Fakta Dan Mitos Tentang Fetis

Fakta dan mitos tentang fetis. Banyak sekali orang yang salah paham mengenai fetis. Mari kita bahas mitos dan fakta dari fetis.

Klinis1781 Views

Logos IndonesiaFetis adalah kondisi di mana seseorang merasa terangsang secara seksual atau memiliki obsesi terhadap objek atau bagian tubuh tertentu yang dianggap tidak lazim atau tidak konvensional. Objek fetis bisa berupa benda mati seperti sepatu atau pakaian dalam, atau bagian tubuh manusia seperti kaki atau rambut. Fetis juga dapat merujuk pada benda atau aksesori yang digunakan dalam aktivitas seksual, seperti tali atau kostum.

Baca Artikel Kami Lainnya: Apa Itu Parafilia? Fantasi Seksual Yang Tidak Lazim.

Seseorang dengan fetisisme biasanya hanya dapat mencapai gairah seksual yang memadai melalui sentuhan atau penglihatan objek atau bagian tubuh yang menjadi fetisnya. Kondisi ini dapat memengaruhi kehidupan seksual seseorang dan dapat menimbulkan masalah dalam hubungan interpersonal. Meskipun memiliki fetis seksual tidak selalu dianggap sebagai parafilia, tetapi bila terlalu mengganggu kehidupan sehari-hari, dapat menjadi tanda dari parafilia. Pada kali ini kita akan membahas mengenai fakta dan mitos tentang fetis.

Fakta Tentang Fetis

Fetis adalah ketertarikan seksual yang terfokus pada objek atau bagian tubuh yang tidak lazim atau tidak konvensional. Terdapat beberapa fakta mengenai fetis yang mungkin tidak di ketahui banyak orang. Berikut ini adalah beberapa fakta fetis:

Tidak Semua Fetis Merugikan Atau Menyimpang

Beberapa orang memiliki fetis tertentu dan dapat mempertahankan kehidupan seksual yang sehat dan memuaskan dengan pasangan. Namun, ketika fetis menyebabkan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari atau merugikan diri sendiri atau orang lain, maka itu menjadi masalah.

Banyak Orang Memiliki Fetis

Meskipun mungkin dianggap sebagai perilaku yang aneh, fetis tidak jarang terjadi. Banyak orang memiliki fetis tertentu atau menikmati berbagai jenis aktivitas seksual yang dianggap tabu.

Fetis Tidak Selalu Berhubungan Dengan Masa Kecil Atau Trauma

Ada pandangan umum bahwa fetisisme disebabkan oleh pengalaman masa kecil atau trauma, tetapi ini tidak selalu benar. Meskipun beberapa individu dengan fetisisme mengalami pengalaman traumatis di masa lalu, tetapi tidak semua orang dengan fetisisme memiliki pengalaman tersebut.

Fetisisme Dapat Diatasi

Ada berbagai jenis terapi yang dapat membantu individu dengan fetisisme untuk mengatasi masalahnya. Terapi perilaku kognitif dan terapi perilaku merupakan dua bentuk terapi yang telah terbukti efektif dalam membantu individu dengan fetisisme untuk mengendalikan hasrat seksual mereka dan membangun hubungan interpersonal yang sehat.

Tidak Semua Fetisisme Adalah Tetap

Beberapa orang mungkin memiliki fetisisme untuk sementara waktu dan kemudian tiba-tiba kehilangan ketertarikan pada objek atau bagian tubuh tertentu, atau bahkan mengalihkan ketertarikan seksual mereka ke hal yang lain. Oleh karena itu, tidak selalu membutuhkan penanganan atau intervensi medis untuk fetisisme, terutama jika tidak menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Fetisisme Dapat Berkembang Seiring Waktu

Seseorang mungkin tidak menyadari bahwa dia memiliki fetis hingga masa dewasa atau bahkan di kemudian hari dalam kehidupannya. Beberapa orang mungkin mengalami perubahan dalam preferensi seksual mereka seiring waktu dan mulai tertarik pada hal-hal yang sebelumnya tidak mereka sukai.

Tidak Semua Fetis Dianggap Parafilia

Fetisisme pada umumnya dianggap sebagai preferensi seksual yang sah selama tidak merugikan diri sendiri atau orang lain. Namun, ketika fetisisme berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari, maka itu bisa menjadi tanda dari parafilia.

Ada Berbagai Jenis Fetis

Ada banyak jenis fetis yang berbeda-beda, seperti fetis untuk benda mati, bagian tubuh, aksesori seksual, atau jenis aktivitas tertentu. Beberapa fetis bahkan bisa menjadi populer atau dianggap mainstream, seperti fetis kaki.

Tidak Semua Orang Terbuka Tentang Fetis Mereka

Meskipun fetis bisa menjadi topik yang sangat pribadi dan kontroversial, beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman untuk membicarakannya dengan pasangan atau teman-teman mereka. Bagi sebagian orang, fetis bisa menjadi sumber rasa malu atau rasa bersalah, meskipun hal tersebut dapat diatasi melalui terapi atau dukungan sosial yang tepat.

Mitos Tentang Fetis 

Mitos fetis adalah anggapan yang keliru tentang fetis atau fetishisme, yaitu preferensi seksual seseorang yang melibatkan objek atau bagian tubuh tertentu yang tidak umum. Salah satu mitos yang seringkali beredar tentang fetis adalah bahwa fetis disebabkan oleh pengalaman traumatis di masa kecil. 

Baca Artikel Kami Lainnya: Dampak Pelecehan Seksual Pada Anak Dan Pencegahannya.

Padahal, tidak semua orang dengan fetisisme memiliki pengalaman traumatis di masa lalu. Selain itu, ada anggapan bahwa fetis selalu merugikan dan merupakan tanda dari masalah psikologis. Padahal, banyak orang dapat menikmati fetis mereka dan mempertahankan hubungan yang sehat dan memuaskan dengan pasangan mereka. 

Selain itu, tidak semua fetis dapat dianggap sebagai parafilia, dan banyak orang dapat menikmati fetis mereka dengan cara yang sehat dan aman. Namun, ketika fetis menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari atau merugikan diri sendiri atau orang lain, itu bisa menjadi tanda dari parafilia. Oleh karena itu, penting untuk memahami fetis secara akurat dan tidak terjebak pada mitos-mitos yang tidak berdasar.

Baca Artikel Kami Lainnya: Ini Penjelasan Seseorang Baru Menyadari Dirinya Pernah Dilecehkan Sewaktu Kecil Saat Dewasa.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment