Yakin Mau Marah? Coba Dulu Deh Terapkan Cara-Cara Respon Kritik Ini!

Artikel ini akan membantu kamu merespon kritikan Jadi, yakin masih mau marah? Coba dulu deh terapkan cara-cara respon kritik ini!

Logos IndonesiaSiapa sih yang gak pernah marah ketika dikritik? Rasanya sulit, kan? Kritik itu selalu terasa seperti adanya “serangan” kepada kita. Tapi, pernahkah kamu berpikir bahwa mungkin cara kita merespon kritik yang perlu diperbaiki? Apakah kamu yakin masih mau marah saat menerima kritik? Artikel ini adalah untuk kamu yang ingin belajar cara merespon kritik dengan lebih bijaksana.

Bagi kebanyakan orang, merespon kritik itu seperti aliran listrik. Listrik melewati jalur yang paling mudah dan biasanya itu adalah jalur marah. Walau begitu, listrik juga bisa dialihkan ke jalur lain dengan alat yang tepat. Itulah yang kita perlukan. “Alat” yang tepat untuk mengalihkan jalur respon kita dari marah menjadi sesuatu yang lebih positif. Dan itulah yang akan kita bahas di sini.

Baca Artikel Kami Lainnya: 10 Tanda Kamu Mungkin Sering Berpikir Katakstrofik: Berpikir Negatif

Kita semua setuju bahwa menerima kritik itu gak mudah. Tapi, pernahkah kamu berpikir tentang apa yang sebenarnya terjadi ketika kamu merasa marah saat dikritik? Kebanyakan dari kita hanya bereaksi alami. Tanpa benar-benar memahami mengapa kita marah dan bagaimana kita seharusnya menanggapi. Artikel ini akan membantu kamu menemukan cara-cara efektif untuk merespon kritik untuk mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari kamu. Jadi, yakin masih mau marah? Coba dulu deh terapkan cara-cara respon kritik ini!

Mengapa Kita Kesulitan Menerima Kritik?

Faktor pertama adalah emosi dan ego kita yang kerap kali jadi penghalang. Saat dikritik, emosi kita biasanya ambil alih kendali. Ada rasa terpukul, tersinggung, atau bahkan marah. Nah, disini ego kita pun mulai ikutan ‘main’. Ego kita memberi bisikan, “Kamu tuh gak salah kok, jangan dengerin mereka.” Tanpa disadari, kita sudah memilih untuk mengabaikan kritik yang seharusnya bisa membuat kita jadi lebih baik.

Lalu, faktor kedua, yaitu lingkungan dan budaya. Dalam banyak budaya, termasuk di Indonesia, kritik sering dilihat sebagai sesuatu yang negatif, bagian dari konflik, atau bahkan tabu. “Ah, gak usahlah komentar soal orang lain.” Kalimat semacam ini pasti familiar di telinga, kan? Lingkungan dan budaya semacam inilah yang membuat kita terbiasa menghindari kritik, bukan malah belajar bagaimana caranya menerima dan memanfaatkannya.

Namun dengan sadar akan hal-hal ini, kita bisa pelan-pelan belajar untuk merespon kritik dengan lebih baik. Yakin masih mau marah? Atau coba dulu deh terapkan cara-cara yang akan kita bahas selanjutnya dalam merespon kritik.

Cara-Cara Efektif untuk Menerima Kritik

Kritik bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, kritik bisa membantu kita untuk bertumbuh dan menjadi lebih baik. Di sisi lain, kritik juga bisa merusak kepercayaan diri kita jika kita tidak tahu cara menerima dan mengelolanya dengan baik. Berikut adalah beberapa cara efektif yang bisa kita lakukan untuk menerima kritik:

1.    Mengelola Emosi

Sebelum merespon kritik, penting untuk kita mengelola emosi kita. Cobalah untuk tenang dan tidak bereaksi secara berlebihan. Ingat, kritik adalah tentang pekerjaan atau perilaku yang dilakukan, bukan tentang kamu secara pribadi. Jika perlu, ambil waktu sebentar untuk meredakan emosi, lalu barulah merespon.

2.    Mendengarkan dengan Penuh Perhatian

Ketika kita menerima kritik, coba dengarkan dengan penuh perhatian dan tanpa interupsi. Biarkan orang yang memberi kritik menyampaikan pandangannya sepenuhnya. Dengan mendengarkan, kita sebenarnya memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk memahami perspektif orang lain dan belajar dari sudut pandang mereka.

3.    Memahami Kritik Konstruktif

Perlu kita pahami bahwa tidak semua kritik memiliki niat baik. Oleh karena itu, penting untuk memilah kritik yang konstruktif dan yang tidak produktif. Kritik konstruktif biasanya disampaikan dengan maksud untuk membantu kita menjadi lebih baik. Sedangkan kritik yang tidak produktif cenderung merusak dan tanpa solusi. Jangan biarkan kritik yang tidak produktif menggangu kepercayaan diri kamu.

4.    Merespon dengan Bijaksana

Respon kamu terhadap kritik mencerminkan sikap dan profesionalisme kamu. Jadi, bijaksanalah dalam memberikan respon. Pertimbangkanlah setiap poin yang disampaikan, lalu buat penyesuaian yang perlu didasarkan pada kritik tersebut.

Merespon dengan bijaksana berarti menjawab kritik dengan sikap yang terbuka dan profesional, bukan dengan defensif atau menyerang balik. Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

  • Jangan Langsung Bereaksi: Emosi kita cenderung meningkat saat menerima kritik. Cobalah untuk mereda dan jangan bereaksi secara spontan. Bernapaslah dalam-dalam dan berikan diri kamu waktu untuk merenung.
  • Dengarkan dan Pahami: Sebelum merespon, pastikan kamu benar-benar mengerti maksud dari kritik tersebut. Jika perlu, minta penjelasan tambahan.
  • Ucapkan Terima Kasih: Mengucapkan terima kasih kepada orang yang memberikan kritik menunjukkan bahwa kamu menghargai pendapat mereka.
  • Pertimbangkan Kritik tersebut: Evaluasi apa yang telah dikritik. Apakah itu valid? Apakah ada yang perlu kamu ubah atau perbaiki?
  • Buatlah Perubahan yang Diperlukan: Jika kritik tersebut memang valid. Jangan ragu untuk melakukan perbaikan. Hal ini bukan hanya menunjukkan bahwa kamu merespon dengan bijaksana, tetapi juga menunjukkan bahwa kamu siap untuk belajar dan berkembang.

Dengan merespon dengan cara ini, kamu akan menunjukkan profesionalisme dan keterbukaan untuk belajar dan berkembang. Memperlihatkan bahwa kamu mampu menangani kritik dengan cara yang positif dan konstruktif.

Ingatlah, menerima kritik bukanlah hal yang mudah. Tetapi, melalui praktek dan kesadaran yang tinggi, kita bisa memanfaatkannya sebagai alat untuk perkembangan pribadi yang lebih baik.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Berpikir Katakstrofik atau Berpikir Negatife Bisa Muncul dalam Kehidupan Sehari-hari

Artikel oleh: Logos Indonesia.