Logos Indonesia– Kecerdasan emosi merupakan suatu hal yang dapat diajarkan sejak dini untuk bisa memahami diri sendiri dan perasaan orang lain. Karena itu peran orang tua sangat penting untuk mengembangkan konsep diri yang berlandaskan kecerdasan emosional. Harapan kedepannya adalah anak mampu beradaptasi dengan lingkungannya dan memberikan respon yang tepat terhadap situasi yang ia alami.
Karena itu kecerdasan emosi mampu mengembangkan diri yang tahan banting terhadap stres yang diakibatkan oleh tuntutan sosial. Kemampuan untuk mengontrol emosi dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya menjadi cara untuk bertahan hidup dengan nyaman.
Jika anak tidak sedini mungkin diajarkan untuk memahami diri sendiri dan menghargai orang lain. Maka kecerdasan emosionalnya rendah hingga dewasa. Mengembangkan kecerdasan emosional di masa dewasa lebih sulit dibandingkan mengembangkan kecerdasan emosional di masa kanak-kanak.
Hal ini karena ketika dewasa, orang yang berperan penting dalam mengembangkan kecerdasan Emosi adalah diri kita sendiri. Sedangkan ketika kita masih kanak-kanak, semua kebutuhan dan pengembangan diri berpusat pada pola asuh orang tua. Kita sebagai anak secara tidak langsung akan menerapkan kebiasaan yang diterapkan oleh orang tua.
Maka dari itu, mengembangkan kecerdasan emosional sejak kini merupakan hal yang harus dilakukan bagi orang tua untuk kesuksesan anak kedepannya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan emosional rendah dan kecerdasan emosional tinggi beserta dampaknya. Kemudian kita akan membahas mengenai cara meningkatkan atau mengembangkan kecerdasan emosional anak yang bisa diterapkan para orang tua.
Ciri-ciri Anak Yang Memiliki Kecerdasan Emosi Yang Rendah
Pada dasarnya anak yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah adalah anak yang tidak mampu memahami dirinya dan orang di sekitarnya. Karena itu anak tidak bisa mengidentifikasi emosi yang dirasakannya saat ini. Selain itu, pola asuh yang diberikan oleh orang tua juga menentukan cara anak memperlakukan orang lain. Peran orang tua sangat penting untuk pembiasaan diri dalam menghargai satu sama lain. Berikut ini beberapa ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah.
- Memiliki emosi yang tidak terkontrol.
- Sulit berteman dengan teman sebaya lainnya di sekolah maupun di lingkungan rumah.
- Sulit beradaptasi pada lingkungan yang baru.
- Tidak memahami emosi yang sedang ia rasakan saat ini.
- Cenderung bersikap kasar kepada orang lain.
- Cenderung mementingkan diri sendiri dibandingkan teman lainnya.
- Cenderung tidak mau mengalah dalam suatu permainan dengan temannya.
- Tidak peduli terhadap perasaan teman-temannya.
Baca Artikel Kami Lainnya: Lakukan Strategi Ini Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Sejak Bayi.
Dampak dari anak yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah adalah ketidakmampuan anak untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya. Anak juga sulit untuk mengontrol diri ketika sedang marah. Alhasil, anak mungkin saja bertindak kasar kepada temannya hingga terluka. Sehingga, pandangan orang lain mengenai anak tersebut menjadi buruk. Mereka akan dicap sebagai anak nakal.
Ciri-ciri Anak Yang Memiliki Kecerdasan Emosi Yang Tinggi
Anak yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dapat memahami emosinya dan mengontrol emosinya. Anak mampu menanggapi situasi yang dianggapnya tidak nyaman untuk mengontrol emosinya. Sehingga anak tidak mudah tersulut emosi.
Baca Artikel Kami Lainnya: Berpikir Kritis VS Berpikir Kreatif.
Anak yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi cenderung memiliki banyak teman karena terkenal dengan sikap baiknya terhadap teman-temannya. Anak suka menolong teman-temannya yang sedang kesulitan tanpa bertanya. Hal ini karena anak mampu merasakan empati terhadap temannya yang mengalami kesulitan. Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dilansir dari alodokter.
- Membangun pertemanan dengan mudah.
- Memahami atau mengerti maksud dari suatu pembicaraan dengan cepat.
- Mudah beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru.
- Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
- Mengerti cara meminta bantuan dengan baik ke orang lain
Tips Agar Anak Memiliki Kecerdasan Emosional Yang Tinggi
Bagi para orang tua, kamu bisa mengembangkan kecerdasan emosional sejak dini dengan beberapa tips sebagai berikut. Lakukanlah sesuai dengan karakteristik anak dan buatlah menyenangkan mungkin. Ketika anak menyukai hal tersebut, maka anak akan mengembangkan sikap tersebut hingga dewasa. Hal yang terpenting dalam melakukan pembiasaan kepada anak adalah lakukan tanpa melibatkan kekerasan fisik maupun verbal.
- Ajarkan anak untuk memahami emosi mereka. Beritahu anak emosi apa yang mereka rasakan saat ini. Kemudian jelaskan dampak dari emosi yang mereka rasakan terhadap perilaku yang ia lakukan.
- Biasakan untuk memberi ruang untuk anak dalam mengekspresikan emosinya. Beritahukan cara yang tepat untuk mengekspresikan setiap emosi yang ia rasakan.
- Ajarkan anak untuk berempati terhadap teman sebayanya. Kamu bisa biasakan untuk mendorong anak agar menolong teman sebayanya.
- Biasakan anak mengatakan maaf, tolong dan terima kasih kepada setiap orang saat diperlukan. Hal ini memicu sikap saling menghargai satu sama lain.
Artikel oleh: Logos Indonesia.