Strategi Untuk Meningkatkan Moral Anak Sejak Dini

Strategi untuk meningkatkan moral anak sejak dini. Mengembangkan kebiasan agar anak mampu berperilaku baik.

Tips dan Trik2274 Views

Logos Indonesia Mendidik anak bagi orang orangtua merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi. Salah satunya dengan menggunakan pola asuh yang positif. Kita sebagai orang tua harus bisa untuk mengendalikan emosi anak. Dalam mengendalikan emosi anak, kita juga harus mengajari berbagai jenis emosi yang mereka rasakan. Tujuannya adalah agar anak tersebut memahami pernyataan atau perilaku yang benar atau salah.

Baca Artikel Kami Lainnya: Mengulas Tragedi Kanjuruhan dari Kacamata Psikologi.

Selain mengendalikan emosi anak, strategi untuk meningkatkan moral anak juga perlu untuk kita lakukan. Mengajarkan moral sejak dini, dapat mengembangkan pribadi yang jujur dan bertanggung jawab. Anak yang sejak kecil sudah mengetahui moral dalam masyarakat, Mereka cenderung untuk mengembangkan sikap jujur dan bertanggung jawab. Sehingga perilaku seperti berbohong, mencuri dan curang akan tidak digunakan oleh anak di kehidupan sehari-harinya. Berikut ini adalah strategi pola asuh positif dalam meningkatkan moral anak menurut Eisenberg, Fabes, Spinrad, Eisenberg, Murphy, Eisenberg dan Valiente?

Baca Artikel Kami Lainnya: Tips Agar Bisa Memaafkan Seseorang Yang Mengkhianatimu.

Bersikap Hangat Dan Mendukung Dari Pada Menghukum

Bersikap Hangat Dan Mendukung Dari Pada Menghukum.
Bersikap Hangat Dan Mendukung Dari Pada Menghukum.

Strategi pertama untuk meningkatkan moral anak adalah perlakukan anak dengan baik. Ketika anak melakukan kesalahan, jangan langsung hukumnya. Namun tanyakan alasan kenapa dirinya melakukan hal tersebut. Perlu diingat, bahwa ketika anak merasa dirinya di disalahkan, maka kemungkinan besar anak tersebut tidak akan bisa berkata jujur kepada anda. Bahkan di beberapa kasus tertentu, cara kamu untuk menghukum dan memarahi anak itu dapat merenggangkan hubungan orang tua dan anak. Karena itu, ketika anak melakukan kesalahan, lebih baik kita rangkul dari pada di marahi. Maka anak akan lebih bisa berkata jujur mengenai perbuatan yang salah tersebut. Bagi orang tua, cobalah lakukan hal ini selama beberapa waktu ke depan. Kamu akan melihat dampak positif dengan menggunakan strategi ini.

Mendisiplinkan Anak Dengan Memberikan Alasan Yang Tepat

Strategi kedua untuk meningkatkan moralitas anak adalah dengan memberikan penjelasan yang tepat untuk anak. Ketika anak melakukan kesalahan, cobalah untuk memberikan penjelasan yang logis menurut mereka. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan pemahaman anak mengenai perilaku yang seharusnya ia lakukan. Selain itu, anak juga mampu untuk menghindari perilaku yang salah tersebut.

Namun perlu diingat, gunakanlah penjelasan yang dipahami oleh anak-anak, bukan penjelasan orang dewasa. Banyak anak yang melakukan kesalahan kemudian mengulangi perilakunya tersebut karena penjelasan yang diberikan oleh orang dewasa tidak dipahami oleh anak-anak. Sebagai contoh, Kenapa seseorang tidak boleh mengambil barang-barang milik orang tanpa izin? Terkadang orang dewasa menjelaskan mengenai alasan tersebut secara abstrak. Sedangkan, proses pemikiran anak-anak yang kamu jelaskan masih dalam tahap pemikiran konkret. Anak tidak mampu memahami penjelasan abstrak tersebut. Hingga akhirnya, anak memahami perkataan orang dewasa sebagai penjelasan yang tidak masuk akal.

Melibatkan Anak Dalam Pengambilan Keputusan Keluarga

Strategi selanjutnya untuk meningkatkan moral anak adalah dengan melibatkannya dalam pengambilan keputusan keluarga. Ketika anak memiliki peran yang setara dengan orang dewasa. Maka secara tidak langsung, anak akan mengembangkan pola pikir orang dewasa untuk bisa bertanggung jawab atas keputusannya. Selain itu, dalam proses diskusi pengambilan keputusan keluarga, anak mempelajari permasalahan tersebut sebagai permasalahan dirinya.

Memberi Kesempatan Kepada Anak Untuk Belajar Mengenai Sudut Pandang Dan Perasaan Orang Lain

Seorang anak yang hanya mengenal satu sudut pandangnya saja, cenderung bersifat egois dan tidak mau kalah. Hal ini karena, pemikirannya hanya berpusat pada dirinya sendiri, tanpa melihat faktor di luar selain dirinya. Maka, sebaiknya sejak kecil anak diajarkan untuk bisa merasakan empati terhadap orang lain, mengenal sudut pandang baru terkait permasalahan yang sering dialaminya, dan pengalaman baru lainnya. Dengan begitu, anak mampu untuk melihat permasalahan melalui dua sisi yang berbeda.

Memberikan Contoh Perilaku Moral Dan Pemikiran.

Strategi yang paling efektif untuk meningkatkan moral anak adalah Dengan memberikannya contoh. Kita sebagai orang dewasa, seharusnya mampu memberikan contoh nyata bagi anak-anak di kehidupan sehari-hari. Karena itu, sebisa mungkin untuk bersikap baik di manapun dan kapanpun. Ketika kita, sebagai orang dewasa mampu mewujudkan perilaku moral di kehidupan sehari-hari. Maka secara tidak langsung, anak-anak yang melihatnya akan mengikuti tanpa disuruh.

Memberikan Informasi Kepada Anak Mengenai Perilaku Yang Diharapkan Dan Alasannya

Selain memberikan alasan yang logis bagi anak mengenai perilaku buruk tersebut tidak boleh diulangi kembali. Pemberian informasi mengenai perilaku yang baik dilakukan bagi anak juga perlu. Ketika anak bingung, dengan perilakunya yang buruk. Mungkin saja anak tidak mengetahui bagaimana cara bertindak atau merespon dengan baik. Pemberian informasi ini, tentu harus didasarkan pada penjelasan yang dapat dipahami oleh anak-anak. Hindari kata-kata yang terlalu abstrak, seperti tujuan belajar adalah untuk menjadi pintar, atau tidak boleh main games online berlama-lama karena dapat mengganggu kesehatan anak-anak. Kata-kata seperti “pintar” dan “sakit” menurut anak-anak tidaklah logis bagi mereka untuk tidak bisa melakukan hal tersebut. Kamu bisa menggantinya menggunakan kata-kata yang lebih ke contoh kehidupan nyata. Buatlah penjelasan seperti bercerita, atau menanya pendapatnya, dan lainnya yang lebih interaktif dan tidak memojokkan anak.

Memberikan Orientasi Moral Internal Secara Dari Pada Eksternal

Maksud dari orientasi moral internal adalah seorang anak melakukan perilaku positif berdasarkan dorongan dirinya sendiri, bukan dari rasa takut maupun ancaman dari pihak luar. Salah satu cara mudah untuk memberikan orientasi internal, mendorong anak berperilaku sesuai moral adalah menjelaskan Seberapa penting perilaku itu harus dilakukan.

Apakah kamu sudah melakukan semua hal tersebut dalam meningkatkan moral anak?

Baca Artikel Kami Lainnya: Mau Hari Mu Lebih Bermakna? Ini Tips Dari Kami.

Artikel oleh: Logos Indonesia.

Comment