Logos Indonesia – Kecemasan memang merupakan respon yang normal dan bisa dirasakan oleh siapa saja. Sayangnya, kecemasan berlebih dapat menjadi sebuah gangguan mental yang biasa dikenal dengan istilah anxiety disorder.
Anxiety disorder merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan adanya perasaan cemas atau ketakutan yang berlebih. Seseorang pengidap anxiety disorder tidak hanya merasa cemas akan hal-hal yang umum, melainkan hampir setiap kondisi yang seharusnya tidak membuat mereka cemas. Perasaan cemas yang menumpuk ini akan menghambat kegiatan mereka dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Salah satu gangguan kesehatan mental yang masih menjadi bagian dari anxiety disorder adalah social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial. Pada artikel ini akan kami jelaskan secara lebih detail mengenai apa itu social anxiety disorder,gejala social anxiety disorder, penyebab social anxiety disorder, dan penanganan pada pengidap social anxiety disorder.
Apa Itu Social Anxiety Disorder?
Seperti yang diketahui, manusia merupakan makhluk sosial, dimana kemampuan umum yang dimiliki adalah membangun interaksi dengan orang lain. Sayangnya, beberapa orang tidak bisa melakukan hal tersebut. misalnya pada pengidap social anxiety disorder.
Social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial biasanya disebut dengan fobia sosial. Gangguan ini masih menjadi bagian dari gangguan kecemasan yang ditandai dengan kecemasan atau ketakutan berlebih terhadap situasi yang melibatkan interaksi sosial.
Berbeda dengan agoraphobia yang takut akan kondisi sosialnya, pada social anxiety disorder rasa cemas dan takut itu terletak pada interaksi sosialnya. Seorang pengidap social anxiety disorder merasa takut jika diawasi, dinilai oleh orang lain, atau ketakutan mempermalukan diri sendiri di mata umum.
Perasaan takut akan diawasi, dinilai, dan kemungkinan mempermalukan diri, membuat seseorang dengan social anxiety disorder mengalami keterbatasan dalam dunia sosial. Mereka cenderung menghindari menjadi pusat perhatian orang lain, atau menampilkan performa yang mereka miliki. Gangguan ini juga bisa membuat seseorang tidak percaya diri dan mengganggu hubungan dengan lingkungan sosial, seperti sekolah, kantor, atau lingkungan tempat tinggal.
Penderita social anxiety disorder cenderung menghindari kegiatan-kegiatan yang membuat mereka terlibat dalam interaksi sosial, seperti berbelanja di minimarket, mengikuti diskusi, berbicara melalui telepon, berkencan, bahkan melakukan tes kerja.
Gejala Social Anxiety Disorder
Penderita social anxiety disorder umumnya menunjukkan beberapa gejala sebagai berikut:
Gejala psikologis
Seseorang yang mengalami social anxiety disorder umumnya selalu fokus terhadap diri sendiri saat berada dalam situasi sosial, ketakutan berlebih terhadap pendapat orang lain tentang dirinya, merasa malu atau tidak percaya diri saat diperhatikan oleh orang lain, dan berusaha untuk menghindari kontak mata dengan orang lain.
Baca Artikel Kami Lainnya : Gangguan Kecemasan : Ini Dia Pengertian Dari Agoraphobia
Gejala fisik
Selain gejala psikologis, penderita social anxiety disorder juga merasakan gejala fisik seperti, jantung berdebar kencang, otot menjadi tegang, pusing dan sakit kepala ringan, gemetar, menangis, keringat berlebihan, diare, merasa susah untuk bernapas, dan lidah tercekat atau mengalami kesulitan berbicara.
Penyebab Social Anxiety Disorder
Sama halnya dengan gangguan kecemasan lainnya, penyebab dari social anxiety disorder juga belum diketahui secara pasti. Namun terdapat beberapa faktor yang dapat memperbesar kemungkinan seseorang mengalami social anxiety disorder, yaitu:
Genetik
Social anxiety disorder umumnya diturunkan dari anggota keluarga. Dengan demikian, seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan social anxiety disorder, kemungkinan dapat menjadi pengidap social anxiety disorder.
Meski demikian, hal ini belum bisa dipastikan secara detail berapa besar kemungkinan seseorang dengan anggota keluarga pengidap social anxiety disorder, dapat menjadi pengidap social anxiety disorder.
Struktur otak
Amigdala atau struktur otak yang dipercaya dapat mengatur respons terhadap rasa takut yang Anda miliki. Seseorang dengan amigdala yang bekerja secara aktif, dapat meningkatkan respon yang besar terhadap perasaan takut. Hal ini tentu akan meningkatkan kecemasan.
Lingkungan
Seseorang yang pernah mengalami pengalaman traumatis terutama pada interaksi sosial, dapat membuat mereka mengalami social anxiety disorder. Selain itu, pola asuh orang tua yang menanamkan rasa khawatir berlebih kepada anak, dapat mengembangkan anak dengan social anxiety disorder.
Penanganan Terhadap Pengidap Social Anxiety Disorder
Seseorang dapat dikatakan mengidap social anxiety disorder jika mereka telah mendapatkan diagnosis dari Psikiater atau Psikolog. Untuk itu, jika kamu atau orang disekitarmu memiliki gejala dari social anxiety disorder, ada baiknya mengunjungi puskesmas, rumah sakit, atau Klinik Konsultasi Psikologi. Kamu juga bisa melakukan Konseling Online jika ragu untuk bertatapan langsung dengan Psikolog.
Penanganan yang akan diberikan Psikolog kepada penderita social anxiety disorder akan berupa terapi psikologi, misalnya cognitive behavioral therapy (CBT). CBT dapat membantu pengidap social anxiety disorder untuk membentuk cara berpikir, bersikap, dan bereaksi terhadap berbagai situasi sosial yang sebelumnya membuat pasien merasa takut dan cemas.
Sedangkan penanganan yang akan diberikan oleh Psikiater bisa berupa pemberian obat-obatan, seperti obat antidepresan, benzodiazepine, beta-blockers, atau obat-obatan lainnya yang dirasa perlu. Tentu saja untuk bisa mengkonsumsi obat-obatan tersebut dengan benar, harus melalui peresepan dari Psikiater.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Baca Artikel Kami Lainnya : Gangguan Kecemasan : Apa Itu Generalized Anxiety Disorder?
Comment