Logos Indonesia – Seperti yang kita ketahui bahwa peran gender secara umum adalah laki-laki dan perempuan. Namun di beberapa daerah bahkan di beberapa negara memiliki peran gender lebih dari 2 selain perempuan dan laki-laki.
Negara yang paling memiliki nama gender adalah negara Thailand. Mereka memiliki banyak sekali istilah dalam menyebutkan gender di Thailand. Namun hal yang sejenis itu juga ada di Indonesia. Hanya saja istilah yang digunakan merupakan hal yang umum.
Baca Artikel Kami Lainnya: Berapa Banyak Emosi Yang Kita Miliki?
Kita bisa menemukan seorang pria yang berperan sebagai wanita, ataupun seorang wanita yang berperan sebagai laki-laki. Selain itu, seorang pria yang menganggap dirinya wanita dan seorang wanita yang menganggap dirinya laki-laki.
Orientasi seksual menjadi ciri khas dari adanya hal tersebut. Menganggap bahwa dirinya laki-laki atau perempuan yang bertentangan dengan jenis kelamin mereka sejak lahir. Selain dari kesadaran diri mengenai identitas seksualnya, berkaitan dengan peran gender dalam masyarakat. Terkadang seseorang tidak berperilaku atau berperan sesuai dengan peran gender nya di masyarakat.
Namun kali ini kita akan membahas jenis-jenis gender yang terdapat di suku Bugis, Sulawesi Selatan yang mengarah pada pemberian nama bagi seseorang yang memiliki orientasi seksual yang berbeda dengan identitas seksual yang sebenarnya. Sehingga berperilaku atau mengadopsi karakteristik yang berlawanan dengan identitas seksual yang sebenarnya.
Penelitian Terkait Peran Gender
Penelitian yang dilakukan oleh Margaret Mead, melakukan penelitian antropologi di Papua Nugini. Terdapat suku yang memperlakukan peran gender berbeda dari yang kita ketahui saat ini. Suku tersebut yaitu suku Arapesh, Mundurgumor, dan Tchambuli.
Bagi orang suku Arapesh, menganggap laki-laki dan perempuan memiliki sisi feminim, seperti emosional dan pasif. Namun bagi orang suku Mundurgumor, memandang laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki sifat maskulin seperti agresif dan suka berperang.
Berbeda dari kedua suku tersebut, pada suku Tchambuli, pihak perempuan lah yang paling dominan dalam mencari makan, memperbaiki barang, mengerjakan pekerjaan sehari-hari, mengambil keputusan dalam keluarga. Sedangkan pihak laki-laki hanya bertugas untuk berhias dan mengasuh anak-anak.
Baca Artikel Kami Lainnya: Lakukan Cara Ini Agar Anak Memiliki Kecerdasan Emosi (EQ) Yang Tinggi.
Hal ini sangat berlawanan dengan keyakinan masyarakat pada umumnya di mana laki-laki lebih dominan dalam mengambil keputusan daripada pihak perempuan. Sedangkan bagi suku Tchambuli, pihak perempuan lah yang memiliki pengaruh dominan dalam mengambil keputusan.
Karena itu hal yang wajar jika para wanita atau para istri yang bekerja menafkahi keluarganya sedangkan suaminya mengurus rumah tangga. Walaupun hal tersebut tidak sesuai dengan peran gender yang diyakini dalam masyarakat pada umumnya. Bahwa laki-laki atau suami yang mencari nafkah. Sedangkan istri mengurus rumah tangga.
Artinya peran gender berkaitan dengan nilai atau keyakinan yang terdapat di masyarakat tempat orang tersebut tinggal. Jika orang tersebut tidak mengikuti nilai yang diyakini dalam masyarakat tersebut. Maka orang itu akan dianggap aneh dan melanggar aturan nilai yang ada. Pandangan negatif dari masyarakat sekitar juga ikut menjadi dampaknya.
Macam-Macam Gender Di Suku Bugis, Sulawesi Selatan
Terdapat lima macam gender di Suku Bugis, Sulawesi Selatan. Berdasarkan dari penelitian ditemukan bahwa di kalangan etnik tersebut terdapat lima macam gender. Kelima macam gender tersebut sebagai berikut.
- Perempuan, yaitu seseorang yang memiliki jenis kelamin perempuan dan meyakini identitasnya sebagai perempuan. Sehingga mereka melakukan peran seperti layaknya seorang perempuan di masyarakat.
- Laki-laki, itu seseorang yang memiliki jenis kelamin laki-laki dan meyakini identitasnya sebagai laki-laki. Sehingga mereka melakukan peran laki-laki sesuai dengan nilai masyarakat.
- Bissu, seorang dukun spiritual yang memiliki peran gender laki-laki dan perempuan. Mereka memiliki dua peran dalam menjalani kehidupannya. Namun mungkin saja dukun ini pada dasarnya memiliki jenis kelamin laki-laki atau perempuan.
- Calabai, seorang laki-laki yang memiliki peran sebagai seorang perempuan. Calaba ini memiliki istilah lain yaitu false women. Terlihat dari namanya saja sudah tergambarkan dengan jelas bahwa orang memiliki peran wanita namun pada dasarnya adalah laki-laki.
- Calalai, seorang perempuan yang memiliki peran sebagai laki-laki. Celalai ini kebalikan dari calabai.
Dalam budaya barat Terdapat tiga jenis gender yang diidentifikasikan oleh Sandra Bem, yaitu laki-laki, perempuan dan androgin. Laki-laki memiliki sifat maskulin. Perempuan memiliki sifat feminim. Sedangkan androgen memiliki sifat maskulin dan feminin. Androgen ini merupakan seseorang dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Namun mampu melakukan peran sebagai laki-laki dan perempuan sekaligus. Di mana orang tersebut memiliki sisi feminim dan maskulin yang seimbang.
Sarwono, Sarlito. W. (2016). Psikologi Lintas Budaya. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Comment