Kamu Berada Di Abusive Relationship? Ini Dampak Negatif Dan Cara Keluar Dari Hubungan Abusive Relationship

Kamu berada di abusive relationship? Ini dampak negatif dan cara keluar dari hubungan abusive relationship.

Logos Indonesia Apakah kamu berada di hubungan yang toksik? Kamu sering kali dipukuli, dihina atau diperlakukan buruk oleh pasanganmu? Itu artinya kamu berada di abusive relationship.

Ingatlah ketika kamu benar-benar diperlakukan buruk oleh seseorang, jangan ragu untuk langsung menjauhinya atau meminta pertolongan dengan orang yang bisa membantumu. Bahkan jika seseorang itu adalah orang yang paling kamu sayangi. Berhentilah berharap seseorang akan berubah baik padamu tiba-tiba. Ketika orang tersebut sudah berkali-kali berbuat buruk kepdamu. Maka orang tersebut tidak memiliki niatan untuk berubah.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Hubungan Pasangan Yang Toxic. Abusive Relationship Itu Berbahaya.

Ketika kamu memutuskan untuk tetap bersama orang yang menyakitimu. Hanya akan ada kesakitan, kesedihan, dan dampak buruk lainnya yang menghampirimu. Kamu tidak akan pernah merasa bahagia. Karena, setiap kamu bersamanya, hanya ada kesengsaraan dan kekerasan untukmu, bukan cinta dan kasih sayang. Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai dampak negatif bagi korban abusive relationship dan tips untuk keluar dari hubungan yang toxic tersebut.

Dampak Negatif Bagi Korban Abusive Relationship

Tipe-Tipe Apology Language

Tingkat kekerasan yang dilakukan oleh pelaku semakin lama semakin parah. Maka, pikiranlah keselamatan dirimu dari pada perasaan sayang kepada pelaku. Karena lebih banyak dampak negatif bagi korban dari pada pelaku. Hal tersebut bisa dijadikan alasan untuk menghindar atau menjauhi pelaku abusive relationship. Berikut ini terdapat dampak negatif bagi korban abusive relationship.

Luka Fisik

Dampak negatif dari abusive relationship adalah terdapat luka fisik berupa memar, patah tulang, terasa nyeri di bagian tubuh dan kekerasan fisik lainnya. Dampak dari abusive relationship ini bisa saja menimbulkan kematian jika pelaku memiliki riwayat emosional yang tinggi.

Luka Psikologis

Dampak dari abusive relationship dari segi psikologis adalah adanya perasaan tertekan, merasa dirinya tidak layak dicintai, dan dirinya merasa tidak berharga. Selain itu kekerasan yang dialami korban memicu terjadinya gangguan mental yaitu Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).

Selain itu ketergantungan secara psikologis pada pasangan menjadi luka psikologis yang tersembunyi. Ketika korban sedari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang yang ada si sekitarnya. Maka ketika dewasa, akan mencari orang yang mau memberikan kasih sayangnya kepadamya. Walaupun sudah berkali-kali disakiti, tapi tetap sayang kepada pelaku. Hal ini karena sikap pelaku setelah melakukan kekerasan padanya, kemudian bersikap baik.

Perubahan Tingkah Laku Sosial

Menghindari interaksi sosial dan memiliki untuk mengisolasi dirinya sendiri. Menjauh dari keluarga dan teman-temannya merupakan tanda dari perubahan sosial akibat abusive relationship. Mereka juga akan menghindari topik tertentu yang berkaitan dengan hubungannya dengan pasangan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kenali Tanda Orang Yang Mengalami Abusive Relationship Dan Cara Membantunya Keluar Dari Hubungan Yang Toxic.

Di sisi lain, adanya ancaman dari pelaku jika meminta bantuan dari orang lain membuat korban enggan berinteraksi dengan keluarga dan teman-temannya. Mereka sudah terjerat dalam situasi yang tidak menguntungkan dirinya.

Tips Untuk Kamu Bisa Keluar Dari Hubungan Abusive Relationship

Berikut ini adalah cara atau tips untuk kamu yang berada di hubungan abusive relationship untuk keluar dari hubungan yang toksis tersebut.

Jangan Menyalakan Diri Sendiri Atas Permasalahan Pasanganmu

Mengapresiasi Diri Sendiri

Biasanya pelaku memutar balikan fakta agar dirimu merasa bersalah atas tindakan yang kamu buat terhadap dirinya. Hal ini berguna bagi pelaku untuk mengontrol dirimu. Semakin kamu menggunakan diri sendiri, semakin kuat kontrol yang di bisa dilakukan oleh pelaku terhadap dirinya. Karena itu jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas permasalahan pasanganmu. Cobalah untuk berpikir secara logis mengenai situasi yang dialami. Jangan pernah termakan oleh omongan yang manis atau mengancam dirinya.

Ingat Bentuk Cinta Itu Bukanlah Kekerasan

Tanda Terjebak Dalam Emotional Blackmail

Hal yang perlu ditekankan untuk keluar dari hubungan yang abusive relationship adalah menyadari bahwa bentuk cinta itu bukanlah kekerasan. Seseorang yang benar-benar menyukaimu dan menyayangimu adalah seseorang yang bisa menghargai dirinya, memberikan perhatian, kasih sayang, dan mau mendengarkan keluh kesahmu. Jadi ketika pasanganmu sering melakukan kekerasan terhadap dirimu. Itu bukanlah bentuk cinta. Jadi segeralah putus hubungan dengannya.

Pahamilah Bahwa Manusia Tidak Mudah Berubah

Berinteraksi dengan Manipulator Menggunakan Metode Gray Rock

Hal yang sering keliru dalam menafsirkan seseorang ketika dalam hubungan yang Toxic adalah mengharap orang tersebut bisa berubah menjadi lebih baik. Harapan semu itu sangat sulit diwujudkan ketika seseorang tidak mau berubah. Karena itu ketika kamu mendapati pasanganmu terus berkali-kali melakukan kekerasan. Maka pahamilah bahwa manusia tidak boleh berubah. Karena itu segeralah untuk putus hubungan dengannya.

Bersikap Tegas Untuk Berani Putus Hubungan Dengan Pasangan

Apa Itu Apology Language

Hal yang mesti kamu lakukan ketika menyadari bahwa hubungan ini toxic adalah bersikap tegas untuk berani putus hubungan dengan pasanganmu. Hanya dengan menjauhinya, maka kamu bisa hidup lebih bahagia.

Mencari Bantuan Psikolog Untuk Penanganan Lebih Lanjut

 

Kapan Harus ke PsikologJika kamu sudah tidak bisa mengatasinya sendiri. Maka, penanganan secara psikologis bisa kamu coba. Carilah pertolongan kepada institusi yang menangani abusive relationship atau psikolog. Tidak perlu malu untuk mengakui bahwa dirimu adalah korban kekerasan dari pasanganmu. Itu bukan salahmu mengalami hal tersebut. Jangan pernah kalah dari ancaman pelaku untuk mengkontrol hidupmu.

Baca Artikel Kami Lainnya: Kamu Suka Naik Roller Coaster? Perasaan Takut Yang Menyenangkan.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment