Addiction to Love. Mengapa Cinta Berlebihan Tidak Baik Bagimu

Addiction to Love. Mengapa cinta berlebihan tidak baik bagimu? Karena itu termasuk obsesi dan kecanduan akan cinta.

Logos Indonesia – Dalam kehidupan percintaan, seringkali kita mendengar ungkapan bahwa cinta adalah segalanya. Namun, terlalu banyak cinta juga bisa menjadi sesuatu yang buruk. bahkan berubah menjadi sebuah kecanduan. Kecanduan ini akan merujung pada obsesi yang berlebih untuk selalu mendapatkan perhatian dan cinta dari orang tersebut. Sehingga, tentu saja sanggat menganggu bagi pasangan yang mendapatkan perlakuan kecanduan akan cinta. Addiction to Love ini merupakan istilah yang menggambarkan obsesi cinta.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan antara cinta dan obsesi. Mengapa cinta berlebihan tidak baik dan apa itu sebenarnya addiction to love. Kemudian, mengapa seseorang bisa mengalaminya. Jadi jika kamu penasaran dengan jawaban dari semua pertanyaan tersebut, akan lebih baik kamu membacanya hingga akhir. Baiklah, pertama kita akan membahas yang mendasar  terlebih dahulu.

Apa Bedanya Cinta Dan Obsesi?

Sebelum kita membahas addiction to love, penting untuk memahami perbedaan antara cinta dan obsesi. Cinta sejati adalah perasaan hangat dan penuh kasih sayang yang muncul secara alami antara dua orang. Cinta membangun hubungan yang sehat. Di mana setiap individu saling menghormati, menghargai, dan memberikan kebebasan satu sama lain. Di sebut cinta, karena kedua belah pihak merasa saling bahagia dan tanpa adanya paksaan. Namun, tentu saja masih dalam kadar yang wajar. Artinya, jika sudah menganggu kehidupan di salah satu pihak, maka itu sudah tidak dianggap sebagai cinta yang seimbang.

Baca Artikel Kami Lainnya: 10 Cara Menemukan Ide Saat Sulit Menemukan Ide

Di sisi lain, obsesi terjadi ketika seseorang memiliki perasaan yang terlalu berlebihan terhadap orang lain. Obsesi adalah kecenderungan untuk memikirkan orang tersebut secara berlebihan. Seseorang yang mengalami obsesi akan mengawasi setiap gerakannya. Dan kadang-kadang mengabaikan batasan pribadi. Obsesi sering kali didorong oleh ketidakseimbangan emosional dan bisa menjadi tidak sehat. Karena mengganggu kehidupan sehari-hari dari kedua belah pihak. Walapun seseorang yang mengalami obsesi tidak menganggap dirinya terganggu dengan perilakunya. Tapi, tetap saja sudah mengubah kebiasaanya yang sewajarnya,

Apakah Cinta Berlebihan Itu Tidak Baik?

Cinta yang berlebihan, atau yang sering disebut juga sebagai “cinta terlalu dalam,”. Ini memang bisa menjadi sesuatu yang tidak baik. Ketika cinta melewati batas yang sehat, hal itu dapat mengganggu keseimbangan dalam hubungan. Beberapa masalah yang mungkin muncul akibat cinta berlebihan antara lain:

1. Ketergantungan Emosional yang Tidak Sehat

Seseorang yang mengalami cinta berlebihan cenderung sangat tergantung pada pasangan mereka untuk kebahagiaan dan kesejahteraan emosional. Mereka mungkin merasa putus asa atau hancur ketika pasangan tidak memberikan perhatian yang cukup.

2. Pengorbanan yang Tidak Seimbang

Cinta berlebihan dapat mengarah pada pengorbanan yang berlebihan dari salah satu pihak dalam hubungan. Seseorang mungkin mengesampingkan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri demi memenuhi keinginan pasangan, yang pada akhirnya merugikan keseimbangan dalam hubungan.

3. Kekurangan Kehidupan Pribadi

Orang yang kecanduan cinta cenderung mengabaikan kehidupan pribadi mereka, termasuk hubungan dengan teman dan keluarga, serta minat dan hobi yang penting bagi mereka. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan perasaan keterasingan.

Apa Itu Addiction To Love?

Addiction to love, atau kecanduan terhadap cinta, adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketergantungan emosional yang sangat kuat terhadap perasaan cinta. Seseorang yang mengalami addiction to love sering kali mengalami kebutuhan yang tak terpuaskan untuk menerima kasih sayang dari orang lain. Mereka cenderung mencari perhatian dan persetujuan yang konstan dari pasangan mereka.

Kenapa Seseorang Mengalami Addiction To Love?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami addiction to love, di antaranya:

1. Ketidakamanan Emosional

Seseorang yang memiliki kekurangan keamanan emosional mungkin merasa tidak cukup berharga atau dicintai. Mereka kemudian mencari kebahagiaan dan kepuasan melalui hubungan romantis yang intens.

2. Pengalaman Trauma

Pengalaman trauma, seperti kehilangan orang yang dicintai atau hubungan yang buruk di masa lalu, dapat mempengaruhi cara seseorang berhubungan dengan cinta. Mereka mungkin mencari pengganti dalam hubungan baru sebagai mekanisme untuk mengatasi rasa sakit dan kehilangan yang mereka rasakan sebelumnya.

3. Rendahnya Rasa Diri

Seseorang dengan rasa rendah diri yang kronis mungkin mencari konfirmasi dan validasi dari pasangan mereka sebagai cara untuk meningkatkan harga diri mereka. Mereka bergantung pada pujian dan perhatian pasangan sebagai sumber kebahagiaan mereka.

Cinta adalah sesuatu yang indah, tetapi terlalu banyak cinta bisa berubah menjadi sesuatu yang buruk. Obsesi dan addiction to love adalah contoh bagaimana cinta yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan dalam hubungan dan kehidupan seseorang. Hidup yang sehat dan bahagia dimulai dengan cinta yang seimbang. Salah satu caranya adalah dengan menghargai aktivitas satu sama lain. Dan tentunya tidak menganggu aktivitas orang lain.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Cara Menerima Kepribadian Neurotik dalam Konteks Positif

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment