Logos Indonesia – Apakah kamu bersemangat untuk melakukan liburan? Namun mengapa ketika liburan usai, kamu merasa tidak semangat untuk bekerja ataupun bersekolah? Kondisi ini disebut sebagai post holiday blues. Kondisi ini banyak dialami orang-orang yang merasa bersemangat untuk liburan namun tidak ingin berakhir. Padahal seharusnya, setelah berlibur kamu merasa lebih bersemangat untuk bekerja atau belajar lagi.
Di Indonesia gejala ini sering banyak dialami ketika selesai liburan panjang seperti lebaran dan Tahun Baru. Perasaan ingin terus berlibur dan tidak ingin bekerja atau belajar menjadi alasan perasaan tidak semangat setelah usai berlibur. Hal ini berdampak pada produktivitasmu dalam melakukan tanggung jawabmu sebagai pekerja dan siswa. Hasilnya, tugasmu akan menjadi terbengkalai.
Baca Artikel Kami Lainnya: 7 Cara Menjadi Produktif Di Hari Libur.
Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai post holiday blues, dari pengertian, ciri-ciri, dan penyebabnya.
Apa Itu Post Holiday Blues?
Post holiday blues atau dikenal jugab sebagai vacation blues merupakan sekumpulan frasa negatif yang muncul setelah waktu liburan selesai. Kamu merasa tidak semangat untuk membuat hari untuk bekerja kembali.
Apa Saja Gejala Yang Timbul Pada Post Holiday Blues?
Gejala yang timbul bagi penderita post holiday blues hampir mirip dengan gangguan kecemasan atau gangguan emosi lainnya. Bedanya adalah gejala ini hanya muncul ketika waktu liburan telah selesai saya. Kamu harus kembali ke rutinitas biasa saat bekerja kembali. Tentu saja perasaan gembira saat liburan dengan waktu masuk bekerja berbeda. Kamu lebih menyukai waktu berlibur tiba.
Beberapa gejala yang muncul saat seseorang mengalami kondisi post holiday blues, yaitu insomnia, mudah lelah, kesulitan berkonsentrasi, kecemasan dan perasaan sedih yang berkelanjutan. Semua gejala yang timbul memberikan dampak negatif pada produktivitasmu dalam bekerja. Hal ini akan memperburuk kualitas dari pekerjaanmu.
Apa Saja Penyebab Post Holiday Blues?
Terdapat banyak penyebab terjadinya post holiday blues. Namun dilansir dari better up, terdapat beberapa penyebab yang mampu memicu terjadinya post holiday blues. Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya post holiday blues.
Stres Akibat Pengeluaran Uang Yang Berlebihan Saat Berlibur
Perasaan senang saat berlibur tentu saja dirasakan ketika mendapatkan pelayanan dan hal yang diinginkan. Ketika kamu ingin menginap di villa, membeli oleh-oleh, membeli makanan yang enak memberikan sensasi perasaan bahagia. Kemudian saat Natal, kamu membeli kado natal. Bepergian ke tempat liburan dan aktivitas berlibur lainnya yang mengeluarkan uang besar mampu menjadi faktor terjadinya post holiday blues.
Membeli barang atau membelanjakan uang secara implusif saat pelipur bisa menjadi stres finansial setelah liburan selesai. Kamu akan menyadarinya ketika waktu liburan telah selesai dan kembali untuk memulai aktivitas seperti biasanya. Tentu saja ketika mengetahui hal ini, kamu mengalami gejala gangguan kecemasan dan perasaan lelah secara berlebihan.
Perasaan Kehilangan
Terdapat pengaruh psikologis secara emosional saat waktu liburan telah usai. Ketika waktu liburan dimulai, kamu akan bertemu dan berkumpul dengan teman-teman yang sudah lama tidak dijumpai, berkumpul dengan keluarga, kamu merasa dikelilingi oleh orang-orang yang kamu sayangi dan kamu rindukan.
Pada saat liburan Telah usai, semua orang-orang yang kamu cintai dan kamu rindukan akan kembali ke rutinitas hariannya lagi. Tentu saja kamu harus kembali bekerja seperti biasanya. Hal inilah yang memicu adanya perasaan kehilangan setelah usai berlibur. Terdapat perbedaan atmosfer yang diberikan saat sebelum dan sesudah waktu libur usai.
Seasonal Affective Disorder (SAD)
Setelah selesai waktu berlibur, adanya perubahan suasana dan pola keseharian yang membuat kamu merasakan stres. Adanya seasonal afektif disorder (SAD) ini memicu terjadinya post holiday blues. Hal ini karena terdapat perubahan suasana saat berlibur dengan setelah berlibur.
Jika saat berlibur kamu merasakan emosi yang bahagia, ceria dan semangat karena dikelilingi oleh orang-orang yang kamu cintai. Maka setelah selesai berlibur, terdapat perbedaan suasana akibat dari hilangnya keberadaan orang-orang yang kamu cintai. Kamu harus kembali bekerja dan memulai aktivitas sibuk pada umumnya.
Kesehatan Mental
Setelah selesai berlibur bagi orang normal yang tidak memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, maka tidak akan berdampak buruk bagi mereka. Namun bagi mereka yang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, maka terjadinya post holiday blues ini akan berdampak lebih buruk bagi kondisi mereka.
Kamu mungkin merasakan kondisi yang lebih buruk saat liburan maupun setelah selesai liburan. Jika sudah seperti itu, akan lebih baik segera ditangani melalui berkonsultasi dengan para profesional di bidangnya seperti psikolog. Jangan pernah takut untuk menghubungi para profesional saat kamu merasakan ada yang salah pada dirimu.
Mengunjungi psikolog bukanlah hal yang buruk bagi mereka yang tidak memiliki kondisi mental yang baik-baik saja. Bahkan, akan membuat dirimu lebih bisa menerima dirimu sendiri dan menemukan solusi atas permasalahanmu.