Ciri-Ciri Addiction to Love. Ketahui Tanda-tanda Kecanduan Cinta

Ciri-Ciri Addiction to Love. Tanda-tanda kecanduan cinta yaitu terlalu memperhatikan orang tersebut, bahkan membutukan validasi cinta.

Logos Indonesia – Apakah kamu sering merasa terobsesi dengan cinta, perasaan romantis? Apakah perasaan cinta yang intens dan keinginan yang kuat untuk menjadi dekat dengan seseorang sulit untuk kamu kendalikan? Jika iya, kamu mungkin mengalami apa yang disebut sebagai “addiction to love” atau kecanduan cinta. Dalam artikel ini, kita akan membahas ciri-ciri addiction to love. Mengapa seseorang perlu memiliki cinta dan apa yang dimaksud dengan obsesi menurut perspektif psikologi.

Apa Itu Obsesi Menurut Psikologi?

Obsesi merupakan suatu keadaan mental di mana seseorang merasakan pikiran, dorongan, atau keinginan yang berulang-ulang dan sulit dikendalikan. Dalam konteks cinta, obsesi adalah perasaan yang sangat kuat dan terus-menerus terfokus pada seseorang yang menjadi objek cinta. Seseorang yang mengalami obsesi mungkin merasa sulit untuk memikirkan hal-hal lain. Bahkan ketika aktivitas sehari-hari atau tanggung jawab lainnya terabaikan.

Mengapa Penting Merasa Di Cintai?

Jika di tanya, mengapa penting merasa di cintai? Karena ketika kamu merasa di cintai, kamu merupakan bagian penting dari kehidupan seseorang. Artinya, dirimu akan selalu di rindukan, di butuhkan, dan di percaya oleh orang tersebut. Sehingga, cinta adalah suatu aspek penting dalam kehidupan manusia. Terutama bagi mereka yang berumur 18-28 tahun. Cinta memberikan kita kebahagiaan, rasa terpenuhi, dan koneksi emosional yang mendalam. Pasangan romantis yang saling mencintai dapat memberikan dukungan emosional. Sehingga meningkatkan kesejahteraan mental dan membantu kita tumbuh sebagai individu.

Baca Artikel Kami Lainnya: 10 Cara Menemukan Ide Saat Sulit Menemukan Ide

Cinta juga bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi. Ketika kita mencintai seseorang. Karena kita cenderung ingin menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Cinta dapat memicu kita untuk mencapai tujuan hidup, mengatasi rintangan, dan berkembang secara pribadi. Namun, penting untuk memahami bahwa ada perbedaan antara cinta yang sehat dan obsesi yang tidak sehat.

Apa Contoh Obsesi?

Obsesi dalam konteks cinta dapat mengambil berbagai bentuk. Beberapa contoh obsesi yang umum termasuk:

1. Pengabdian Berlebihan

Seseorang dengan addiction to love cenderung mengabaikan kebutuhan pribadi, minat, atau hobi mereka. Karena mereka sepenuhnya terfokus pada orang yang mereka cintai. Mereka akan menghabiskan sebagian besar waktu dan energi mereka untuk memenuhi keinginan pasangan mereka. Bahkan jika itu berarti mengorbankan kebahagiaan pribadi mereka.

2. Ketergantungan Emosional

Seseorang yang kecanduan cinta cenderung sangat bergantung pada perhatian dan validasi dari orang yang mereka cintai. Mereka akan merasa sangat cemas ketika tidak mendapatkan perhatian yang mereka harapkan. Sehingga mereka menuntut terus-menerus bukti cinta bahwa mereka dicintai.

3. Ketakutan Kehilangan

Orang dengan addiction to love seringkali memiliki ketakutan yang mendalam akan kehilangan orang yang mereka cintai. Mereka mungkin menjadi sangat cemas dan cemburu. Bahkan, ketika tidak ada alasan yang jelas untuk hal itu. Ketakutan ini bisa menjadi sangat mengganggu dalam hubungan. Sehingga dapat menghancurkan kepercayaan diri mereka sendiri.

Ciri-Ciri Addiction To Love

Bagaimana kita bisa tahu apakah seseorang mengalami addiction to love? Kamu bisa mengidentifikas perilaku dan perasaanmu pada beberapa oin berikut. Tapi, untuk mendapatkan hasil yang lebih objektif, kamu bisa merefleksikan dirimu kepada sahabat yang kamu percayai. Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang umumnya terkait dengan kecanduan cinta:

1. Perhatian Yang Berlebihan

Seseorang yang kecanduan cinta cenderung memberikan perhatian berlebihan pada pasangan mereka. Bahkan pada tingkat yang tidak sehat. Mereka menuntut terus-menerus memikirkan orang yang mereka cintai, mengirim pesan atau menelepon dengan frekuensi yang tinggi. Ataupun selalu ingin bersama pasangan mereka.

2. Kehilangan Control

Orang dengan addiction to love seringkali merasa sulit untuk mengendalikan perasaan dan tindakan mereka terhadap pasangan. Mereka mungkin terus-menerus mencari persetujuan dan validasi dari orang yang mereka cintai. Jika tidak mendapatkan pernyataan atas rasa cinta tersebut, maka mereka merasa sedih. Bahkan mungkin saya mereka kan marah dan menuntut lebih pada pasangan mereka dalam validasi cinta mereka.

3. Ketergantungan Emosional

Kecanduan cinta seringkali melibatkan ketergantungan emosional yang kuat pada orang yang dicintai. Seseorang yang kecanduan cinta akan merasa tidak bahagia ketika hubungan mereka terganggu. Hal ini disebabkan ketika mereka tidak mendapatkan perhatian yang diinginkan.

4. Mengorbankan Diri

Orang dengan addiction to love seringkali siap untuk mengorbankan kebutuhan dan kebahagiaan pribadi mereka demi pasangan mereka. Mereka mungkin mengabaikan teman dan keluarga. Mereka bahkan mengorbankan minat dan hobi pribadi demi kepentingan pasangan mereka. Sehingga mereka akan selalu mengesampingkan tanggung jawab lain dalam hidup mereka.

Jika kamu merasa bahwa ciri-ciri ini mencerminkan pengalaman kamu dalam hubungan cinta. Maka penting untuk menyadari bahwa kecanduan cinta bisa memiliki dampak negatif pada kesehatanmu secara fisik maupun mental. Sehingga akan menganggu kualitas hidupmu. Jadi, cobalah untuk mempertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Psikolog atau konselor dapat membantu kamu memahami dan mengatasi addiction to love.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bagaimana Cara Menerima Kepribadian Neurotik dalam Konteks Positif

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment