Aphantasia: Ketika Tidak Bisa Berimajinasi atau Membayangkan Sesuatu

Aphantasia adalah kondisi neurologis yang membuat orang tidak mampu membayangkan atau berimajinasi secara visual.

Biopsikologi934 Views

Logos Indonesia – Apakah kamu pernah merasa bahwa membayangkan sesuatu di pikiran itu seperti tugas yang sangat sulit? Tenang, kamu tidak sendirian! Di dunia ini, ada banyak orang yang mengalami kondisi khusus yang menyebabkan mereka tidak bisa membayangkan atau berimajinasi. Kondisi ini disebut Aphantasia. Nah, yang penasaran tentang Aphantasia, sudah tepat nih kamu mampir ke artikel ini. Di sini, kita akan mengulas lebih dalam tentang Aphantasia dan bagaimana kondisi ini mempengaruhi kehidupan seseorang.

Baca Artikel Kami Lainnya: Gangguan Mental yang Sering Dialami Orang Kaya

Bagi kebanyakan dari kita, membayangkan sesuatu mungkin terasa seperti hal yang mudah dan alami. Namun, bagi orang yang memiliki Aphantasia, sangat sulit bahkan tidak mungkin bagi mereka untuk “melihat” gambar di pikiran mereka. Ini penting bagi kita untuk mengetahui dan memahami tentang Aphantasia. Karena dengan begitu kita bisa lebih menghargai apa yang kita miliki. Kemudian memberi dukungan kepada orang yang mengalami kondisi ini. Sehingga kita dapat menyadari perbedaan tersebut. Semoga artikel ini dapat menjawab rasa penasaran kita dan memberi kita informasi yang lebih mendalam tentang Aphantasia!

Apa Itu Aphantasia?

Kalau kamu diberi tugas untuk membayangkan muka sahabat terbaikmu, gambaran apa yang muncul di pikiranmu? Wajah sahabatmu pasti dengan mudah muncul di pikiran, bukan? Nah, sedangkan orang dengan Aphantasia, jika diperintahkan untuk melakukan hal yang sama, mereka tidak bisa ‘melihat’ wajah sahabatnya di pikiran. Menarik, bukan?

Aphantasia adalah kondisi neurologis yang membuat orang tidak mampu membayangkan atau berimajinasi secara visual. Saat berusaha membayangkan sesuatu, otak mereka hampir seperti layar hitam atau kosong. Menggambarkan sesuatu dalam pikiran, seperti wajah orang lain, pemandangan alam, atau barang yang mereka kenal sangat sulit dilakukan. Bahkan mungkin mereka tidak bisa melakukannya sama sekali.

Berikut adalah beberapa gejala yang umum dialami oleh orang dengan aphantasia:

  1. Tidak bisa membayangkan visual: Ciri khas utama yang dialami orang dengan aphantasia adalah ketidakmampuan untuk membayangkan gambaran visual. Meskipun mereka mungkin tidak mengalami kesulitan berbicara mengenai sesuatu, gagasan-gagasan tersebut hanya abstrak di pikiran mereka. Tanpa gambaran visual yang jelas.
  2. Kesulitan mengingat wajah: Orang dengan aphantasia seringkali mengalami kesulitan mengingat detail wajah seseorang, termasuk anggota keluarga atau teman terdekat. Mereka mungkin tetap mengenal wajah tersebut ketika melihatnya secara langsung, tetapi tidak bisa secara bebas membayangkannya.
  3. Sulit untuk menyusun cerita atau rencana dalam bentuk gambaran visual: Orang yang mengalami aphantasia akan kesulitan untuk membayangkan adegan atau peristiwa yang belum terjadi. Ini mungkin bisa berpengaruh pada kemampuan dalam merencanakan atau merenungkan ide-ide secara visual.

Perbandingan Pengalaman Orang dengan dan tanpa Aphantasia

Supaya kita bisa lebih memahami perbedaan antara pengalaman orang dengan dan tanpa aphantasia, mari kita bandingkan kehidupan mereka.

Tanpa Aphantasia:

  • Dapat dengan mudah membayangkan sesuatu di pikiran, baik itu wajah orang, objek, atau pemandangan.
  • Relatif lebih mudah mengenali wajah orang yang dikenal.
  • Dapat menyusun cerita atau rencana dengan gambaran visual yang jelas.
  • Cenderung menggunakan kemampuan visualisasi dalam pembelajaran, misalnya dengan mengingat tulisan dalam buku atau slide presentasi.

Dengan Aphantasia:

  • Tidak bisa membayangkan gambaran visual di pikiran mereka.
  • Sulit mengingat wajah orang, bahkan orang-orang terdekat sekalipun.
  • Kesulitan dalam menyusun cerita atau rencana dalam bentuk gambaran visual.
  • Kemungkinan menggunakan metode pembelajaran non-visual, seperti mengandalkan informasi verbal atau catatan tertulis.

Perbandingan ini menunjukkan bahwa meskipun mereka saling berbeda dalam cara penggunaan pikiran mereka. Orang dengan aphantasia tetap bisa menjalani kehidupan yang normal, bahkan sukses. Walau begitu, tetap penting bagi kita untuk menghargai perbedaan ini dan mendukung mereka yang mengalaminya. Terutama saat mereka menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak Aphantasia pada Kehidupan Sehari-hari

A. Kemampuan Kognitif dan Pembelajaran

Gimana sih pengaruh Aphantasia dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya dalam hal belajar dan memori? Sebenarnya, Aphantasia tidak selalu berdampak signifikan pada kemampuan kognitif. Beberapa orang dengan Aphantasia bisa belajar dan mengingat informasi dengan sangat baik. Meskipun mereka tidak bisa ‘melihat’ informasi itu dalam bentuk gambaran di pikiran. Tetapi tentu saja, ada juga yang merasa kesulitan. Terutama kalau materi yang diajarkan banyak mengandung visual. Dalam hal ini, mereka mungkin harus mencari metode belajar lain yang lebih sesuai.

B. Kreativitas dan Ekspresi Artistik

Nah kalau soal kreativitas dan ekspresi artistik, gimana ya? Jangan salah sangka dulu. Walaupun orang-orang dengan Aphantasia tidak bisa membayangkan secara visual, bukan berarti mereka tidak bisa menjadi seniman lho. Mereka bisa lho menjadi penulis, musisi, atau seniman lainnya. Mereka mungkin hanya membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam proses kreatifnya. Jadi, Aphantasia bukanlah batasan untuk berkreasi, ya!

C. Hubungan Sosial dan Emosional

Bagaimana dengan hubungan sosial dan emosi? Apakah Aphantasia mempengaruhi hal ini? Sebenarnya, seperti halnya dengan kemampuan belajar, Aphantasia tidak selalu berdampak negatif pada kehidupan sosial seseorang. Mereka tetap bisa merasakan emosi, berempati dengan orang lain, dan menjalin hubungan yang dekat dengan orang-orang sekitar mereka. Tapi tetap saja, setiap orang berbeda. Jadi bisa jadi ada beberapa orang dengan Aphantasia yang merasa kesulitan dalam hal ini.

Jadi, Aphantasia bisa memiliki dampak yang beragam pada kehidupan sehari-hari. Tergantung pada individu dan situasinya masing-masing. Tapi yang pasti, Aphantasia bukanlah kondisi yang menakutkan atau menghalangi kita untuk menjalani kehidupan yang normal dan bahagia.

Baca Artikel Kami Lainnya: Tips Membentuk Mental Yang Kuat: Agar Tidak Mudah Merasa Cemas Saat Menghadapi Permasalahan

Artikel oleh: Logos Indonesia.