Biografi Singkat Ivan Petrovich Pavlov Dan Eksperimen Anjing Pavlov

Biografi singkat Ivan Petrovich Pavlov dan eksperimen anjing Pavlov yang terkenal dengan pengkondisian klasik.

Tokoh6732 Views

Logos Indonesia Salah satu tokoh psikologi behavioristik yang paling terkenal adalah Pavlov. Salah satu penelitiannya yang paling terkenal adalah eksperimen dengan anjing. Teori ini disebut juga sebagai pengkondisian klasik atau teori behavioristik klasik.

Pada awalnya, Pavlov hanya kebetulan melihat suatu kondisi yang aneh pada anjingnya setiap kali dirinya masuk ke tempat laboratorium. Dari situ, Pavlov berasumsi sebagai awal dari penemuan teori pengkondisian klasik. Kemudian asumsi tersebut diteliti lebih dalam.

Baca Artikel Kami Lainnya: Biografi Singkat John Bowlby dan Pemikirannya Tentang Teori Kasih Sayang.

Pada awalnya, Pavlov meneliti stimulus respon yang dikondisikan ini untuk memahami sistem saraf, bukan untuk merumuskan teori psikologis. Karena pada dasarnya, Pavlov ahli di bidang biologis bukan psikologis. Sehingga kerangka teoritis Pavlov adalah anatomi dan fisiologi sistem saraf.

Berbeda dengan pesaingnya, yaitu Vladimir Bekhterev yang kurang berhati-hati dalam menggunakan pendekatan kerangka kerja konseptual antara psikologi dan fisiologis. Sedangkan menurut Pavlov, pandangan yang dianut oleh Watson terlalu disederhanakan.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Mary Ainsworth Dan Teori Kasih Sayang Ibu Dan Anak.

Dalam penerapannya, stimulus respon yang dikondisikan ini dapat digunakan sebagai prinsip belajar. Namun, prinsipnya dapat diterapkan juga pada segala aspek pembelajaran kehidupan.

Menurut Torneo dan Henley (2001), dampak dari teori pavlov terhadap psikologi dapat dipahami dengan tiga fase. Fase pertama adalah, konsep teori pavlov dikaitkan dengan munculnya aliran behaviorisme dari Amerika. Fase kedua yaitu dengan mengidentifikasi sistem kerja Hull tentang model pembelajaran matematika formal. Dan fase terakhir, kita dapat melihat perbedaan pengkondisian klasik pavlov, pengkondisian instrumental Thorndike, dan teori belajar dua faktor.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengenal Pendiri Psikologi Gestal, Max Wertheimer.

Pada pengkondisian klasik, menjelaskan bahwa seekor binatang dapat diajarkan melalui peristiwa lingkungan yang signifikan. Sedangkan pada pengkondisian instrumental, seekor binatang mampu belajar memanipulasi aspek dari peristiwa yang dialaminya. Sehingga menurut Gray, menarik kesimpulan bahwa pengaruh Pavlov lebih kuat dari pada Thorndike.

Karya pengkondisian klasik yang dibuat oleh Pavlov ini, memiliki masa kejayaan di abad ke-20. Kontribusinya ini mampu membangkitkan aliran behavioristik. Bahkan karyanya ini masih terus dipakai hingga saat ini.

Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai biodata singkat dari Ivan Petrovich Pavlov. Melalui pemikirannya dan idenya saat itu sangat berkontribusi untuk perkembangan proses belajar.

Biografi Singkat Ivan Petrovich Pavlov

Ivan Petrovich Pavlov lahir di Rusia Tengah, pada tanggal 14 September tahun 1849. Dan pada tanggal 27 Februari tahun 1936, Pavlov meninggal dunia. Pavlov merupakan seorang fisiolog dan dokter dari Rusia. Walaupun gelar pendidikannya tidak berkaitan dengan psikologi. Tapi dirinya mampu berkontribusi untuk menjelaskan proses pembelajaran yang dikondisikan.

Selamat masa pendidikan, Pavlov bersekolah di seminari teologi, sebuah universitas untuk menjadi seorang pendeta. Saat itu, alasan Pavlov memilih sekolah teologi karena keinginan keluarganya. Namun, setelah dirinya membaca buku Charles Darwin. Pavlov menyadari bahwa dirinya lebih menyukai bidang keilmuan biologi dari pada keagamaan. Karena itu, pasal memutuskan untuk pindah ke Universitas St Petersburg untuk mempelajari kimia dan fisiologis.

Pada tahun 1879, akhirnya Pavlov mendapatkan gelar doktor. Kemudian melanjutkan studinya untuk memulai riset sendiri, yaitu riset tentang sistem pencernaan dan peredaran darah. Saat menjalani riset tersebut, Pavlov melihat sesuatu yang aneh pada anjingnya. Setiap dirinya dan rekan-rekannya baru masuk ke laboratorium, anjing tersebut mengeluarkan air liur.

Asumsi Pavlov adalah anjing tersebut telah belajar mengasosiasikan kehadiran rekan riset dengan makanan ringan anjing. Asumsi tersebut didasari pada setiap kali rekannya masuk ke laboratorium, anjing tersebut akan mendapatkan makanan. Melalui asumsi tersebut, akhirnya Pavlov melakukan pembuktian melalui penelitiannya.

Eksperimen Anjing Pavlov Dan Pengkondisian Klasik

Setelah sekian banyak percobaan yang dilakukan, akhirnya Pavlov menemukan teknik yang tepat untuk mengukur tingkat sekresi ludah anjing. Fakta yang jelas terlihat adalah anjing selalu mengeluarkan air liur saat makan. Pada awalnya diidentifikasi bahwa makanan adalah stimulus yang tidak terkondisikan atau unconditional stimulus (UCS) dan air liur merupakan respon yang tidak terkondisikan atau unconditional respon (UCR).

Jika bel dan makanan dilakukan secara terus-menerus. Maka air liur anjing tetap muncul walaupun tidak ada makanan saat bel dibunyikan. Dalam kondisi ini, dapat identifikasi bahwa bunyi bel sebagai stimulus yang dikondisikan atau conditional stimulus (CS) dan air liur anjing sebagai Respon yang dikondisikan atau conditional respon (CR).

Proses pembelajaran pada anjing ini disebut pengkondisian klasik. Melalui eksperimental tersebut ditemukan beberapa kondisi lainnya yang memiliki respon yang berbeda.

Stimulus netral. Stimulus yang terkondisikan (CS), misalkan bunyi bel akan berubah menjadi stimulus yang tidak dikondisikan (UCS) jika dipasangkan dengan stimulus netral yang baru, misalkan kotak hitam.

Generalisasi. Jika diberikan stimulus yang mirip dengan CS, misalkan suara bel yang mirip dengan aslinya. Maka akan memicu CR juga.

Diskriminasi. Saat stimulus yang diberikan sangat berbeda jauh dengan yang asli. Misalkan saja suara bel yang sangat berbeda dengan aslinya atau suara selain bel. Maka tidak akan menghasilkan CR.

Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H. (2008). Teori Belajar, Edisi Ketujuh. Jakarta: Prenadamedia Group.

Asnawi, Ahmad. (2019). 50 Tokoh Psikologi Dunia: Gagasan Dan Pemikiran Mereka. Jawa Tengah: Desa pustaka Indonesia.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment