Logos Indonesia – Philip Zimbardo merupakan teknologi yang memperkenalkan eksperimen penjara Zimbardo. The experimen tersebut membuktikan bahwa kekuatan sosial dan kelembagaan dapat mengubah seseorang berbuat kejahatan. Walaupun eksperimen ini memiliki kritikan terkait etika dalam pelaksanaan eksperimen. Tapi hasil yang dibuktikan dari eksperimen ini sangat signifikan dalam sejarah psikologi.
Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai Philip Zimbardo dan eksperimen yang terkenalnya yaitu eksperimen penjara zimbardo.
Siapa Philip Zimbardo
Philip Zimbardo lahir di New York, Amerika Serikat pada tahun 1933. Selama berkarir dalam bidang ilmu psikologi, Philip Zimbardo telah melakukan banyak penelitian dari berbagai topik psikologi.
Selama 40 tahun berkarir, Philip Zimbardo telah meneliti pembentukan sikap dan perubahan sikap seseorang, sindrom stress pasca trauma, heroisme Dan studi tentang rasa malu. Dari semua penelitian tersebut yang paling terkenal adalah eksperimen penjara yang dilakukan di Stanford pada tahun 1971.
Eksperimen Penjara Zimbardo
Eksperimen sejarah simbardo yang dilakukan di Stanford pada tahun 1971 menghasilkan temuan yang mencengangkan dalam ilmu psikologi. Pertanyaan yang ingin dijawab oleh Philip Zimbardo adalah Apakah kebrutalan sistem penjara merupakan pembentukan kepribadian yang disfungsional? Atau apakah kejahatan yang terjadi di penjara disebabkan karena kehidupan penjara itu sendiri yang tidak manusiawi?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Philip Zimbardo melakukan eksperimen dengan orang yang tidak memiliki catatan kejahatan apapun selama hidupnya yang kemudian amati tingkah lakunya selama eksperimen berlangsung. Asumsi dari eksperimen ini adalah kebaikan seseorang akan segera hilang ketika berada di lingkungan yang kejam seperti di penjara.
Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Singkat Antonio Damasio Dan Eksperimen Kerusakan Otak Dalam Pengambilan Keputusan.
Selama proses eksperimennya, Philip Zimbardo menciptakan penjara di ruang bawah tanah laboratorium psikologi di Universitas Stanford. Dalam merekrut subjek penelitiannya, Philip Zimbardo menggunakan iklan di media surat kabar. Sebelum dimulainya eksperimen, Philip Zimbardo harus memastikan dahulu peserta yang ikut dalam eksperimen adalah orang yang sehat secara psikologis dan tidak punya riwayat kejahatan selama hidupnya.
Semua subjek penelitiannya adalah mahasiswa. Mereka kemudian akan dibagi secara acak untuk masuk dalam kelompok penjaga penjara atau tahanan penjara. Artinya sebagian dari mereka berperan sebagai penjaga penjara. Dan sebagian dari mereka akan berperan sebagai tahanan penjara.
Hasilnya dari eksperimen ini sangat mencengangkan. Pada satu hari pertama dilakukannya eksperimen, kelompok yang berperan sebagai para penjaga mulai menunjukkan tingkat agresivitasnya terhadap kelompok para tahanan. Mereka menunjukkan hubungan yang bermusuhan, saling menghina, bahkan bertindak tidak manusiawi kepada kelompok tahanan penjara.
Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Singkat John B Watson dan Eksperimen Little Albert.
Efek psikologis yang agresif dari para penjaga penjara sangat berbahaya bagi keberlangsungan kelompok tahanan. Dampak psikologis bagi para tahanan menunjukkan perilaku pasif seperti zombie di hari pertama eksperimen. Kemudian semakin parah pada hari kedua, para tahanan menunjukkan sikap seperti orang yang depresi, kemarahan atau kecemasan akut.
Melihat dampak negatif yang terjadi pada kedua kelompok penelitian tersebut. Maka Philip Zimbardo menghentikan eksperimen ini lebih awal dari waktu yang ditentukan. Penelitian eksperimen ini dihentikan pada hari ke-6. Perlu diketahui bahwa, pada awalnya Philip Zimbardo merencanakan eksperimen ini dengan waktu 14 Hari.
Dampak dari eksperimen yang dilakukan oleh Philip Zimbardo ini menimbulkan penderitaan psikologis yang akut pada subjek penelitian. Melalui eksperimen penjara Zimbardo membuktikan bahwa kekuatan sosial dan kelembagaan mampu membuat orang yang baik dapat melakukan perilaku yang mengerikan.
Kritikan Eksperimen Penjara Zimbardo
Kritikan terhadap pelaksanaan dan dampak yang ditimbulkan dari eksperimen penjara zimbabdo ini sangat banyak di kalangan para ahli. Terlebih waktu pelaksanaan eksperimen penjara yang dilakukan di Stanford ini bertepatan dengan kerusuhan penjara di San Quentin dan Attica.
Kritikan yang paling keras dilakukan oleh Erich Fromm, seorang tokoh psikoanalisis terkenal dengan teori kondisi masyarakat mempengaruhi psikologis seseorang. Menurut Fromm, terdapat perbedaan antara situasi tahanan tiruan dan tahanan yang nyata. Mempertanyakan validitas penelitian tersebut terkait pengambilan analogi dari pengamatan tahanan tiruan yang dilakukan oleh Philip Zimbardo. Tidak adanya pembandingan antara hasil penelitian simbardo dengan situasi penjara yang sebenarnya.
Namun terlepas dari semua kritikan tersebut. Philip Zimbardo menjawab bahwa penelitiannya ini didasarkan pada konflik dunia yang nyata. Sebagian besar masyarakat berkontribusi atas perubahan penampilan mereka dengan hipotesis deindividuasi dan dehumanisasi.
Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Singkat Ivan Petrovich Pavlov Dan Eksperimen Anjing Pavlov.
Hasil yang didapatkan dalam eksperimen penjara zimbardo ini mengagetkan Philip Zimbardo tentang respon ketahanan dapat beradaptasi dengan gangguan atau perilaku sewenang-wenangan yang dilakukan oleh penjaga penjara. Para tahanan mengembangkan citra diri yang negatif. Mereka mulai membenci diri mereka sendiri sebagai seorang tahanan yang berbuat kejahatan, bukan lagi sebagai diri mereka sendiri. Sedangkan bagi para penjaga tahanan mengembangkan diri mereka layaknya sebagai tahanan penjara sungguhan.
Asnawi, Ahmad. (2019). 50 Tokoh Psikologi Dunia: Gagasan Dan Pemikiran Mereka. Jawa Tengah: Desa pustaka Indonesia.
Comment