Atasi Workaholic Dengan Tips Berikut

Workaholic merupakan kecanduan kerja yang perlu mendapatkan penanganan. Beberapa tips bisa dilakukan untuk mengatasi workaholic, namun jika dirasa sulit maka berkonsultasi dengan psikolog merupakan pilihan terbaik.

PIO, Tips dan Trik3621 Views

Logos IndonesiaWorkaholic bukanlah sebuah prestasi melainkan suatu gejala yang dapat memicu terjadinya berbagai penyakit mental dan fisik. Sudah sepantasnya seorang workaholic untuk mengatasi hal tersebut. Bukan justru membiarkan dan menganggap hal itu adalah bentuk dari kerja keras.

Workaholic sendiri merupakan kondisi dimana seseorang kecanduan akan pekerjaannya atau biasa disebut dengan istilah gila kerja. Kecanduan kerja ini dilakukan atas dasar kemauan dari dalam diri tanpa adanya faktor eksternal seperti upah atau kenaikan jabatan.

Workaholic sering kali dianggap sebagai sebuah prestasi, pasalnya mereka akan mendedikasikan hidupnya untuk bekerja. Hal ini membuat seorang workaholic terlihat loyal terhadap perusahaan. Namun sayangnya, workaholic memberikan cukup banyak dampak negatif untuk diri sendiri seperti kesehatan mental dan fisik yang terganggu.

Artikel ini akan memberikan tips untuk kamu mengatasi workaholic. Tujuannya sudah jelas agar membuatmu memiliki kehidupan yang seimbang antara dunia kerja dan kehidupan pribadi yang kamu miliki.

Jangan Ragu Untuk Mengambil Cuti

Seorang workaholic memiliki waktu banyak untuk bekerja, namun lupa untuk membahagiakan dirinya sendiri. Walaupun kondisi tidak bisa bekerja membuat seorang workaholic merasa stress, ada kalanya untuk melakukan ini.

Tuntutan kerja dan deadline yang ada tidak jarang menciptakan stress kerja yang sulit untuk ditangani. Jika stress kerja tidak mendapatkan manajemen stress yang baik maka akan mendatangkan kecemasan hingga depresi. Hal ini tentu tidak baik untuk kesehatan mental karyawan.

Tubuh butuh untuk istirahat, begitu juga dengan pikiran. Mengambil cuti untuk menikmati waktu senggang merupakan pilihan yang baik. Jangan takut untuk meninggalkan pekerjaan sejenak, hal ini akan membuatmu lebih semangat untuk kembali bekerja dan performa kerjamu akan semakin membaik.

Tentukan Batasan

Memiliki batasan kapan harus bekerja dan kapan harus mengurus kehidupan pribadi merupakan suatu hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan mentalmu. Work life balance merupakan istilah yang tepat untuk hal ini.

Saat bekerja manfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabmu. Setelah itu, berikan waktu untuk tubuh beristirahat, olahraga teratur, dan konsumsi makan yang sehat dengan gizi seimbanga. Jangan lupa luangkan waktu untuk membangun interaksi dengan lingkungan di sekitarmu.

Miliki Waktu Tidur yang Cukup

Miliki Waktu Tidur yang Cukup
Miliki Waktu Tidur yang Cukup

Umumnya seseorang membutuhkan waktu tidur 8 jam sehari. Namun sayangnya, seorang workaholic sering kali melupakan hal ini. Dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan membuat seorang workaholic mengesampingkan waktu tidurnya.

Satu hal yang dilupakan seorang workaholic adalah kurang tidur dapat membuat seseorang tidak fokus. Hasilnya pekerjaan yang dikerjakan menjadi tidak maksimal. Tentunya hal ini jauh dari harapan seorang workaholic.

Bangun Hubungan Baik Dengan Orang-Orang Terdekat

Saat selesai bekerja bukan berarti kamu mencari pekerjaan lain lagi. Sisakan waktumu untuk membangun hubungan dengan orang lain. Bisa dengan keluarga, teman, atau bisa juga dengan pasangan.

Seorang workaholic sering kali lupa dengan orang-orang disekitarnya karena terlalu sibuk untuk bekerja. Jika kamu menyadari hal itu, sebaiknya mulailah dengan membangun komunikasi lagi dengan orang-orang terdekatmu.

Baca Artikel Kami Lainnya : Tips Menghadapi Lingkungan Kerja Toxic Agar Mental Tetap Terjaga

Perhatikan Kondisi Kesehatan

Jangan karena kamu terlalu fokus bekerja malah membuatmu mengesampingkan kesehatanmu. Baik fisik maupun mentalmu tetap harus terjaga untuk membuatmu dapat menjalani keseharian dengan baik.

Tidak ada gunanya bekerja keras jika mendatangkan penyakit untuk mu. Mulai sekarang, luangkan waktu untuk berolahraga dan istirahat yang cukup. Jangan lupa untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

Tidak ada salahnya sesekali melakukan pemeriksaan kesehatan ke klinik kesehatan atau berkonsultasi dengan psikolog mengenai kesehatan mentalmu. Mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi atau melakukan Konsultasi Online bisa menjadi opsi baik untukmu.

Miliki Manajemen Stress yang Baik

Seorang workaholic akan erat hubungannya dengan stress kerja. Banyaknya pekerjaan dan kurangnya waktu istirahat akan menimbulkan kemungkinan besar mengalami stress kerja. Untuk mengatasi itu tentunya dibutuhkan manajemen stress yang baik.

Stress kerja merupakan respon tubuh yang normal, namun jika tidak dikelolah dengan baik akan menjadi penyebab dari berbagai penyakit mental. Jadi, cobalah untuk lebih rileks dalam menghadapi tekanan yang ada.

Diskusikan dengan Atasan

Diskusikan dengan Atasan
Diskusikan dengan Atasan

Atasan sudah sebaiknya menjadi pemberi solusi terbaik dalam hal ini. Atasan yang baik akan membantumu dalam menghadapi situasi ini. Bisa jadi kelebihan beban yang ada padamu yang membuatmu menjadi seorang workaholic.

Dengan mendiskusikan hal tersebut bersama atasan bisa jadi bebanmu akan sedikit dikurangi. Lagi pula atasan yang paham tentu tidak ingin hal tersebut mengganggu kinerja kerjamu kedepannya.

Minta Bantuan Psikolog

Jika ternyata sikap workaholic yang kamu miliki tidak bisa ditangani dengan beberapa tips di atas, sebaiknya kamu meminta bantuan psikolog dengan mengunjungi Klinik Konsultasi Psikologi atau melakukan Konseling Online.

Tidak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog. Justru, penanganan sedini mungkin akan lebih mudah mendapatkan jalan keluarnya dibanding membiarkan hal tersebut berkepanjangan.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa workaholic merupakan kecanduan kerja yang perlu mendapatkan penanganan. Beberapa tips bisa dilakukan untuk mengatasi workaholic, namun jika dirasa sulit maka berkonsultasi dengan psikolog merupakan pilihan terbaik. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Baca Artikel Kami Lainnya : Workaholic Tidak Baik Untuk Kehidupanmu