Berpikir Kritis VS Berpikir Kreatif

Apa itu berpikir kreatif dan berpikir kritis. Apa yang membedakan kedua cara berpikir tersebut. Mari kita bahas bersama.

Sosial2393 Views

Logos Indonesia Bagaimana anda menyelesaikan suatu permasalahan saat ini? Apa yang Anda putuskan sebagai solusi dari permasalahan tersebut? Proses dalam menyelesaikan permasalahan dan mengambil keputusan sebagai solusi merupakan bagian dari proses berpikir. Setiap orang memiliki strategi dan caranya tersendiri untuk menemukan solusi yang terbaik menurut mereka. Perbedaan tiap orang dalam mendapatkan solusi tergantung pada cara berpikirnya. Ada beberapa orang menganggap suatu solusi dari permasalahan itu hanya memiliki satu jawaban. Sedangkan sebagian orang lainnya menganggap bahwa permasalahan itu memiliki banyak solusi alternatif yang dapat digunakan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Efek Bystander, Penjelasan Mengenai Orang Yang Melihat Tanpa Menolong Orang Lain.

Namun kedua pemikiran tersebut tidak ada yang salah dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Karena hal ini berkaitan dengan bagaimana seseorang itu berpikir kritis atau kreatif. Pada artikel ini kita akan membahas mengenai berpikir kritis dan berpikir kreatif. Bagaimana ciri-ciri orang yang berpikir kreatif dan berpikir kritis? Kemudian kita akan mengetahui perbedaan antara seseorang yang cenderung berpikir kritis atau berpikir kreatif. Namun sebelum masuk ke jawaban dari pertanyaan tersebut, Mari kita bahas dahulu pengertian dari berpikir kritis dan berpikir kreatif.

Apa Itu Berpikir Kritis?

Berpikir kritis.
Berpikir kritis.

Menurut King, Laura (2012) berpikir kritis adalah proses berpikir dalam merefleksikan, memproduktif mengevaluasi bukti yang ada. Maksudnya adalah seseorang yang berpikir kritis lebih memaknai suatu hal dengan lebih baik. Mereka juga terbuka tentang beragam pendekatan dan sudut pandang. Sehingga mereka dapat mengetahui apa yang harus ia percaya dan apa yang harus dilakukannya. Berpikir kritis ini merupakan cara untuk memecahkan permasalahan yang ada secara efektif. Berpikir kritis Ini berkaitan dengan menyelesaikan permasalahan secara teoritik atau ilmiah. Artinya Mereka menyelesaikan permasalahan berdasarkan ilmu yang telah Ia pahami.

Baca Artikel Kami Lainnya: Sulit Tidur Di Malam Hari? Kami Punya Tipsnya.

Dalam melakukan proses berpikir kritis, seseorang tidak bisa hanya memaknai suatu hal dengan pemahaman yang mendasar seperti pengertian mendefinisikan atau mengetahui saja. Sehingga dalam berpikir kritis, kita harus memaknai suatu hal tersebut lebih mendalam.

Mungkin saat ini banyak di sekolah-sekolah mengajarkan para siswanya untuk tidak berpikir kritis. Maksudnya adalah, mereka hanya dituntut untuk mendefinisikan mengutip, menghafal dan menyebutkan topik dari pembelajaran tersebut. Hanya sedikit dari mereka yang diajarkan untuk memahami, menganalisis, menyimpulkan, mengevaluasi, membuat gagasan baru dari topik tersebut dan pemahaman yang lebih mendalam lainnya. Semua tugas tersebut hanya bisa dilakukan jika seorang anak mampu berpikir kritis. Semua tugas yang berkaitan dengan berpikir kritis tersebut tidak bisa dikerjakan hanya dengan menghafal, mencatat materi dan memahami pengertian dari materi tersebut.

Dalam proses berpikir kritis terdapat dua proses mental yang sangat penting dalam membentuk berpikir kritis yaitu adanya kesadaran penuh dan keterbukaan pikiran.
Kesadaran penuh adalah saat kita hadir, terjaga secara mental dalam setiap melakukan aktivitas sehari-hari. Sehingga dalam proses berpikir kritis Ini diperlukan kesadaran penuh untuk memaknai setiap materi ataupun permasalahan yang sedang dialami. Tanpa adanya kesadaran penuh bahwa permasalahan itu harus diatasi atau materi tersebut harus dipahami, kita tidak akan terdorong untuk berpikir kritis. Karena itu, kesadaran penuh akan menciptakan gagasan-gagasan baru dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Baca Artikel Kami Lainnya: Bingung Memecahkan Masalahmu? Disini Kami Beritahu Langkah-Langkahnya.

Komponen yang kedua dalam membentuk berpikir kritis adalah keterbukaan pikiran atau open minded. Keterbukaan pikiran adalah ketika kita terbuka pada banyak kemungkinan lain dalam mengatasi situasi tersebut. Sehingga orang yang berpikir kritis, pada umumnya mampu menerima sudut pandang lain. Walaupun, mungkin saja perbedaan pandangan atau cara tersebut memiliki resiko untuk salah. Tapi, kamu tidak salah untuk mencobanya bukan?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa dalam berpikir kritis Ini berkaitan dengan cara menyelesaikan suatu permasalahan melalui dasar teoritik atau ilmiah. Biasanya orang yang kritis memiliki strategi atau cara yang dilandaskan pada pemahamannya mengenai situasi maupun teori yang ia pahami. Mereka memiliki strategi yang bertahap sampai ke tujuan akhir menemukan solusi permasalahan. Sebagai contoh dalam menyimpulkan fenomena yang ada, bisa menggunakan induktif maupun deduktif.

Apa Itu Berpikir Kreatif?

Berpikir Kreatif.
Berpikir Kreatif.

Berpikir kreatif adalah cara menemukan solusi permasalahan melalui cara-cara yang baru dan tak biasa. Mereka digambarkan sebagai seseorang yang unik dan berpikiran out of the box. Cara berpikir mereka adalah berpikir divergen yaitu menemukan banyak jawaban dari satu pertanyaan. Berbeda dengan berpikir kritis. Mereka menggunakan berpikir konvergen atau menemukan satu jawaban pada satu soal.

Orang yang berpikir kreatif tidak hanya berkaitan dengan proses seni dan bahasa saja. Namun kita juga bisa berpikir kritis untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Mungkin saja kamu sudah menerapkan berpikir kreatif pada aktivitas-aktivitas tersebut. Di mana kamu melakukan elaborasi pada berbagai aspek yang kamu pahami dan membuatnya menjadi sebuah gagasan baru. Gagasan baru yang orang lain tidak pikirkan sebelumnya.

King, Laura. (2012). Sebuah Pandangan Apresiasi: Psikologi Umum. Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.

Artikel oleh: Logos Indonesia.