banyak peneliti yang mencoba untuk menggambarkan mengenai kepribadian manusia, diantaranya Gordon Allport yang berisi 4.000 ciri kepribadian, Raymond Cattell yang memiliki 16 faktor kepribadian, dan Hans Eysenck yang menawarkan teori tiga faktor.

Berdasarkan banyaknya penelitian tersebut, banyak peneliti yang beranggapan bahwa teori Cattell terlalu banyak dan Eysenck terlalu sedikit. Sehingga lahirlah teori Big Five Personality yang banyak didukung oleh para peneliti.

Dalam perkembangannya teori ini sudah melalui berbagai perekbangan oleh beberapa peneliti, diantaranya D. W. Fiske pada tahun 1949, dan kemudian diperluas oleh orang lain, termasuk Norman di tahun 1967, Smith di tahun 1967, Goldberg di tahun 1981, dan McCrae & Costa di tahun1987.

Tes Big Five Personality sendiri merupakan salah satu tes psikologi yang dapat mengungkap kepribadian seseorang berdasarkan dari Five Personality yang dimiliki. Tes ini cukup sering digunakan di dunia kerja baik untuk proses rekrutmen karyawan maupun kenaikan jabatan.

Aspek Tes Big Five Personality

Aspek Tes Big Five Personality

Aspek dari tes Big Five Personality ini diambil berdasarkan teori Big Five Personality yang dirangkum ke dalam 5 sifat utama manusia yang tidak jarang juga disebut dengan istilah OCEAN, yaitu:

Openness to experience (terbuka terhadap hal-hal baru)

Openness to experience menggambarkan sifat manusia yang selalu terbuka akan hal-hal baru yang diterima. Mereka selalu memiliki keinginan untuk mengetahui dan mempelajari hal baru. Selain itu, orang dengan aspek openness to experience ini cenderung memiliki minat yang luas, intelek, dan kreatif.

Kebalikan dari aspek openness to experience adalah susah menerima hal-hal baru, berpikiran sempit, dan tidak ada keinginan untuk belajar hal baru.

Conscientiousness (sifat berhati-hati)

Conscientiousness menggambarkan sifat manusia yang penuh kehati-hatian dalam bertindak, dan selalu memikirkan konsekuensi dari apa yang diperbuat atau keputusan yang diambilnya. Mereka memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi, tanggung jawab, tekun, dan dapat diandalkan.

Kebalikan dari aspek conscientiousness ini adalah cenderung tidak berhati-hati, ceroboh, selalu tergesah-gesah dalam mengerjakan sesuatu, dan tidak dapat diandalkan.

Extraversion (ekstraversi)

Extraversion menggambarkan sifat manusia yang senang jika berinteraksi dengan orang lain. Mereka adalah orang-orang yang senang bersosialisasi, mudah bergaul, dan juga supel. Tidak mengherankan jika seseorang dengan aspek ini memiliki banyak teman.

Kebalikan dari aspek extraversion adalah cenderung pemalu, suka menyendiri, penakut dan pendiam.

Baca Artikel Kami Lainnya : Mengenal Tes RMIB Serta Tujuan dan Aspek Pekerjaannya

Agreeableness (mudah akur atau mudah bersepakat)

Agreeableness menggambarkan sifat manusia yang patuh akan aturan dan menghindari masalah ataupun konflik yang mungkin akan terjadi. Mereka merupakan orang yang baik, suka membantu, ramah, dan juga kooperatif.

Kebalikan dari aspek agreeableness adalah cenderung tidak mudah bersepakat dengan individu lain karena suka menentang, bersifat dingin dan tidak ramah.

Neuroticism (neurotisme)

Neuroticism menggambarkan sifat manusia yang mudah menahan emosi dan menekan stress yang mungkin akan terjadi. Mereka memiliki pembawaan yang tenang dalam menghadapi masalah, percaya diri, dan memiliki pendirian yang teguh.

Kebalikan dari aspek neuroticism adalah mudah gugup, depresi, tidak percaya diri dan mudah berubah pikiran.

Tes Big Five Personality Dalam Dunia Industri

Tes Big Five Personality Dalam Dunia Industri

Tes Big Five Personality tidak jarang digunakan di dunia industri, khususnya untuk proses rekrutmen karyawan. Tes ini digunakan agar dapat mengetahui karakteristik kepribadian yang dimiliki oleh calon karyawan.

Berikut beberapa manfaat yang didapatkan oleh HRD saat menggunakan Tes Big Five Personality:

Memahami karyawan

Dengan memahami karyawan, HRD dapat mengetahui bagaimana bertindak termasuk cara berkomunikasi dengan karyawan tersebut. Perlu diketahui bahwa setiap karyawan memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

Promosi jabatan

Tidak hanya untuk proses rekrutmen, Tes Big Five Personality ini juga bisa digunakan untuk melakukan promosi jabatan. Dari Tes Big Five Personality, HRD dapat melihat kepribadian dari karyawan tersebut apakah cocok atau tidak untuk menempati jabatan yang lebih tinggi.

Memahami kandidat

Tes Big Five Personality cukup sering digunakan untuk proses rekrutmen. Saat ini pengetahuan dan skill saja tidak cukup dalam menempati posisi tertentu. Sudah banyak perusahaan yang sadar akan pentingnya kepribadian yang baik. Dengan demikian, Tes Big Five Personality ini dapat membantu untuk memahami apakah karyawan tersebut bisa diterima atau tidak.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Tes Big Five Personality merupakan salah satu tes kepribadian yang dikembangkan berdasarkan teori Big Five Personality. Adapun 5 kepribadian menurut teori ini yaitu Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, dan Neuroticism atau yang biasa disingkat dengan OCEAN.

Untuk dapat mengikuti Tes Big Five Personality kamu bisa melakukan psikotes atau psikotes online yang dilaksanakan oleh biro psikologi terpercaya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca Artikel Kami Lainnya : Mengenal Tes Kepribadian MBTI